Observasi Wawancara Format Observasi

49

E. Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpul Data

a. Observasi

Menurut Hermawan et al. 2007: 151 bahwa “observasi secara sederhana dapat diartikan pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan dan tidak mengajukan pertanyaan- pertanyaan”. Sedangkan menurut Kasbolah 1999: 91 bahwa “Observasi adalah semua kegiatan yang ditujukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai perubahan yang terjadi baik yang ditimbulkan oleh tindakan terencana maupun akibat sampingannya”. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa observasi dalam PTK dapat diartikan sebagai tindakan untuk merekam segala peristiwa yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Wawancara

Menurut Hopkins bahwa „Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Orang-orang yang diwawancarai dapat termasuk beberapa orang siswa, kepala sekolah, beberapa teman sejawat, pegawai ta ta usaha, orang tua siswa, dll.‟ Sedangkan Goetz dan LeCompte mengemukakan „Wawancara merupakan pertanyaan- pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan yang dipandang perlu‟ Hermawan et al., 2007a,b : 161. 50 Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa wawancara merupakan suatu cara atau upaya dalam mencari beragam informasi yang dibutuhkan.

c. Catatan Lapangan

Catatan lapangan memuat hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Bogdan dan Biklen Moleong, 2002: 153 mengemukakan „Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dalam penelitian kualitatif.‟ Catatan lapangan memegang peranan penting. Sebab dibuat berdasarkan kejadian yang nampak. Catatan yang dibuat bisa berupa kata-kata inti yang sudah dipersingkat atau pokok-pokok isi pembicaraan dan pengamatan. Data yang dicatat dapat berupa suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa pada saat proses pembelajaran. d. Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Penilaian kemampuan menulis karangan merupakan teknik pengumpul data untuk mengukur ketuntasan siswa dalam menulis karangan berdasarkan aspek- aspek penilaian yang telah dirumuskan.

2. Alat Pengumpul Data

a. Format Observasi

Sebagaimana menurut Hermawan et al. 2007: 151 bahwa “observasi secara sederhana dapat diartikan pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan dan tidak mengajukan pertanyaan- pertanyaan”.Dalam penelitian ini 51 peneliti melakukan observasi di kelas IV SDN Gajahdepa Kecamatan Cimalaka dengan menggunakan format observasi sebagai instrumen penelitian untuk mengamati kegiatan guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis surat dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe berpikir- berpasangan-berempat.

b. Format Wawancara

Dokumen yang terkait

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN TEHNIK BERPIKIR BERPASANGAN BEREMPAT Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Dengan Tehnik Berpikir Berpasangan Berempat Siswa Kelas IV SDN Klumpit Pati.

0 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERPIKIR-BERPASANGAN-BEREMPAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERJUANGAN TOKOH PEJUANG PADA MASA PENJAJAHAN BELANDA DI KELAS V SDN KARANGNANGKA I KECAMATAN SITURAJA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 46

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN IPS TENTANG KOPERASI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Sarangtengah Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang).

0 1 41

PENERAPAN MODEL PAIKEM DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK DI KELAS IV SDN MANDALAHERANG II KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MASALAH SOSIAL DI LINGKUNGAN SEKITAR DI KELAS IV SDN CIKOLE KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG.

0 0 53

PENERAPAN MODEL PERMAINAN KECIL POLISI DAN PENYELUNDUP UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LARI CEPAT DI KELAS V SDN CIMALAKA III KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN SUMEDANG.

0 4 45

PENGARUH PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE

0 1 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (2)

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF. pdf

0 0 18