Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap
Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2 Keterlaksanaan Pembelajaran
Data yang memuat tentang keterlaksanaan model pembelajaran yang diperoleh dari hasil observasi selama peneltian berlangusng,
dijabarkan dalam bentuk deskriptif dengan melihat skor keterlaksanaan setiap fase model latihan inkuiri pada lembar
observasi.Keterlaksanaan model pembelajaran dinyatakan dalam bentuk presentase.
� = × 100
G. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di satu sekolah SMA Negeri di Kabupaten Bandung Barat kelas XI IPA. Sampel penilitian sebanyak 32 orang siswa, namun
karena ada dua orang yang tidak dapat mengikuti pembelajaran secara keseluruhan, maka sampel penelitian menjadi 30 orang siswa. Dua orang siswa
tersebut hanya mengikuti dua kali pembelajaran saja, maka dua orang siswa tersebut tidak memenuhi syarat untuk menjadi sampel penelitian.
Penelitian dilaksanakan dalam tiga kali pembelajaran, dengan maksud untuk meminimalisir faktor
– faktor luar yang dapat mempengaruhi pada hasil penelitian. Waktu pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan jadwal pelajaran
fisika yang telah ditentukan oleh sekolah. Alokasi waktu untuk setiap pembelajaran adalah 90 menit. Berikut ini jadwal penelitian yang telah
dilakukan: Tabel 3.10.Jadwal Penelitian
Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap
Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Pembelajaran Hari, Tanggal
Waktu Materi
I Kamis, 31 Maret 2011
07.00 –
08.30 Hukum pokok
hidrostatika II
Senin, 04 April 2011 11.00
– 12.30
Hukum Pascal III
Kamis, 07 April 2011 07.00
– 08.30
Hukum Archimedes
Pada setiap pelaksanaan pembelajaran, dimulai dengan pemberian pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah itu, siswa diberikan perlakuan
berupa pembelajaran dengan menggunakan model latihan inkuiri. Kemudian, pada akhir pembelajaran diberikan postes untuk mengetahui peningkatan prestasi
belajar siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan model latihan inkuiri.
Metode belajar yang digunakan pada setiap pembelajaran adalah demonstrasi dan praktikum berupa penyelidikan. Pada kegiatan pendahuluan,
siswa diberikan permasalahan yang bersifat teka – teki. Kemudian siswa
diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru yang mengarahkan kepada permasalahan yang diberikan. Pertanyaan yang diajukan
ha rus pertanyaan yang hanya memiliki jawaban “ya” atau “tidak”. Setelah siswa
mendapatkan informasi yang cukup, mereka membuat hipotesis. Setelah mereka selesai membuat hipotesis, mereka melakukan eksperimen secara berkelompok
sesuai dengan prosedur eksperimen yang ada dalam Lembar Kerja Siswa LKS yang telah dibagikan sebelumnya. Eksperimen ini dilakukan untuk memverifikasi
permasalahan yang diberikan melalui pengamatan secara langsung. Setelah proses eksperimen selesai, siswa menganalisis data hasil
eksperimen dan kemudian merumuskan penjelasan. Siswa kemudian
Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap
Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
melaksanakan diskusi kelas. Beberapa orang siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan hasil temuannya dan siswa lain menanggapinya dengan
mengajukan pertanyaan atau pendapat. Untuk mengetahui dan memantapkan penerapan model latihan inkuiri
dalam pembelajaran, siswa dan juga guru menganalisis tahapan model latihan inkuiri yang telah dilakukan. Kemudian siswa diberikan kesempatan untuk
memberikan saran terhadap penerapan model latihan inkuiri. Pada akhir pembelajaran siswa diberikan penguatan materi terhadap
materi pembelajaran yang telah diberikan. Setelah itu, siswa diberikan postes dengan isi soal dan alokasi waktu disamakan dengan pelaksanaan pretes.
Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh beberapa orang observer yang terdiri dari mahasiswa pendidikan fisika dan guru mata pelajaran
fisika. Observer ini bertugas untuk mengamati dan menilai sikap ilmiah siswa selama proses pembelajaran serta keterlakansaan model latihan inkuiri yang
dilakukan oleh guru dan siswa. Jumlah observer pada pembelajaran ke-1 adalah 6 orang. Setiap
oberserver mengobservasi satu kelompok siswa yang terdiri dari 5 – 6 orang
siswa. Pada pembelajaran ke-2, jumlah observer hanya ada 4 orang sehingga ada dua orang observer yang mengobservasi dua kelompok siswa. Pada pembelajaran
ke-3, jumlah observer adalah 6 orang sehingga setiap observer mengobservasi satu kelompok siswa.
Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap
Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
H. Keterlakasanaan Model Latihan Inkuiri