DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
59
Indramayu. Jumlah tersebut didasarkan pada rumus pengambilan sampel menurut Slovin Riduwan,2009, sebagai berikut:
� = �
1 + �. �
2
Keterangan n = ukuran sampel
N = ukuran sampel populasi e = persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan e = 0,05
n
=
115 1+115.0,05
2
=
89,85
n =
203 1+203.0,05
2
=
134,70
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2001. Variabel dalam penelitian ini
terdapat dua variabel bebas yaitu Iklim Keselamatan Kerja dan Keterikatan Kerja, dan satu variabel terikat yaitu Intensi Turnover.
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
60
3.5 Definisi Operasional 3.5.1
Definisi Operasional Iklim Keselamatan Kerja
Iklim keselamatan kerja adalah persepsi yang berhubungan dengan aspek keselamatan kerja dalam melakukan pekerjaan yang akan menggambarkan
aman atau tidaknya iklim keselamatan kerja ditempat ia bekerja, yang tergambar dari derajat skor kuesioner iklim keselamatan kerja yang telah
disusun oleh Nordic 2012 yang terdiri dari tiga dimensi, yaitu; keselamatan manajemen, rekan kerja. dan pelatihan keselamatan.
Secara lebih rinci, operasional variabel iklim keselamatan kerja dirinci sebagai berikut:
Tabel 3.5.1 Kisi-kisi instrumen Iklim Keselamatan kerja
No. Dimensi
Indikator Item
Jumlah
1. Keselamatan
Manajemen Peraturan dalam
bekerja 1,10,14
22 Memberikan info
tentang keselamatan kerja
2,17
Pengawasan kerja 3,5,11
Penanganan keselamatan
4,6,7,8,9,18,20,21,22 Mengikutsertakan
partisipasi karyawan 12,13,15,16,19
2. Lingkungan
Sistem keamanan kerja
23,29,30,31,32,33,34,35 21
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
61
Kerja Tempat kerja
24,26 3
Rekan kerja Kepedulian terhadap
antar pekerja 25,27,28,36,37,38,39
Mendiskusikan tentang keselamatan
kerja 40,41,42,43
4 Pelatihan
keselamatan Sistem
dalam pelatihan
44,47,50 7
Partisipasi pendapat
pekerja 45,46,48,49
Jumlah 50
Instrumen iklim keselamatan kerja memiliki empat alternatif jawaban terhadap pernyataan-pernyataan yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju
TS, dan sangat tidak setuju STS. Item pernyataan dalam kuesioner ini bersifat favorable dan unfavorable. Berikut ini masing-masing nilai untuk alternatif-
alternatif jawaban untuk instrumen iklim keselmatan kerja:
Item Nilai favorable Nilai unfavorable
Sangat Setuju 4
1 Setuju
3 2
Tidak Setuju 2
3 Sangat Tidak Setuju
1 4
3.5.2 Definisi Operasional Keterikatan Kerja
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
62
Keterikatan kerja ditentukan oleh besar kecilnya derajat skor yang dipilih oleh karyawan dalam mengisi angket yang akan menggambarkan ia terikat
atau tidak terikat terhadap pekerjaan yang sedang dijalaninya, yang dirumuskan berdasarkan teori Schielmann 2011, angket tersebut terdiri dari
enam dimensi yaitu; kepuasan, komitmen, dan advokasi. Secara rinci, operasional variabel keterikatan kerja dalam penelitian ini
sebagai berikut:
Tabel 3.5.2 Kisi-kisi Instrumen Keterikatan Kerja
No. Dimensi
Indikator Item Jumlah
1. Kepuasan
Jaminan pekerjaan 1,2
Perlakuan yang adil 3,4
Kompensasi 5,6
Konflik pekerjaan, beban kerja atau target kerja
7,8
2. Komitmen
Pelatihan yang cukup 9,10
12 Peran sesuai dengan talenta
11,12 Pekerjaan yang menarik
13,14 Mengenal misi atau nilai perusahaan
15,16 Komitmen pada teman sejawat
17,18 Kepemimpinan yang menginspirasi
19,20 3.
