A. Deskripsi Perusahaan
1. Sejarah Perkembangan Perusahaan Listrik Negara PLN
Kelistrikan di Indonesia di mulai pada abad ke-19. Pada saat beberapa perusahaan Belanda mulai didirikan, antara lain pabrik gula dan
pabrik teh. Pada tahun 1901, Belanda yang dahulu sering disebut VOC Vereenigde Oostindische Compagnie mendirikan sebuah perusahaan
listrik dengan nama N. V. Soloche Electricet Mij S.E.M. untuk keperluan sendiri. Listrik untuk pemanfaatan umum mulai ada dengan nama N. V.
Negn yang semula bergerak di bidang gas, dan kini memperluas usahanya
di bidang kelistrikan untuk umum, namun hal ini hanya berjalan kurang lebih sampai tahun 1942.
Pada tahun 1942 dengan menyerahnya Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia ke-II, seluruh aktivitas perusahaan-perusahaan di
Indonesia dikuasai dan dikendalikan oleh Jepang, perusahaan listrik pada saat itu pun diambil alih oleh Jepang beserta personil di dalamnya.
Kekuasaan Jepang di Indonesia tidak bertahan lama seperti pada saat Belanda menguasai Indonesia, dikarenakan Jepang menyerah kepada
sekutu tanggal 10 Agustus 1945, hal ini juga berpengaruh pada pengambilalihan kembali perusahaan-perusahaan di Indonesia yang
sebelumnya dikuasai oleh Jepang. Pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan diproklamasikannya
Kemerdekaan Indonesia, maka kesempatan yang baik itu dimanfaatkan oleh para buruh listrik dan gas untuk mengambil alih perusahaan listrik
27
dan gas yang dikuasai oleh Jepang. Di pertengahan tahun 1945, pemerintah Republik Indonesia mengambil alih perusahaan listrik dan gas
dan diganti nama dengan nama Perusahaan Jawatan Listrik dan Gas. Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia tidak
berjalan dengan mudah. Belanda yang masih ingin menguasai Indonesia melancarkan serangannya di Agresi Militer Belanda I dan II pada tanggal
20 Juli 1947 dan 19 Desember 1948. Hal ini mengakibatkan sebagia besar perusahaan listrik dan gas dikuasai kembali oleh Belanda dengan nama N.
V. S.E.M. Soloche Electricet Mij, masa ini berjalan sampai tahun 1958.
Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1958, tepatnya dengan dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 1958 tentang
Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda BANAS. Badan ini bertugas menetapkan keseragaman kebijakan dalam melaksanakan nasionalisasi
perusahaan Belanda yang bertujuan untuk mempertahankan produktivitas perusahaan Belanda yang dikenal nasionalisasi.
Sejalan dengan meningkatnya perjuangan Bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Barat dari penjajah Belanda, maka dikeluarkan
Undang-Undang No. 86 Tahun 1958, tertanggal 30 Desember 1958 tentang Nasionalisasi Seluruh Perusahaan Belanda, dan Peraturan
Pemerintah PP No. 18 Tahun 1958 tentang Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda. Berdasarkan Undang-undang tersebut, dan Undang-undang
No. 86 Tahun 1958, maka seluruh perusahaan listrik Belanda dikuasai dan diambil alih oleh Bangsa Indonesia dan diubah namanya menjadi
Perusahaan Listrik Negara.
Pada pertengahan tahun 1960 dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1960 tentang perusahaan negara, untuk mengarahkan
pelaksanaan pasal 33 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi “Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara”. Berdasarkan bunyi pasal UUD 1945 diatas guna mencapai masyarakat adil dan makmur, maka perlu
segera diusahakan adanya keseragaman dalam cara mengurus, menguasai, serta bentuk dari perusahaan negara dengan baik dan bijaksana guna
mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Untuk maksud dan tujuan tersebut diatas dengan ketentuan-
ketentuan dalam produksi dan distribusi dikuasai oleh pemerintah. Untuk melaksanakan Undang Undang No. 19 Tahun 1960
khususnya pasal 20 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap-tiap Undang- undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat”, maka
pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 67 Tahun 1961, tentang Pendirian Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang
diserahi tugas untuk menyelenggarakan penguasaan dan pengurusan atas perusahaan-perusahaan milik negara yang bergerak di bidang listrik dan
gas milik Belanda yang telah dikenakan nasionalisasi berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 1959.
Pada pertengahan tahun 1965, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah PP Tahun 1965, tentang:
a. Pembubaran Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara yang
dibentuk berdasarkan PP No. 67 Tahun 1961.
b. Pendirian PLN dan Perusahaan Gas Negara.
