BAB IV TEMUAN MASALAH PADA ROTATING EQUIPMENT
4.1 Data Kerusakan
Rotating Equipment
Data kerusakan yang terjadi pada rotating equipment ini didapat dari hasil wawancara terhadap operator dan bagian maintenance PT. Toba Pulp Lestari,
Tbk. Adapun kerusakan yang sering timbul pada alat-alat rotating equipment adalah sebagai berikut :
1. Debarking drum
Debarking drum merupakan alat yang berfungsi untuk memisahkan kayu serat dari kulitnya, karena akan mempersulit pembuatan pulp dan
menyebabkan bintik hitam pada pulp yang dihasilkan. Adapun temuan masalah yang pernah terjadi pada debarking drum, terjadinya
penipisan pada dinding-dinding debarking drum yang diakibatkan oleh gesekan yang terjadi sewaktu memutar kayu atau mengupas kulit kayu.
Dengan spesifikasi debarking drum sebagai berikut : Drum cylinder : θ
5,6 x 33m Inklinasi
: 0,570 Kapasitas
: 22 m³jam Motor power drive unit : 500kW
Motor sliding gate :2,45kW ;n=2995 rpm
Cos φ : 0,8
Universitas Sumatera utara
Sumber, usiminas.com
Gambar. 4.1 Debarking drum 2.
Chipper
Penyerpihan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi ukuran serpihan kayu yang nantinya dapat mempermudah proses pemasakan pulp dan penyerapan
bahan kimia pada kayu dapat terjdi secara merata. Alat penyerpihan ini disebut chipper dengan jumlah mata pisau sebanyak 10 buah. Ukuran masing-
masing mata pisau, panjang = 1000mm dan lebar = 152 mm dengan kecepatan potong 3000 rpm.
Spesifikasi chipper : Kapasitas
: 250 m³jam Number of knives : 10
Universitas Sumatera utara
Disc. Diameter : 3352 mm
Motor power : 2250 kWrpm
Kecepatan : 3000rpm
Masalah-masalah yang tejadi pada chipper ini adalah a.
Mata pisau chipper tumpul, kerusakan seperti ini disebabkan oleh batu kerikil yang masuk atau terbawa kayu akibat dari kelalaian
operator dan bisa juga karena limit time chipper sudah tiba. b.
Kerusakan pada disc chipper, masalah yang sering dihadapi disc chipper ini adalah gesekan, oleh sebab itu lama kelamaan disc
chipper ini akan mengalami penipisan.
Gambar 4.2. chipper
Universitas Sumatera utara
3. Fan Boiler
Alat ini berfungsi untuk menyuplai udara ke boiler dan mempertahankan pressure pada furnace boiler supaya bernilai negatif dengan cara mengalirkan
gas hasil pembakaran pada furnace menuju stack dengan cara paksa oleh fan. Spesifikasi Fan Boiler : Diameter
: 2449 mm Impeller power
: 616,4 kW Speed
: 995 rpm Temperature
: 30 ◦ C
Masalah yang sering terjadi pada fan flaks boiler ini adalah : a.
Less flow b.
High current motors c.
Getaran yang tinggi d.
Tekanan kurang
Gambar 4.3 Fan boiler
Universitas Sumatera utara
4. Poros turbin
poros adalah alat untuk menopang bagian mesin yang diam, berayun dan berputar, dan dengan demikian tegangan utamanya adalah tekukan. Poros bisa
juga disebut sebagai suatu alat untuk mendukung momen putar dan mendapat tegangan puntir dan tegangan tekuk.
Data spesifikasi poros ini adalah : Diameter : 280 mm
Panjang : 3700 mm
Putaran :3000 rpm
Daya : 53800 kW
Masalah yang mungkin terjadi pada poros turbin uap ini adalah a.
Permukaan poros retak, masalah ini diakibatkan oleh bearing yang telah rusak sehingga labirin menyentuh permukaan poros yang bisa membuat
permukaan poros retak.
