Industri kecil Kajian Teori

commit to user c.1. Target market atau sasaran pasar. Sasaran pasar adalah sekelompok konsumen yang agak homogen serupa yang menjadi sasaran pemasaran. c.2. Bauran pemasaran yang meliputi : a. Produk : Barang fisik, jasa, tampilan, tingkat mutu, asesoris dll b. Tempat : Tujuan, jenis saluran, lokasi penjualan dll c. Harga : Nilai yang harus dibayardiganti sehubungan dengan penjualan barangjasa oleh konsumen.

d. Pendidikan

Pendidikan yaitu yang berkaitan dengan tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh dan berijazah. Misalnya pendidikan SD atau yang setara dengan itu, SLTP, SLTA atau yang setara dengan itu, D1 dan D2, D3 dan S1. Indikatornya adalah sebagai berikut : 1. Tamat Sekolah Dasar SD ; 2. Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP ; 3. Tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA ; 4. Tamat Diploma Perguruan tinggi PTNPTS ; 5. Tamat Sarjana S1 Perguruan Tinggi PTNPTS ;

3. Industri kecil

Batasan tentang industri kecil sampai dengan saat ini belum ada ketetapan secara baku dan tegas, menurut Departemen Perindustrian dan commit to user Perdagangan Deperindag Republik Indonesia mengklasifikasikan industri tambahan adalah : a. Industri Kimia Dasar IKD, contoh : industri semen, pupuk, kertas, sabun, kosmetik, pasta gigi, shampo, pestisida, herbisida, dsb. ; b. Industri Mesin dan Logam Dasar IMLD, contoh : kereta api, komponen mobil dan motor, pesawat terbang, kapal, alat berat, baja cor, barang-barang elektronik, dll. ; c. Aneka Industri AI, contoh : makanan, minuman, bahan bangunan dsb. ; d. Industri Kecil, contoh : tahu, tempe, batik, sarung tenun, perkakas rumah tangga, dan sebagainya. BPS Badan Pusat Stastitik – ISIC International Standart Industrial Classifications of All Economic Activities memberikan klasifikasi tentang industri : 1. Industri Rumah Tangga : memiliki 1 – 4 tenaga kerja ; 2. Industri Kecil : memiliki 5 – 19 tenaga kerja ; 3. Industri Sedang : memiliki 20 – 99 tenaga kerja ; 4. Industri Besar : memiliki ≥ 100 tenaga kerja. Batasan yang sama klasifikasi industri menurut skala Staley dan Morse Saleh, 1991:17, mengklasifikasikan bahwa skala industri dibagi menjadi empat kelompok yakni seperti dalam Tabel 2.1, sebagaimana berikut : commit to user Tabel 2.1. Klasifikasi Skala Industri Staley dan Morse Atas Dasar Penyerapan Tenaga Kerja No. Segmen Klasifikasi Industri Jumlah Tenaga Kerja 1. 2. 3. 4. Industri Rumah Tangga Industri Kecil Industri Sedang Industri Besar 1 - 9 orang 10 - 49 orang 50 - 99 orang 100 orang lebih Sumber : Irsan AS.,1991 Undang-undang nomor 9 tahun 1995 pasal 5 kreteria usaha kecil adalah sebagai berikut : a Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- dua ratus juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ; atau b Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- satu milyar rupiah ; c Milik warga Negara Indonesia ; d Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar ; e. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, termasuk koperasi. Industri kecil adalah membuat produk yang khusus, unik dan spesial agar tidak bersaing dengan usaha industri sedang dan industri commit to user besar, daerah pemasaran dari usaha industri kecil tidak terlalu luas sehinga konsumennya dapat betul-betul dikuasai dan dengan modal yang terbatas industri kecil yang sukses bersifat luwes dan sering menghasilkan inovasi-inovasi. Dengan ukurannya yang kecil sering mengabaikan prinsip operasi usaha, akibatnya kebijakan perusahaan dibuat berdasarkan perkiraan, kebiasaan dan naluri. Penelitian ini terlihat bahwa jenis usaha kecil so’on di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten dapat diklasifikasikan sebagai industri yang berskala kecil dan industri rumah tangga yang hanya berorientasi untuk menambah pendapatan keluarga, karena masing-masing unit usaha rata-rata jumlah tenaga kerjanya berjumlah antara 5 sampai dengan 6 tenaga kerja. Industri kecil so’on jika dilihat atas dasar lokasi dan topografi, bahwa usaha kecil so’on di Desa Manjung ini dapat diklasifikasikan ke dalam industri kecil pedesaan. Industri pedesaan, dikatakan demikian karena meliputi semua jenis usaha berlokasi di pedesaan dan umumnya bersifat padat karya karena pekerjanya kebanyakan penduduk setempat, Mubyarto, 1979. Usaha kecil so’on di desa Manjung secara khusus dapat disebut ke dalam industri rumah tangga atau industri kecil pedesaan.

4. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat