Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Uji Asumsi Klasik

commit to user demikian. 5. Data keuntungan bersih dalam kurun waktu satu bulan. Hal ini berkaitan dengan keuntungan-keuntungan yang diperoleh masing-masing industri kecil so’on dengan mengambil sampel 60 perusahaan.

1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Penggunaan model yang diterapkan dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah model regresi linear berganda. Penggunaan model regresi linear berganda sebagai alat analisis dalam penelitian ini karena metode ini dapat menjelaskan pengaruh dari variabel bebas terhadap varibel terikat. Adapun variabel bebas terdiri dari upah tenaga kerja X 1 , modal usaha X 2 , biaya pemasaran X 3 , dan tingkat pendidikan X 4 , sedangkan variabel terikatnya adalah keuntungan usaha dari industri kecil yang memproduksi dan memasarkan so’on di 60 unit industri kecil. Adapun pengujian dengan menggunakan metode model regresi berganda dengan menggunakan metode OLS Ordinary Least Square merupakan metode yang baik untuk digunakan karena dengan menggunakan metode ini tingkat error term dari masing masing data dapat diminimalisir. Pengujian hipotesis dilakukan dengan olah data melalui program software EViews 5.1. dengan model regresi linear berganda. Hasil pengujian regresi berganda dalam penelitian ini seperti terlihat sebagaimana pada tabel 4.12 di bawah ini : commit to user Tabel 4.12 Uji Statitik Regresi Berganda Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 46116.15 186255.9 0.247596 0.8054 UTK -0.956120 0.073007 -13.09626 0.0000 MDL 0.187076 0.003528 53.01855 0.0000 BPSR -0.950885 0.145419 -6.538911 0.0000 PDDK -539.4937 10972.35 -0.049168 0.9610 R-squared 0.992231 Mean dependent var 3817500. Adjusted R-squared 0.991666 S.D. dependent var 2092976. S.E. of regression 191073.5 Akaike info criterion 27.23836 Sum squared resid 2.01E+12 Schwarz criterion 27.41289 Log likelihood -812.1508 F-statistic 1756.030 Durbin-Watson stat 1.538292 ProbF-statistic 0.000000 Sumber : Data Primer diolah 2011, Lampiran 3 Y = 46116.15 – 0.956120 X 1 + 0.187076 X 2 – 0.950885 X 3 – 539.4937 X 4

2. Uji Statistik

a. Uji t

Penggunaan uji t ini sebagai alat untuk mengetahui pengaruh variable bebas terhadap variabel terikat secara parsial secara individu. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikansi atau tingkat kesalahan 5 dan jumlah data 60. Hasil pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t sebagaimana dapat diketahui seperti berikut ini : 1 Untuk upah tenaga kerja dan upah tenaga kerja t-hitung sebesar - 13,09626 lebih besar dari t tabel senilai 2,000. Jadi variabel upah tenaga kerja berpengaruh negatif secara signifikan terhadap commit to user keuntungan bersih industri kecil so’on di Desa Manjung. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. 2 Variabel modal industri kecil mempunyai nilai t-hitung sebesar 53,01855 lebih besar dari t-tabel sebesar 2,0000 atau nilai probabilitas sebesar 0,0000 dengan tingkat kesalahan 0,01 dengan demikian modal industri kecil berpengaruh positif secara signifikan terhadap keuntungan bersih industri kecil so’on di Desa Manjung. Jadi variabel modal industri kecil ini dalam hipotesisnya diterima. 3 Variabel biaya pemasaran nilai t - hitung sebesar -6,538911 lebih besar dari t tabel sebesar 2,0000 atau nilai probabilitas sebesar 0,0000 dengan tingkat kesalahan sebesar 0,01 dengan demikian biaya pemasaran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap keuntungan bersih industri kecil so’on di Desa Manjung. Jadi hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. 4 Variabel tingkat pendidikan tenaga kerja terhadap keuntungan bersih industri kecil so’on tidak berpengaruh secara signifikan dengan probabilitas 0,9610. Berdasarkan hasil tersebut maka hipotesis yang diduga tidak diterima. b Uji F Uji ini digunakan untuk menguji keberartian koefisien regresi secara bersama-sama atau simultan antara variabel upah commit to user tenaga kerja, modal usaha, biaya pemasaran, tingkat pendidikan pengusaha terhadap keuntungan bersih industri kecil so’on di Desa Manjung. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan Software EViews 5.1 , pada taraf signifikansi 5 dan jumlah data 60. Hasil pengujian F hitung yang telah dilakukan senilai 1756,030. Nilai F hitung pada hasil estimasi dengan menggunakan model linier menunjukkan bahwa keempat variabel bebas signifikan secara bersama-sama yang berarti mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat keuntungan bersih industri kecil. Hal ini dibandingkan dengan nilai F tabel sebesar 2,38 maka F hitung lebih besar dari nilainya dengan nilai signifikansi tingkat kesalahan sebesar 1. Hal itu menunjukkan bahwa ke empat variabel bebas dalam penelitian ini secara keseluruhan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya yaitu keuntungan bersih industry kecil so’on di Desa Manjung. c Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R 2 merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik tidaknya regresi yang terestimasi atau penaksir. Koefisien determinasi ini dapat mengukur seberapa dekat garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya atau parameternya. Nilai koefisien determinasi ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh commit to user variabel independen. Nilai R 2 dari pengolahan data yang telah dilakukan pada tabel 4.12 diketahui bahwa nilai R 2 sebesar 0,992231 hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel upah tenaga kerja, modal usaha, biaya pemasaran, tingkat pendidikan mampu menjelaskan sebesar 99,2231 terhadap variasi variabel keuntungan bersih usaha dari industri kecil so’on di Desa Manjung, sedangkan sisanya 0,88 dijelaskan oleh variasi variabel lain diluar model penelitian ini.

