commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagian besar penduduk di Indonesia tinggal di pedesaan yang tersebar pada berbagai daerah-daerah dengan beragam keadaan, lingkungan,
alam dan sosialnya. Penyelenggaraan pembangunan di desa merupakan tolak ukur dari keberhasilan Pembangunan Nasional, beberapa alasan mengapa
pembangunan di Indonesia lebih diarahkan ke pedesaan, menurut Ndraha 1990 : 81 yaitu :
1. Sebagian besar penduduk tinggal di daerah pedesaan, kondisi dan taraf
hidup mereka sangat rendah ; 2.
Keadaan pedesaan dianggap timpang jika dibandingkan dengan keadaan perkotaan ;
3. Kenyataan bahwa dalam pembangunan masyarakat community
development sampai saat ini masyarakat lebih-lebih masyarakat pedesaan tidak segera menunjukkan prakarsa yang berarti.
Hakekat pembangunan adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pemerintah berkeyakinan
bahwa usaha memperbaiki tingkat penghidupan dan kehidupan rakyat yang dimulai dari daerah pedesaan merupakan faktor yang penting menuju kepada
perbaikan lapangan ekonomi dan sosial di tanah air, sesuai dengan Tujuan Nasional yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
alinea IV, yaitu : ......... Melindungi segenab Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial .........
commit to user
Pembangunan nasional adalah merupakan pengamalan Pancasila yang mencakup seluruh aspek kehidupan bangsa yang diselenggerakan
bersama oleh Pemerintah dan masyarakat. Masyarakat adalah objek dan subyek pembangunan sedangkan Pemerintah berkewajiban mengarahkan,
membimbing, melindungi serta menumbuhkan suasana yang menunjang keberhasilan pembangunan. Kegiatan Pemerintah dan masyarakat saling
menunjang, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan Pembangunan Nasional. Tercapainya
tujuan pembangunan nasional tersebut telah dilaksanakan pembangunan di segala bidang dengan titik berat diletakkan pada bidang ekonomi seiring
dengan kualitas sumber daya manusia tetap bertumpu pada aspek pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas Penjelasan atas Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil. Pengembangan ekonomi rakyat perlu diarahkan untuk mendorong
perubahan strutural structural adjustment or structural transformation, yaitu dengan memperkuat kedudukan dan peran ekonomi rakyat dalam
perekonomian nasional, Sumodiningrat, 1998:6. Perubahan struktural ini mensyaratkan langkah-langkah dasar yang meliputi pengalokasian sumber
daya, penguatan kelembagaan, penguasaan teknologi, serta pemberdayaan sumber daya manusia. Pertumbuhan ekonomi tetap dipertahankan agar
tercapai berbagai bidang kegiatan yang meluas dan merata, maka ciri utama dalam pembangunan ekonomi di era globalisasi adalah harus tetap berkisar
commit to user
pada usaha reformasi kesejahteraan social reforms dalam kehidupan masyarakat, yakni dengan berpedoman pada pemihakan dan pemberdayaan
masyarakat ekonomi lemah. Reformasi kesejahteraan dapat ditandai oleh reorientasi dalam
proses akumulasi, arah investasi dan realokasi dalam pola pembangunan sumber daya dana dan ekonomi masyarakat. Dengan kata lain, reformasi
kesejahteraan dapat ditandai dengan semakin lebih berdayanya ekonomi, sosial, hukum, budaya dan politik masyarakat bawah. Dengan demikian,
secara khusus perhatiannya harus diberikan untuk pemberdayaan masyarakat. Sedangkan tindakannya, yakni dapat melalui program pembangunan ekonomi
rakyat, yaitu pembangunan ekonomi usaha kecil termasuk industri kecil dan koperasi, sehingga tidak makin tertinggal jauh dengan usaha besar lainnya.
Tujuan akhir dari pembangunan ekonomi suatu Negara pada dasarnya adalah meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan
ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus. Jika tingkat pengangguran di suatu Negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghabat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan, sebab pengangguran akan berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian.
Pelaksanaan program pembangunan ekonomi rakyat tersebut merupakan usaha dalam rangka penanggulangan pengangguran dan
pemerataan distribusi pendapatan di Indonesia pada umumnya dan di Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten pada khususnya sekarang ini akan
kurang berhasil jika hanya mengandalkan pertumbuhan ekonomi modern
commit to user
saja. Kondisi semacam ini harus selalu diperhatikan dalam rangka modernisasi yang meliputi modernisasi teknologi, pengembangan
perekonomian daerah pedesaan maupun pembinaan lapisan industri kecil dan menengah.
Permasalahan yang masih harus dihadapi adalah kapasitas produksi dan akses terhadap berbagai sumberdaya produktif bagi masyarakat miskin
masih jauh dibawah tingkat yang memungkinkan untuk berusaha dalam upaya meningkatkan pendapatan serta memenuhi kebutuhan dasarnya.
Masalah-masalah pokok yang mendasar dalam pelaksanaan pembangunan yaitu : masih terbatasnya lapangan kerja produktif, pengangguran,
ketimpangan distribusi pendapatan, kemiskinan, dan ketidakseimbangan ekonomi antar daerah Soemitro, 1994; Sumodiningrat, 1998. Menurut
Sumodiningrat, 1998 : 6 ketiga masalah itu timbul karena ada perbedaan di antara setiap anggota masyarakat dalam kegiatan ekonomi.