Berdasarkan pertimbangan dan alasan dasar dari pembubaran Badan Pimpinan Umum PLN yang dibentuk dengan PP No. 67 Tahun
1961, dan tujuan pendirian PLN dan PGN ini hanya untuk mempertinggi daya guna kelistrikan dan industri gas sebagai satu kesatuan usaha di
bidang ekonomi yang berfungsi menyelenggarakan kemanfaatan umum. Perkembangan selanjutnya pada tahun 1967 dikeluarkan instruksi
Presiden RI No. 17 Tahun 1967, tentang pengaruh dan penyederhaan perusahaan negara ke dalam bentuk usaha negara, karena terjadi banyak
perbedaan-perbedaan dalam bentuk, status hukum organisasi, sistem kepegawaian, dan administrasi keuangan dari perusahaan-perusahaan
milik negara PP No. 19 Tahun 1960 dianggap sudh tidak sesuai lagi dengan perkembangan usaha, sehingga perlu ditinjau kembali dan diganti.
Adapun tiga bentuk pokok usaha negara yang dimaksud diatas adalah: a.
Perusahaan Jawatan disingkat PERJAN Departemental Agency b.
Perusahaan Umum disingkat PERUM Public Corporation c.
Perusahaan Persero disingkat PERSERO PublicState Company Setelah banyak perubahan bentuk usaha dan sejalan dengan waktu,
tepatnya pada tahun 1974 sampai dengan sekarang dan berdasarkan PP No. 23 Tahun 1994 dan Akte Notaris Soetjipto, SH Tahun 1994, tertanggal
10 Juli 1994, status nama PLN berubah dari Perum menjadi PT Persero.
2. Sejarah PT. PLN Persero APJ Surakarta
PT PLN Perseo APJ Surakarta berdiri tahun 1901 dengan nama N.V Soloche Electric Itet Mij
S.E.M. dan beralamat di Purwosari Solo, serta memiliki 2 mesin disel yang hidup hanya di malam hari. Kemudian
kantor PLN di pindahkan ke Purbayan Jl. Arifin. Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan keputusan GM PT
Persero Unit Distribusi Jawa Tengah dan DIY No. 038.K021PD.II2001 tentang pembentukan organisasi Area Pelayanan
Pelanggan, yang dulu menggunakan nama PT. PLN Cabang Surakarta, sekarang berubah namanya menjadi PT. PLN Persero Area Pelayanan
dan Jaringan APJ Surakarta yang berlaku sejak tanggal 1 Juni 2001.
3. Lokasi Perusahaan
PT. PLN Persero APJ Surakarta berlokasi di Jalan Slamet Riyadi No. 468 Surakarta, dan seluruh cabang-cabangnya berada di sekitar
wilayah surakarta. Lokasi yang strategis di jantung kota Surakarta dan akses transportasi yang cepat dan memadai dapat dengan mudah dijangkau
oleh banyak kalangan masyarakat. Pemilihan lokasi ini juga menjadi pertimbangan penulis untuk memilih PT. PLN Area Pelayanan dan
Jaringan APJ Surakarta sebagai tempat penelitian.
4. Aspek Sumber Daya Manusia
Pada aspek Sumber Daya Manusia, PT. PLN APJ Surakarta memiliki 83 karyawan yang terdiri dari karyawan tetap. Tingkat
pendidikan karyawan minimal SLTA. Hari kerja mulai dari Senin-Kamis
jam 08.00-16.00 WIB serta jumat Sabtu jam 08.00-14.30. Kompensasi karyawan terdiri dari beberapa komponen, yaitu : Gaji Pokok, Tunjangan
dalam bentuk transport, makan, kesehatan dan THR. PT. PLN APJ Surakarta menempatkan seluruh karyawannya ke dalam 5 bagian kerja,
antara lain bagian distribusi, bagian pemasaran dan niaga, bagian perencanaan, keuangan dan sumber daya manusia.
5. Logo PT. Perusahaan Listrik Negara PLN
Gambar IV.I : Logo PT. Perusahaan Listrik Negara PLN
Sumber: www.pln.com
a. Makna Element- element Dasar Lambang
1 Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN Persero merupakan wadah atau
organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik
mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan
yang berkarya di perusahaan ini.
2 Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun
mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN Persero dalam
memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di
Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan
jaman
3 Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan,
penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN Persero guna memberikan layanan terbaik bagi
pelanggannya. Diberi warna biru untuk menampilkan kesan konstan sesuatu yang tetap seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam
kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik
bagi para pelanggannya.