3. Uji Asumsi Klasik

1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji Jarque Bera dilakukan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dan untuk melihat nilai signifikansinya. Nilai Jarque Bera sebagaimana pada lampiran 5 adalah sebesar 42,91015. Nilai X 2 dengan derajat kebebasan 4 sebesar 9,488, dengan demikian nilai JB tes X 2 tabel yang artinya bahwa model yang digunakan dalam estimasi ini datanya tidak berdistribusi secara normal. commit to user 2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebasnya independen ataukah tidak. Jika terjadi korelasi, maka terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas independen. Multikolinearitas yang berbahaya terjadi apabila nilai variance inflasi factor VIF lebih besar dari 10 atau nilai tolerance lebih kecil dari 0,10 Ghozali, 2009. Pendeteksian ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan korelasi parsial diantara masing-masing variabel independen sebagaimana pada lampiran 7 menunjukkan bahwa hasil dari analisis korelasi parsial diperoleh koefisien sebagai berikut : Variabel Independen R 2 Tanda R 2 awal Keterangan Biaya Tenaga Kerja 0,259022 0,992231 Tida ada Multikolinearitas Modal 0,716296 0,992231 Biaya Pemasaran 0,703386 0,992231 Penddikan 0,115844 0,992231 dengan demikian karena R 1 awal lebih besar dari keempat R 2 artinya bahwa variabel penjelas tidak terdapat gejala multikolinieritas yang diestimasi dengan korelasi parsial. 3 Uji Heteroskedastisitas commit to user Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan- pengamatan yang lain. Artinya bahwa residu data antara satu dengan varian lainnya seragam ataukah tidak. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Deteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji White Heteroskedasticity Test no cross term seperti table 4.14 berikut ini : Tabel 4.14 Uji Heteroskedastisitas dengan White Heteroskedasticity Test no cross term White Heteroskedasticity Test: F-statistic 11.72357 Prob. F8,51 0.000000 ObsR-squared 38.86573 Prob. Chi-Square8 0.000005 Sumber : Data Primer diolah 2011, Lampiran 8 Model regresi dikatakan terbebas dari heteroskedastisitas apabila nilai observasi x R 2 lebih kecil dari nilai X 2 tabel. Tingkat α = 5 dengan derajat kebebasan sebesar 8 maka diperoleh nilai X 2 tabel 15,507 yang kemudian dibandingkan antara nilai dengan hasil ujinya senilai 38.86573. Karena hasil uji senilai 38.86573 15,507 maka disimpulkan bahwa model estimasi dalam penelitian ini terdapat gejala heterokedastisitas . commit to user Pengujian menggunakan metode White Heteroskedasticity Test cross term seperti table 4.15 berikut ini: Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas dengan White Heteroskedasticity Test cross term White Heteroskedasticity Test: F-statistic 9.900133 Prob. F14,45 0.000000 ObsR-squared 45.29427 Prob. Chi-Square14 0.000037 Sumber : Data Primer diolah 2011, Lampiran 8 Dari hasil estimasi pada tabel tersebut di atas diperoleh nilai X 2 tabel dengan derajat kebebasan 14 tingkat α = 5 yaitu sebesar 23,685. Hasil uji White Heteroskedasticity Test dengan metode cross term diperoleh nilai observasi x R 2 senilai 45,29427. Karena hasil uji senilai 45,29427 23,685 maka disimpulkan bahwa model estimasi dalam penelitian ini terdapat gejala heterokedastisitas. 4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk menguji ada tidaknya problem autokorelasi ini maka dapat melakukan uji Lagrange Multiplier Test LM Test seperti tabel 4.16 berikut dibawah ini. commit to user Tabel 4.16 Pengujian Autokorelasi dengan LM Test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 2.652571 Prob. F2,53 0.079814 ObsR-squared 5.459356 Prob. Chi-Square2 0.065240 Sumber : Data Primer diolah 2011, Lampiran 9 Dari hasil pengujian LM test diketahui nilai observasi x R 2 sebesar 5,459356. Nilai X 2 tabel dengan derajat kebebasan sebesar 4 dan tingkat α = 5 maka diperoleh nilai 9,488. Karena hasil uji LM test senilai 5,459356 9,488 maka disimpulkan bahwa model estimasi dalam penelitian ini tidak terdapat gejala autokorelasi. 5 Uji Liniertitas Dalam pengujian linieritas ini menggunakan uji Ramsey RESET Test seperti tabel 4.17 berikut dibawah ini: Tabel 4.17 Ramsey RESET Test Ramsey RESET Test: F-statistic 2.475282 Prob. F1,54 0.121490 Log likelihood ratio 2.689140 Prob. Chi-Square1 0.101034 Sumber : Data Primer diolah 2011, Lampiran 10 Hasil uji ini kemudian dibandingkan dengan F-tabel. Jumlah retriksi penelitan ini sebesar 5, jumlah sampel 60, dan variabel bebasnya 4. Berdasarkan tabel bahwa nilai F-tabel sebesar 2,38 F-hitung yang commit to user nilainya sebesar 2,475282. Dari perbandingan itu dapat disimpulkan bahwa penggunaan model penelitian ini tidak linier.

4. Pembahasan Penelitian