Advokasi Perkembangan dan pertumbuhan
pribadi 21,22
10
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
63
Pengakuan 23,24
Keterlibatan dan peran identifikasi yang jelas
25,26 Supervisor memanfaatkan minat pribadi 27,28
Pengalaman sukses 29,30
Jumlah 30
Instrumen Keterikatan kerja memiliki empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS.
Item penrnyataan dalam kuesioner ini bersifat favorable dan unfavorable. Berikut ini masing-masing nilai yang disesuaikan dengan pilihan alternatif-alternatif
jawaban untuk instrumen keterikatan kerja:
Item Nilai favorable Nilai unfavorable
Sangat Setuju 4
1 Setuju
3 2
Tidak Setuju 2
3 Sangat Tidak Setuju
1 4
3.5.3 Definisi Operasional Intensi Turnover
Intensi turnover didefinisikan sebagai adanya keinginan karyawan untuk berhenti dari kerja berdasarkan keinginannya sendiri tanpa ada paksaan yang
tergambar dengan derajat skor kuesioner yang terdiri dari tiga dimensi yaitu thinking of quiting, intention to search, intention to quit, yang disusun oleh
Tang, Kim, dan Tang pada tahun 2000 Wardani, 2003.
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
64
Secara operasional variabel intensi turnover dalam penelitian ini sebagai berikut:
Tabel 3.5.3 Kisi-kisi instrumen Intensi Turnover
No. Dimensi
Indikator Item
Jumlah
1 Thinking of quiting Subjek mempunyai pikiran
untuk keluar dari pekerjaan 1,2
2
2 Intention to search Subjek mempunyai intensi
untuk mencari pekerjaan lain 3
1
3 Intention to quit
Subjek memiliki intensi untuk meninggalkan pekerjaan
4,5 2
5
Instrumen intensi turnover memiliki empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, sangat tidak setuju STS. Masing-
masing jawaban memiliki nilai yang disesuaikan dengan pilihan alternatif jawaban yang bergerak dari satu sampai empat. Semua item dalam kuesioner
ini bersifat favorable. Berikut ini masing-masing nilai untuk alternatif- alternatif jawaban instrumen intesni turnover:
Item Favorable Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
65
3.6 Uji Coba Instrumen Iklim Keselamatan Kerja, Keterikatan Kerja, dan
Intensi Turnover
Di dalam penelitian, data mempunyai peran yang sangat penting karena merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai
pembentuk hipotesis. Oleh karena itu, benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian. Data yang benar tergantung dari baik
tidaknya suatu instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi kriteria valid dan reliabel sebagai
persyaratan yang penting. Sebelum digunakan, instrumen dalam penelitian ini akan diuji dengan uji
validitas dan uji reliabilitas. Pengujian kualitas instrumen penelitian bertujuan untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan, yang
artinya data yang bersangkutan dapat mewakili atau mencerminkan keadaan suatu yang diukur pada subjek data itu sendiri. Kualifikasinya meliputi uji
validitas, analisis item, dan uji reliabilitas. Uji coba instrumen ini dilakukan kepada 86 orang karyawan PT Polytama
Propindo Tbk. Jakarta. Setelah uji coba dilaksanakn langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut menggunakan bantuan software SPSS Versi
17.0 untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas, diketahui bahwa jumlah item instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 61 butir item yang terbagi ke dalam tiga instrumen yaitu 35 butir item pada instrumen iklim keselmatan kerja, 21
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
66
butir item pada instrumen keterikatan kerja, dan 5 butir item pada instrumen instensi turnover.
3.6.1 Hasil Uji Coba Instrumen Iklim Keselamatan Kerja
Uji coba instrumen dalam penelitian dilakukan untuk mengetahui dua elemen penting dalam instrumen itu sendiri yaitu validitas dan reliabilitas.
Adapun pengujian validitas dan reliabilitas dapat dijelaskan sebagai beikut. a.