Industri kecil adalah tulang punggung perekonomian bangsa yang mampu bertahan di saat krisis. Strategi Pemberdayaan Industri kecil meliputi
strategi manajemen inovasi dan teknologi yang mampu merubah karakter industri kecil menjadi industri kecil yang berwawasan global. Di Kabupaten
Klaten Sektor industri sangat potensial untuk dikembangkan karena dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB dan penyerapan tenaga
kerja. Kondisi perindustrian di Kabupaten Klaten dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.
commit to user
Tabel 1.1 Kondisi Perindustrian Kabupaten Klaten
Tahun 2009 – 2010
Uraian Industri Kecil
Industri Menengah – Besar
Jumlah 2009 2010 2009 2010 2009 2010
Unit Usaha : -
IHPK -
IA -
ILMK Jumlah Unit
16.034 10.772
6.164 32.920
16.034 10.772
6.164 32.920
42 -
84 126
42 -
84 126
16.076 10.772
6.248 33.046
16.076 10.772
6.248 33.046
Tenaga Kerja: -
IHPK -
IA -
ILMK Jumlah Orang
65.286 44.721
25.838 135.845
65.286 45.257
25.982 136.525
8.011 -
4.532 12.543
8.011 -
4.532 2.543
73.297 44.721
30.370 148.388
73.297 45.257
30.514 149.068
Nilai Investasi -
IHPK -
IA -
ILMK Jumlah
Rp. juta,- 262.622
307.990 394.135
963.757 262.622
309.870 394.135
966.627 474.436
- 114.500
588.936 475.643
- 121.500
597.143 737.058
307.000 508.635
1.552.693 738.265
309.870 515.635
1.563.770
Nilai Produksi -
IHPK -
IA -
ILMK Jumlah
Rp. juta,- 1.707.385
1.115.432 1.117.134
3.939.951 1.716.175
1.325.312 1.129.024
4.170.511 1.080.526
- 1.592.771
2.673.297 1.155.685
- 1.625.475
2.781.160 2.787.911
1.115.432 2.709.905
6.613.248 2.871.860
1.325.312 2.754.499
6.951.671
Keterangan : IHPK Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan, IA Industri Aneka, dan ILMK Industri Logam, Mesin dan Kimia.
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten
Perkembangan industri kecil di Kabupaten Klaten sebagaimana Tabel 1.1 tersebut diatas, nampak bahwa industri kecil dapat memberikan
kontribusi dalam hal nilai produksi, bahan baku, penyerapan tenaga kerja dan unit usaha yang lebih banyak dibandingkan dengan industri menengah-besar
yang ada, padahal nilai investasi industri menengah-besar lebih tinggi daripada investasi industri kecil. hal ini terlihat pada perkembangan unit
usaha, tenaga kerja yang terserap, nilai bahan baku dan nilai tambahnya. Tabel 1.1. tersebut diatas terlihat bahwa jenis industri kecil pada
Industri Aneka IA khususnya pada jumlah unit usaha, jumlah tenaga kerja,
commit to user
nilai investasi dan nilai produksinya mengalami perkembangan dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Namun, dalam perkembangan usaha ekonomi
industri kecil khususnya pada sektor industri aneka secara umum masih mengalami kendala, hambatan, dan permasalahan yang dihadapi. Sektor ini
telah memberikan nilai tambah yang besar bagi pembangunan masyarakat, jadi kedudukan dan peran masyarakat ekonomi lemah atau masyarakat pelaku
usaha industri kecil perlu terus diperkuat agar lebih berkembang secara mandiri.
Tabel 1.1 terlihat bahwa di Kabupaten Klaten menunjukan bahwa sektor industri kecil lebih potensial untuk dikembangkan. Hal ini dikarenakan
bahwa membangun ekonomi usaha kecil termasuk usaha industri kecil dan usaha industri rumah tangga akan dapat mengurangi kemiskinan dan
pengangguran sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan desa.
Perkembangan industri kecil di Kabupaten Klaten cukup mempunyai peranan yang strategis, baik dalam aspek pemerataan kesempatan
berusaha, penyebaran lokasi usaha, maupun pemerataan kesempatan kerja, sehingga mampu mendukung pembangunan ekonomi daerah. Industri kecil
harus terus diberdayakan agar dapat menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha menengah dan pada saatnya dapat
memperkokoh struktur ekonomi nasional. Penelitian ini akan mencari, menemukan, mengklasifikasikan dan
menganalisis secara mendalam mengenai keberadaan industri kecil di
commit to user
Kabupaten Klaten dan selain itu juga akan dicari tentang peran, prospek dan masalah serta manfaatnya bagi kehidupan para pengusaha industri kecil
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Penelitian ini juga bertujuan untuk mencari solusi yang riil bagi industri kecil dalam rangka
pengembangan usahanya. Untuk itu, perlu diketemukan dan dirumuskan alternatif-alternatif cara mengatasinya.
Keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, baik itu kesempatan, uang, waktu, alat, dan tenaga KUWAT, maka pelaksanaan penelitian ini hanya
akan diambilkan sampel di Desa Manjung Kecamatan Ngawen Kabupaten Klaten. Desa Manjung adalah salah satu desa yang memiliki sumber
pendapatan asli desa rendah terbukti jumlah Tanah Kas Desanya hanya sebesar 17,230 ha, selain itu Desa Manjung adalah satu-satunya desa di
Kabupaten Klaten yang memiliki industri kecil so’on yaitu sekitar 60 industri so’on yang mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 300 orang, hal ini cukup
potensial untuk dikembangkan sehingga keberadaannya dapat mendorong dalam usaha pemberdayaan ekonomi masyarakat desanya.
B. Perumusan Masalah