Uji F Analisis Koefisien Determinasi r Uji Asumsi Klasik

commit to user r √n – 2 t hitung = √1 – r 2 Keterangan : r = Koefisien Korelasi yang telah ditemukan ; n = Jumlah Sampel ; t = t hitung yang selanjutnya disbanding dengan t table . Bila t hitung lebih besar dari t table pada derajat kebebasan n-2 dan tingkat kepercayaan = 0,005, artinya ada hubungan signifikan antara variabel jumlah tenaga kerja X 1 , jumlah modal X 2 , biaya pemasaran X 3 , pendidikan X 4 terhadap jumlah keuntungan usaha Y. Dan sebaliknya bila t hitung lebih kecil dari t table pada derajat kebebasan n-2 dan tingkat kepercayaan = 0,005, artinya tidak ada hubungan signifikan antara variabel jumlah tenaga kerja X 1 , jumlah modal X 2 , biaya pemasaran X 3 pendidikan X 4 terhadap jumlah keuntungan usaha Y.

2. Uji F

Uji F untuk menguji signifikan variabel antara variabel jumlah tenaga kerja X 1 , jumlah modal X 2 , biaya pemasaran X 3 , pendidikan X 4 terhadap jumlah keuntungan usaha Y. Persamaannya menurut Sugiyono 2010 : 229 adalah : commit to user r 2 n – 2 F hitung = √1 – r 2 Keterangan : F = tes signifikan ; r 2 = koefisien korelasi ; n = jumlah sampel. Bila F hitung lebih besar dari F table pada derajat kebebasan n-2 dan tingkat kepercayaan = 0,005, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel jumlah tenaga kerja X 1 , jumlah modal X 2 , biaya pemasaran X 3 pendidikan X 4 terhadap jumlah keuntungan usaha Y. Dan sebaliknya bila F hitung lebih kecil dari F table pada derajat kebebasan n-2 dan tingkat kepercayaan = 0,005, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel jumlah tenaga kerja X 1 , jumlah modal X 2 , biaya pemasaran X 3 pendidikan X 4 terhadap jumlah keuntungan usaha Y.

3. Analisis Koefisien Determinasi r

2 Analisis koefisien determinasi adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel jumlah tenaga kerja X 1 , jumlah modal X 2 , biaya pemasaran X 3 , pendidikan X 4 terhadap jumlah keuntungan usaha Y. Persamaan menurut Algifari 1997 dalam Sugiyono 2010 : 230 sebagai berikut : commit to user ∑ Y – Ŷ r 2 = 1 - ∑ Y – Ŷ 2 Keterangan : r 2 : Koefisien determinasi ; Y : Jumlah Pendapatam ; Ŷ : Rata‐rata pendapatan ; ∑ : Jumlah.

4. Uji Asumsi Klasik

1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dalam model ini menggunakan uji statistik. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non para metric Kolmogorov-Smirnov Test K-S. Uji K-S dengan membuat hipotesis : Ho = Data Residual berdistribusi normal ; Ha = Data Residual tidak berdistribusi normal. Jika nilai probabilitas 0,005, maka Ho diterima, jika nilai probabilitas 0,005 maka Ho ditolak. 2 Uji Multikolinearitas commit to user Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang « sempurna » atau pasti, diantara beberapa atau semua variable yang menjelaskan dari model regresi Gujarati, 2004 : 157. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multiko- linearitas adalah dengan melihat 1 nilai toleransi dan lawannya, 2 variance inflation factor VIF. Kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap variable bebas manakah yang dijelaskan oleh variable bebas lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10 Ghozali, 2001 : 63-64. Apabila nilai tolerance variable bebas lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10, dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas, jika terjadi multikolonieritas berarti tidak lolos uji tersebut. 3 Uji Heteroskedasitisitas Heteroskedasitas terjadi apabila kesalahan atau residual dari model yang diamati tidak memiliki varians yang konstan dari observasi ke observasi lainnya Kuncoro, 2004 : 96. Artinya bahwa jika variasi variable bebas makin besar maka sebaran variable terikat makin lebar atau sempit. Konsekwensi adanya heteroskedastisitas adalah penaksir estimator yang diperoleh tidak efisien, dengan demikian penaksir yang diperoleh menggambarkan populasi yang bias. Adapun uji yang commit to user digunakan adalah dengan Uji Glejser dengan persamaan sebagai berikut : | u | = α + βXt + vi Ghozali, 2001 : 81 Jika β ternyata signifikan secara statistik, ini menyatakan bahwa dalam data terdapat heterokedastistas. Apabila tidak signifikan, kita bias menerima asumsi Homoskedastistas Gujarati, 2004 : 186. 4 Autokorelasi Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain Hanke Reitsch, 2008 : 360. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Dengan kata lain, masalah ini disebabkan karena “gangguan” pada seorang individukelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individukelompok yang sama pada periode berikutnya; pada data kerat silang Cross Section, masalah autokorelasi relative jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda berasal dari individukelompok yang berbeda Ananta, 2007 : 74. Sedangkan cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan Uji Durbin-Waston dan Runs Test. Besar nilai D-W dapat diketahui dari perhitungan computer. D- W tabel dari pengujian ini digunakan taraf signifikasi 5. commit to user Besar dU dan dL dapat diketahui dari D-W table, dimana dU = batas atas dan dL = batas bawah. Untuk membuktikan ada tidaknya autokorelasi dapat diketahui dengan cara melakukan pengujian 2 dua sisi. Ho tidak ada serial autokorelasi baik positif maupun negative, jika : ¾ d dL : Menolak Ho ada autokorelasi positif ; ¾ d 4 dL : Menolak Ho ada autokorelasi negatif ; ¾ dU d 4 – dU : tidak menolak Ho tidak ada autokorelasi Antara korelasi positif maupun negatif. commit to user

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Deskripsi Daerah Kabupaten Klaten

a. Aspek Geografi

Kabupaten Klaten adalah merupakan daerah yang berada di Provinsi Jawa Tengah yang secara geografis terletak antara 7º32’19’’ sampai 7º48’33’’ Lintang Selatan dan antara 110º26’14’’ sampai 110º47’51’’ Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Klaten berbatasan dengan beberapa kabupaten yaitu : Sebelah utara : Kabupaten Boyolali Sebelah selatan : Kabupaten Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta Sebelah barat : Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Sebelah timur : Kabupaten Sukoharjo Wilayah Kabupaten Klaten terbagi menjadi tiga dataran : 1 Dataran Lereng Gunung Merapi membentang di sebelah utara meliputi sebagian kecil sebelah utara wilayah Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom dan Tulung. 2 Dataran Rendah membujur di tengah meliputi seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Klaten, kecuali sebagian kecil wilayah merupakan dataran lereng Gunung Merapi dan Gunung Kapur.