Analisis Item Instrumen Iklim Keselamatan Kerja Pada tahap analisis item ini hal yang dilakukan adalah memilih item-
item yang layak. Item yang layak adalah item yang memiliki daya beda atau daya diskriminasi item, yaitu item yang mampu membedakan antar individu
atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2010. Menurut Azwar 2010 sebagai kriteria semua item
yang mencapai koefisien korelasi r ≥ 0,30 dianggap sebgai item yang
memuaskan. Namun apabila item yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan
sedikit batas kriteria koefisien korelasi dari 0,30 menjadi 0,25 sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai. Hal yang tidak disarankan adalah
jika menurunkan batas kriteria koefisien korelasi di bawah 0,2. Analisis item instrumen iklim keselamatan kerja menggunakan uji
korelasi antara setiap setiap skor dari setiap item dengan skor total item
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
67
dengan teknik korelasi Pearson Product Moment yang perhitungannya menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0.
Berdasarkan analisis item yang telah dilakukan terhadap 50 item iklim keselamatan kerja diperoleh hasil yang menunjukan bahwa 35 item yang
layak, sedangkan sisanya 15 item dinyatakan tidak layak. Secara lebih rinci, hasil analisis instrumen iklim keselamatan kerja dapat dilihat dalam tabel
3.6.1.a di bawah ini.
Tabel 3.6.1.a Hasil analisis item instrumen iklim keselamatan kerja
Item yang layak Item yang tidak layak
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 23, 24, 27, 30, 32, 35,
36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 48, 50.
8, 11, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 28, 29, 31, 33, 34, 47, 49
b. Reliabilitas instrumen Iklim Keselamatan Kerja
Reliabilitas merupakan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, artinya apabila dalam beberapa kali dilakukan pengukuran
terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, jika aspek diukur dalam diri subjek memang belum berubah Azwar, 2010.
Semakin tinggi koefisien reliabilitas mengindikasikan bahwa terdapat kestabilan atau hasil yang relatif sama dalam pengukuran yang dilakukan
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
68
terhadap sekelompok subjek yang sama dari waktu ke waktu Azwar, 2010. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan formula Alpha
Cronbach. Rumus yang digunakan adalah �
11
= �
� − 1 1
− Σ�
� 2
�
� 2
�
11
: Reliabilitas instrumen �
: Banyaknya item pertanyaan Σ�
� 2
: Jumlah varian item �
� 2
: Varian total item Berdasarkan prinsip umum yang digunakan untuk menafsirkan tinggi
rendahnya koefisien reliabilitas instrumen didasarkan pada koefisien reliabilitas menurut Guilford Subino, 1987 dengan kriterianya adalah:
� = 0,00 s.d. 0,20: reliabilitas sangat rendah � = 0,20 s.d. 0,40: reliabilitas rendah
� = 0,40 s.d. 0,70: reliabilitas sedang � = 0,70 s.d. 0,90: reliabilitas tinggi
� = 0,90 s.d. 1,00: reliabilitas sangat tinggi
Uji reliabilitas yang telah dilakukan terhadap instrumen iklim keselmatan kerja dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0 diperoleh hasil
koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,838. Indeks tersebut menunjukan bahwa
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
69
instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Adapun hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.6.1.b dibawah ini:
Tabel 3.6.1.b Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Iklim Keselamatan Kerja
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .838
.827 35
3.6.2 Hasil Uji Coba Instrumen Keterikatan Kerja
Pada instrumen keterikatan kerja dilakukan pengujian analisis item dan reliabilitas dengan menggunakan software SPSS versi 17.0. Adapun
pengujian validitas dan reliabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Analisis item instrumen keterikatan kerja Analisis item instrumen keterikatan kerja dilakukan dengan pengujian
analisis item dengan cara mengkorelasikan skor-skor setiap item dengan skor total item yang dilakukan dengan menggunakan korelasi
