commit to user
Diskrepsi di atas menunjukkan betapa beratnya tantangan yang dihadapi oleh industri kecil untuk dapat memperkuat struktur perekonomian
nasional. Sebenarnya telah ada beberapa strategi pembinaan bagi usaha kecil, namun strategi yang digunakan itu juga belum dapat berhasil. Upaya tersebut
diklasifikasikan ke dalam beberapa aspek-aspek yakni : manajerial, permodalan, kemitraan, pengembangan sentra industri, dan pembinaan,
Kuncoro, Adji, 1997: 188.
C. Kerangka Pemikiran
Pemikiran mendasar yang melandasi pentingnya berbagai usaha pengembangan industri kecil akhir-akhir ini adalah karena potensi
alamiahnya yang besar dalam memberi andil bagi penyelesaian masalah kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan ikut mengatasi masalah
urbanisasi. Ini terjadi sebagai akibat dari praktek system ekonomi yang selalu mementingkan modernisasi teknologi juga termasuk modernisasi industri dan
selalu mengutamakan sektor modern di kota, yang mengakibatkan ketidakmampuan dalam penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar bagi
penduduk kota maupun penduduk desa. Berhubungan erat dengan proses urbanisasi ialah bertambahnya kapasitas industri, intensitas pemakaian modal,
teknologi, inovasi, dan spesialisasi lebih lanjut yang semuanya merupakan unsur pokok industrialisasi, Karseno, 1994:93.
Perkembangan usaha kecil selama di daerah, di kota-kota kecil atau setingkat kecamatan tidak bisa berkembang secepat di kota-kota yang lebih
commit to user
besar, dapat mengakibatkan proses urbanisasi tak dapat dihindari dan pemerataannya pun akan sulit tercapai Ranuwiharjo, 1979. Perkembangan
industri kecil di daerah pedesaan selain adanya peningkatan sarana dan prasarana juga menuntut adanya kesiapan semua pihak termasuk instansi
pemerintah terkait yang secara terus menerus melakukan pembinaan dan pelatihan termasuk dalam peningkatan kemampuan bagi masyarakat pelaku
usaha kecil baik teknis maupun manajemen. Peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi penduduk miskin itu
dilakukan melalui upaya peningkatan kualitas SDM, peningkatan kemampuan permodalan, pengembangan usaha, dan pemantapan kelembagaan. Menurut
Mubyarto, 1994 untuk dapat memberdayakan rakyat miskin di desa miskin secara hipotesis ditemui beberapa kendala besar. Pertama, kendala
yang umumnya menghambat usaha-usaha ”membela orang kecil atau orang miskin”. Kedua, kendala yang bersifat khusus yang ada pada orang miskin
dan atau yang hidup di desa miskin. Alternatif yang diajukan dalam mengatasi kendala tersebut adalah suatu paradigma yang dikenal dengan
pemberdayaan rakyat empowerment. Paradigma model pemberdayaan ini berdiri pada suatu pemikiran bahwa pembangunan akan berjalan dengan
sendirinya jika masyarakat diberi hak untuk mengelola sumber daya alam yang mereka miliki dan menggunakannya untuk keperluan masyarakat.
Model empowerment, masyarakat miskin tidak hanya aktif berpartisipasi dalam proses pembangunan yaitu perencanaan dan pelaksanaan
suatu kegiatan, melainkan mereka juga menguasai dana pelaksanaan program
commit to user
itu. Model pemberdayaan ini berbeda dengan model partisipasi, karena dalam model partisipasi keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan hanya
sebatas pada perencanaan dan pelaksanaan saja, sedangkan pemerintah tetap menguasai dana guna mendukung pelaksanaan program itu, Soetrisno,
1998. Model pemberdayaan empowerment hanya dapat berhasil dengan baik jika digerakan dan dipelopori oleh kelas intelektual desa, karena
empowerment sebagai suatu strategi pembangunan yang memiliki unsur transpormatif. Unsur ini jika tidak dapat dikembangkan, maka pemberdayaan
tidak akan mampu menjadikan dirinya sebagai strategi yang ampuh dan hanya tinggal menjadi slogan saja dalam upaya memberdayakan masyarakat
ekonomi lemah. Model empowerment diarahkan pada transformasi hubungan antara
kekuatan-kekuatan ekonomi, sosial, hukum dan politik, maka keberhasilan model ini dipengaruhi oleh situasi yang terjadi di negara ini. Salah satu upaya
yang perlu dikembangkan dalam upaya memberdayakan masyarakat ekonomi lemah adalah mengembangkan strategi transformasi pembangunan dari
pertanian ke dalam usaha industri kecil seperti yang kini terjadi di desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten. Usaha industri kecil perlu
dikembangkan dan dikelola dengan baik agar dalam penanganan atau penyelenggaraan fungsi produksi baik itu tenaga kerja, modal, pemasaran dan
pendidikan dapat berpengaruh positif terhadap keuntungan usaha. Berkembangnya usaha industri kecil tentunya akan berpengaruh pada
pemberdayaan ekonomi masyarakat disekitarnya.
commit to user
Tenaga Kerja X
1
Modal X
2
Biaya Pemasaran X
3
Pendidikan X
4
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian
D. Hipotesis