6. Struktur Organisasi Perusahaan Listrik Negara PLN APJ Surakarta
Asisten Manager
Asisten Manager
Asisten Manager
Asisten Manager
SDM Administrasi
Keuangan Perencanaan
Distribusi Asisten
Manager Pemasaran
Niaga Manager APJ
Gambar IV.II : Struktur Organisasi Dist. Jateng dan Diy Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta
Sesuai SK 175.KGM.DJTY2005 tanggal 24 Juli 2008 Definisi organisasi dalam konteks ini adalah sebagai proses
penataan serta pengelompokan pekerjaan yang akan dilaksanakan, merumuskan dan memberi tanggungjawab, wewenang serta menyusun
hubungan-hubungan dengan maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif untuk mencapai tujuan Sumber: Ibu Supartini,
Supervisor Keuangan. Adapun struktur organisasi PT. PLN Persero APJ Sukarta adalah sebagai berikut.
1.
Manajer Area Pelayanan dan Jaringan APJ
- Menyusun perkiraan kebutuhan tenaga listrik,
- Menyusun dan menerapkan program penjualan listrik,
- Memantau perkembangan jumlah pelanggan dan jenis tarif,
- Mengkoordinir dan mengendalikan pengoperasian jaringan
tegangan menengah JTM dan jaringan tegangan rendah JTR sambungan rumah SR dan APP-nya,
- Mengkoordinir pembuatan rencana kerja anggaran perusahaan
RKAP, -
Melaksanakan kegiatan pembinaan kemitraan, -
Menangani permasalah hukum yang terjadi di lingkungan area, -
Melaksanakan pengelolaan SDM, keuangan dan administrasi, -
Membuat evaluasi secara berkala terhadap kegiatan pengelolaan Pemasaran Niaga, Distribusi, Keuangan, SDM Adminintrasi,
- Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas pokok sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan. 2.
Asisten Manajer Pemasaran dan Niaga Sarni
a.
Pemasaran
- Menyusun rencana penjualan tenaga listrik dan langkah pencapaiannya,
- Menyusun rencana penyuluhan dan pemberian informasi tentang ketenagalistrikan dan prosedur pelayanan kepada
pelangganmasyarakat, - Melaksanakan pembinaan forum komunikasi dengan pelanggan
tenaga listrik di wilayah kerjanya, dll. - Memberi masukan untuk penetapan harga listrik,
- Menyusun perkiraan kebutuhan energi, - Membuat usulan perkembangan produk dan jasa baru,
- Melaksanakan riset pasar, - Menyusun metode dan petunjuk pelaksanaan segmentasi pasar,
- Menyusun metode dan petunjuk promosi, - Melaksanakan kegiatan kehumasan dan penyuluhan
ketenagalistrikan dan prosedur pelayanan kepada pelanggan dan masyarakat,
- Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan pemasaran dan rencana perbaikan.
b. Niaga
- Mengkoordinir proses administrasi PB dan PD pada konsumen
selektif, -
Secara aktif membantu Unit dalam penyelesaian klaim, -
Secara aktif membantu Unit dalam manajemen baca meter, -
Mengelola dan mengkoordinir hasil penjualan tenaga listrik, -
Memonitor pengelola piutang, -
Mengelola pemutusan dan penyambungan pelanggan yang menunggak,
- Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi,
3.
Asisten Manajer Distribusi
- Membuat desain konstruksi berdasarkan desain standar,
- Menyusun usulan pengembangan distribusi,
- Membuat analisis kinerja jaringan distribusi,
- Menyusun rencana operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi,
- Melaksanakan pembangunan jaringan distribusi dan sarana lainnya,
- Melaksanakan administrasi pembangunan,
- Melahirkan pemutakhiran peta jaringan distribusi,
- Mengolah pengujian peralatan administrasi,
- Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan operasi dan pemeliharaan
distribusi serta rencana perbaikannya. 4.
Asisten Manajer Keuangan
-
Menyusun arus kas cash flow,
- Membuat laporan dan memantau anggaran belanja dan pendapatan
APJ dan UPJ,
- Membuat laporan hasil penjualan listrik dan pendapatan lainnya,
- Melaksanakan rekonsiliasi dan pengawasan aliran pendapatan
Receipt, -
Melaksanakan tata laksana perbekalan, -
Melaksanakan dan mengkoordinir pembiayaan operasi dan investasi,
- Membuat laporan keuangan secara berkala,
- Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan keuangan dan rencana
perbaikannya. 5.
Asisten manajer SDM dan Adminstrasi
- Menyusun dan mengumpulkan Formasi Tenaga Kerja FTK,
- Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai,
- Melaksanakan perkembangan karier pegawai,
- Melaksanakan updating karier pegawai,
- Melaksanakan kinerja karier pegawai,
- Menyusun dan mengusulkan mutasi pegawai,
- Memproses pelanggaran disiplin pegawai,
- Mengelola penyusunan anggaran pegawai dan pembayaran
penghasilan pegawai, -
Mengelola kesekretariatan dan rumah tangga kantor,
B. Analisis Deskriptif