product moment. Berdasarkan analisis item yang telah dilakukan terhadap 30 item
instrumen Keterikatan Kerja menghasilkan 21 pertanyaan layak dan 9 pertanyaan tidak layak. Secara lebih rinci hasil analisis item
keterikatan kerja dapat dilihat dalam tabel 3.6.2.a di bawah ini:
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
70
Tabel 3.6.2.a Hasil analisis item instrumen keterikatan kerja
Item yang layak Item yang tidak layak
3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 26, 27, 29, 30
1, 2, 5, 13, 18, 20, 25, 24, 28
b. Reliabilitas Instrumen Keterikatan Kerja
Pengujian koefisien reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan formula Alpha Cronbach. Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas yang
telah dilakukan terhadap instrumen keterikatan kerja diperoleh indeks reliabilitas alpha sebesar 0,894. Indeks tersebut menunjukan bahwa
instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Adapun hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.6.2.b dibawah ini:
Tabel 3.6.2.b Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Keterikatan Kerja
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .894
.892 21
3.6.3 Hasil Uji Coba Instrumen Intensi Turnover
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
71
Pada pengujian instrumen intensi turnover dilakukan pengujian analisis item dan koefisien reliabilitas menggunakan software SPSS versi
17.0. Adapun pengujian validitas dan reliabilitas tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Analisis item Instrumen Intensi Turnover
Pengujian analisis item intensi turnover dilakukan dengan cara mengorelasikan skor setiap item denga skor total item yang dilakukan
dengan menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan analisis item yang telah dilakukan terhadap 5 item
instrumen intensi turnover diperoleh hasil yang menunjukan bahwa semua item instrumen intensi turnover dinyatakan layak. Secara lebih
rinci hasil uji reliabilitas item intensi turnover dapa dilihat pada tabel 3.6.3.a di bawah ini:
Tabel 3.6.3.a Hasil analisis item instrumen Intensi Turnover
Item yang layak Item yang tidak layak
1,2,3,4,5 -
b. Reliabilitas Instrumen Intensi Turnover
Uji reliabilitas instrumen intensi turnover menggunakan rumus Alpha Cronbach. Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas tersebut diperoleh
indeks reliabilitas alpha sebesar 0,817. Indeks tersebut menunjukan bahwa
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
72
instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Adapun hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 3.6.3.b dibawah ini:
Tabel 3.6.3.b Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Intensi Turnover
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .817
.811 5
3.7 Kategori Skala
Azwar 2009 mengemukakan bahwa tujuan kategorisasi adalah menempatkan individu ke dalam kelompok yang terpisah secara berjenjang
menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Kontinum jenjang ini dari rendah ke tinggi, dari paling jelek ke paling baik, dari sangat tidak puas
ke sangat puas, dan sebagainya. Banyaknya jenjang kategori diagnosis yang akan dibuat biasanya tidak lebih dari lima jenjang tapi juga tidak kurang dari
tiga. Dalam penelitian ini peneliti mengelompokan individu-individu sampel penelitian kedalam tiga jenjang kategori yang tertera pada tabel berikut ini.
DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN
OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
73
Tabel 3.7.a Rumusan Tiga Kategori
Rumus Kategori
X µ- 1,0δ
Rendah µ-
1,0δ ≤ X µ+1,0δ Sedang
µ+1,0δ ≤ X Tinggi
Azwar, 2009 Keterangan :
X = Skor Subjek µ = Mean nilai Rata-rata
δ = Standard Deviation Deviasi Standar Kategorisasi ini kemudian digunakan sebagai acuan atau norma dalam
pengelompokan skor sampel, baik skor iklim keselmatan kerja, keterikatan kerja, maupun intensi turnover.
Tabel 3.7b Ketegorisasi Skor
Kategori Iklim Keselamatan
Kerja Keterikatan Kerja
Intensi turnover Rendah
X 90,311 X 52,078
X 5,762 Sedang
90,311 ≤ X 109,867
52,078 ≤ X 62,66
5,762 ≤ X 11,678
Tinggi X
≥ 109,867 X
≥ 62,66 X
≥ 11,678
3.8 Teknik Analisis Data