Uji Korelasi Spearmann Rho Uji Signifikansi Uji Koefisien Determinasi Prosedur Pelaksanaan Penelitian

DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 75 Kolmogorov-Smirnov a Statistic Df Sig. Iklim Keselamatan Kerja .240 224 .000 Keteriktan Kerja .262 224 .000 Intensi Turnover .156 224 .000 a. Lilliefors Significance Correction Dapat dilihat bahwa untuk Iklim Keselamatan Kerja memiliki nilai Sig.=0,000 0.05. Begitu pula untuk Keterikatan Kerja dan Intensi Turnover yang memiliki nilai sama yaitu 0,000. Jadi, Ho ditolak sehingga semua instrumen berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. Akibatnya, untuk uji korelasi harus menggunakan uji nonparametrik.

b. Uji Korelasi Spearmann Rho

Uji korelasi digunakan untuk melihat seberapa erat hubungan antar variabel satu X dan variabel dua Y, dalam penelitian ini adalah untuk melihat seberapa erat hubungan antara iklim keselamatan kerja dengan intensi turnover dan keterikatan kerja dengan intensi turnover. Karena data berdistribusi tidak normal, maka uji koefisien korelasi menggunakan uji Spearmann rho.

c. Uji Signifikansi

Uji signifikansi digunakan untuk melihat apakah terdapat korelasi yang signifikan antara variabel iklim keselmatan kerja X1 dengan variabel DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 76 intensi turnover Y dan variabel keterikatan kerja X2 dengan variabel intensi turnover Y serta variabel X1dan X2 terhadap variabel Y. Tabel 3.8 Kriteria Signifikansi Variabel Kriteria Probabilitas 0,05 H diterima Probabilitas ≤ 0.05 H ditolak

d. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi variabel independen iklim keselamatan kerja X1 terhadap variabel dependen intensi turnover Y dan variabel independen keterikatan kerja X2 terhadap variabel dependen intensi turnover Y dengan rumus sebagai berikut : d = � 2 . 100 Reksoatmodjo, 2007:138 Keterangan : d = koefisien determinasi � = koefisien korelasi product moment

3.9 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 77 Berikut ini akan dijelaskan prosedur atau tahapan pelaksanaan penelitian secara garis besar, yaitu : 1. Tahap persiapan a. Melakukan observasi awal di tempat penelitian b. Menyelesaikan masalah administrasi mengenai perijinan c. Menentukan waktu pengambilan data dan sampel penelitian 2. Tahap pelaksanaan a. Mempersiapkan alat ukur yang akan dipergunakan dalam penelitian b. Menetapkan jadwal pengambilan data c. Memperbanyak koesioner dan persiapan lainnya d. Melaksanakan pengambilan data 3. Tahap pengolahan data a. Membuat skoring dan tabulasi data yang diperleh b. Mengolah data dengan pengujian statistik dengan bantuan software statistik 4. Tahap pembahasan a. Membuat dan mengevaluasi hasil penelitian berdasarkan teori-teori yang ungkapkan sebelumnya b. Membuat kesimpulan dari hasil penelitian dan hasil pengujian statistik yang dilakukan 5. Tahap penyusunan laporan a. Menyusun laporan pelaksanaan dan hasil penelitian DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 78 b. Mengajukan laporan hasil penelitian c. Perbaikan dan penyempurnaan laporan hasil penelitian DESNIAH, 2013 HUBUNGAN ANTARA IKLIM KESELAMATAN KERJA DAN KETERIKATAN KERJA DENGAN INTENSI TURN OVER KARYAWAN DIVISI PRODUKSI PT.POLY TAMA PROPINDO Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 130

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian, dan pengujian hipotesis yang dilaksanakan mengenai hubungan antara iklim keselamatan kerja dan keterikatan kerja dengan intensi turnover karyawan divisi produksi PT Polytama Propindo, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pada umumnya, tingkat iklim keselamatan kerja pada divisi produksi PT Polytama Propindo cenderung sedang. 2. Karyawan divisi produksi PT Polytama Propindo memiliki keterikatan kerja cenderung sedang. 3. Tingkat intensi turnover karyawan divisi produksi PT Polytama Propindo cenderung sedang. 4. Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara iklim keselamatan kerja dengan intensi turnover karyawan divisi produksi PT Polytama Propindo. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat iklim keselamatan kerja, akan semakin rendah intensi turnover karyawan, dan sebaliknya semakin rendah iklim keselamatan kerja maka semakin tinggi tingkat intensi turnover karyawan. 5. Terdapat hubungan negatif dan signifikan antara keterikatan kerja dengan intensi turnover karyawan divisi produksi PT Polytama Propindo. Hal ini