Sumber baiuanggara.wordpress.com Gambar 4.4 poros turbin
Universitas Sumatera utara
5. Sudu turbin
Sudu turbin adalah Alat yang menerima gaya, dari energi kinetik uap melalui nosel. Sudu juga merupakan bagian dari turbin dimana konversi energi terjadi,
sudu terdiri dari bagian akar sudu, badan sudu, dan ujung sudu. Sudu kemudian dirangkai sehingga membentuk satu lingkaran penuh.
Masalah yang terjadi pada sudu turbin ini adalah blade nya , dan akan mengakibatkan boros steam.
Spesifikasi turbin : putaran : 3000 rpm
Blade : 650 buah
Nosel :320 buah
Tekanan uap masuk : 81,39 bar
Tekanan uap keluar : 4,9 bar
Suhu uap masuk : 477
◦ C Suhu uap keluar
: 156,6 ◦C
Universitas Sumatera utara
Sumber.httpgunawananeva.wordpres,.com Gambar 4.5 sudu turbin
6. Roller Belt conveyor
Belt conveyor adalah alat trasportasi yang paling efisien dalam pengoperasiannya jika disbanding dengan alat berat, karena dapat
mentransport material lebih dari dua kilometer, tergantung desain belt itu sendiri . material yang di transport dapat berupa powder, serat tandan
kosong, dengan kapasitas lebih dari 2000 ton per jam. Masalah yang sering terjadi pada belt conveyor ini adalah pada roller belt
nya dimana posisi bearing tidak memungkinkan selalu untuk selalu dilumasi sehingga dapat menyebabkan bearing cepat rusak akibat gesekan dan korosi
pada bearing. Spesifikasi belt conveyor :
Universitas Sumatera utara
Kapasitas : 250 m³jam
Panjang : 71005800 mm
Lebar : 8440 mm
Kecepatan : 10-20 mmm
Sumber Just another WordPress.com site Gambar 4. 6 belt conveyor
7. Gear box
Gear box atau transmisi salah satu komponen utama motor yang disebut
sebagai sistem pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk memindahkan dan mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar
spindel mesin, transmisi juga berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak dan torsi serta berbalik putaran, sehingga dapat bergerak maju mundur.
Universitas Sumatera utara
Masalah yang terjadi pada gearbox ini adalah a.
Bearing aus atau rusak,kerusakan ini disebabkan minimnya minyak pelumas, kerusakan bearing ini bisa menyebabkan gear
yang ada dalam box mengalami kerusakan. b.
Rubber atau oil seal, penyebab kerusakan rubber ini kebanyakan mengalami limit time, atau bisa juga karena bearing.
Gambar 4. 7 gear box 8.
Coupling fan
Coupling adalah suatu alat yang berfungsi untuk menghubungkan dua shaft guna menyalurkan suatu gerak torsi, secara sederhana coupling berfungsi
sebagai penghubung antara motor dan fan.
Universitas Sumatera utara
Masalah yang terjadi pada coupling ini terletak pada rubber yang sering mengalami keausan ini disebabkan oleh getaran yang terlalu tinggi atau bisa
juga karena poros tidak center dan bearing yang rusak.
Gambar 4. 8. coupling fan 9.
Bearing pompa
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah
poros, agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya
bekerja dengan baik. Spesifikasi pompa : Tipe
: Vertical Kapasitas
: 1800m³jam Head pum
:50m
Universitas Sumatera utara
Daya : 355 kW
Adapun penyebab kerusakan yang sering terjadi pada bearing ini adalah a.
Motor dan pompa tidak seimbang b.
Poros tidak center c.
Pelumasan yang tidak memadai d.
Pemasangan tidak tepat e.
Impeller rusak atau tidak seimbang
Sumber asc-ind.com Gambar 4.9 bearing pompa
Universitas Sumatera utara
4.2 Metode Pemecahan Masalah Rotating Equipment