Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Instrumen observasi siswa Instrumen observasi dibagi dua, yaitu instrumen observasi keterlaksanaan model latihan inkuiri oleh siswa dan instrumen observasi sikap ilmiah. Instrumen observasi keterlaksanaan model latihan inkuiri digunakan untuk melihat apakah siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model latihan inkuiri atau tidak. Observasi ini dibuat dalam bentuk daftar checklist “ya” atau “tidak”. Observer memberikan checklist “ya” atau “tidak” terhadap kesesuaian setiap tahapan model latihan inkuiri dengan langkah – langkah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Instrumen observasi sikap ilmiah bertujuan untuk melihat dan menilai sikap ilmiah siswa yang terdiri atas sikap ingin tahu, sikap kritis, sikap terbuka, sikap objektif, sikap rela menghargai karya orang lain, sikap berani mempertahankan kebenaran, dan sikap menjangkau ke depan. Format yang digunakan berupa rating scale yang dibuat dalam bentuk cheklist.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Hasil Uji Coba Tes a. Analisis Validitas Tes Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu diukur.Sugiyono, 2009. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment sebagai berikut: = � − � 2 − 2 � 2 − 2 Arikunto,2006 Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan. X = skor tiap butir soal. Y = skor total tiap butir soal. N = jumlah siswa. Interpretasi nilai koefisien korelasi tersebut ditampilkan dalam tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1Tabel Interpretasi Validitas Besarnya nilai � Interpretasi Antara 0,80 sampai denga 1,00 Tinggi Antara 0,60 sampai dengan 0,80 Cukup Antara 0,40 sampai dengan 0,60 Agak rendah Antara 0,20 sampai dengan 0,40 Rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,20 Sangat Rendah Tak berkorelasi Arikunto,2009 b. Analisis Tingkat Kesukaran Tes Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan perumusan : Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu = � 100 Keterangan : TK = F = Tingkat Kesukaran atau Taraf Kemudahan B = Jumlah siswa yang menjawab benar N = Jumlah keseluruhan siswa Hasil perhitunganindeks tingkat kesukaran diinterpretasikan seperti pada tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2Interpretasi Tingkat Kesukaran Indeks Tingkat kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran 0 sampai 15 Sangat sukar, sebaiknya dibuang 6 - 30 Sukar 31 - 70 Sedang 71 - 85 Mudah 85 - 100 Sangat mudah, sebaiknya dibuang Arikunto, 2009 c. Analisis Daya Pembeda Butir Soal Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuanya rendah. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda soal uraian sama dengan soal pilihan ganda yaitu : �� = − Arikunto, 2009 Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan : DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu B A = Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka harga tersebut diinterpretasikan pada kriteria daya pembedaseperti pada tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3.Tabel Interpretasi Daya Pembeda Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda Negatif Sangat buruk, harus dibuang 0,00 – 0,20 Buruk poor, sebaiknya dibuang 0,20 – 0,40 Cukup satisfactory 0,40 – 0,70 Baik good 0,70 – 1,00 Baik sekali excellent Arikunto, 2009 d. Analisis Reliabilitas Soal Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Sugiyono, 2009.Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown Split half : = 2 1 + Sugiyono, 2009 Keterangan : r i = reliabilitas instrumen = korelasiproduct moment antara belahan pertama dan kedua Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh digunakan tabel 3.4 berikut ini : Tabel 3.4.Tabel Interpretasi Reliabilitas Koefisien Korelasi Kriteria reliabilitas 0,80  r  1,00 sangat tinggi 0,60  r  0,80 Tinggi 0,40  r  0,60 Cukup 0,20  r  0,40 Rendah 0,00  r  0,20 sangat rendah Arikunto, 2009 2. Hasil Uji Coba Instrumen Instrumen tes prestasi belajar terdiri dari soal – soal yang ditunjukan untuk mengukur prestasi belajar siswa, yaitu C2 pemahaman, C3 penerapan, dan C4 Analisis. Distribusi soal prestasi belajar yang dirancang oleh peneliti pada setiap pembelajan dipaparkan dalam tabel 3.5berikut ini: Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.5.Distribusi Soal Prestasi Belajar Pada Setiap Pembelajaran No. Aspek Prestasi Belajar Nomor Soal Jumlah Pembelajaran ke – 1 1. Pemahaman C2 1, 2, 4, 8, 9, 13 6 2. Penerapan C3 3, 5, 6, 7, 11, 14, 15 7 3. Analisis C4 10, 12, 16 3 Pembelajaran ke – 2 1. Pemahaman C2 3, 5, 7, 10, 11 5 2. Penerapan C3 4, 8, 9 3 3. Analisis C4 1, 2, 6, 12 4 Pembelajaran ke – 3 1. Pemahaman C2 2, 5, 9, 10, 11 5 2. Penerapan C3 1, 3, 6, 12, 13, 14 6 3. Analisis C4 4, 7, 8 3 Uji coba tes dilakukan agar tes yang digunakan benar-benar dapat mengukur variabel penelitian.Sebelum digunakan, instrument tes terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap siswa kelas XII di salah satu SMA di Kabupaten Bandung Barat yang telah mempelajari topik fluida statis. Besarnya koefisien reliabilitas instrumen tes tiap pertemuan, dinyatakan dalam tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6.Reliabilitas Instrumen Tes Pertemuan r i Interpretasi I 0,53 Cukup II 0,81 Sangat Tinggi III 0,81 Sangat Tinggi Dari tabel tersebut terlihat bahwa perangkat instrument memiliki reliabilitas cukup dan sangat tinggi.Dengan demikian, perangkat instrument tersebut memiliki keajekan yang baik. Adapun validitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal ditampilkan dalam tabel 3.7 berikut ini: Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.7.Rekapitulasi Validitas, Daya Pembeda, dan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes Pertemuan No. Soal Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Keputusan Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria I 1 0,46 Cukup 0,30 Cukup 80 Mudah Digunakan 2 0,68 Tinggi 0,44 Baik 29 Sukar Digunakan 3 0,45 Cukup 0,15 Buruk 37 Sedang Dibuang 4 0,58 Cukup 0,32 Cukup 34 Sedang Digunakan 5 0,74 Tinggi 0,12 Buruk 89 Sangat Mudah Dibuang 6 0,74 Tinggi 0,18 Buruk 86 Sangat Mudah Dibuang 7 0,77 Tinggi 0,30 Cukup 80 Mudah Digunakan 8 0,68 Tinggi 0,42 Baik 57 Sedang Digunakan 9 0,50 Cukup 0,19 Buruk 63 Sedang Dibuang 10 0,80 Tinggi 0,54 Baik 51 Sedang Digunakan 11 0,68 Tinggi 0,32 Cukup 40 Sedang Digunakan 12 0,74 Tinggi 0,48 Baik 54 Sedang Digunakan 13 0,22 Rendah -0,1 Buruk 26 Sukar Dibuang 14 0,48 Cukup 0,13 Buruk 77 Mudah Dibuang 15 0,74 Tinggi 0,36 Cukup 77 Mudah Digunakan 16 0,56 Cukup 0,25 Cukup 66 Sedang Digunakan II 1 0,72 Tinggi 0,71 Baik Sekali 66 Sedang Digunakan 2 0,45 Cukup 0,36 Cukup 66 Sedang Digunakan 3 0,41 Cukup 0,25 Cukup 60 Sedang Dibuang 4 0,49 Cukup 0,32 Cukup 34 Sedang Digunakan 5 0,46 Cukup 0,32 Cukup 34 Sedang Digunakan 6 0,56 Cukup 0,48 Baik 60 Sedang Digunakan 7 0.46 Cukup 0,36 Cukup 71 Mudah Digunakan 8 0,76 Tinggi 0,56 Baik 29 Sukar Digunakan 9 0,46 Cukup 0,36 Cukup 71 Mudah Digunakan 10 0,49 Cukup 0,12 Buruk 94 Sangat Mudah Dibuang 11 0,43 Cukup 0,48 Baik 60 Sedang Digunakan 12 0,22 Rendah 0,09 Buruk 40 Sedang Dibuang Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Pertemuan No. Soal Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Keputusan Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria III 1 0,45 Cukup 0,24 Cukup 89 Sangat Mudah Dibuang 2 0,51 Cukup 0,43 Baik 46 Sedang Digunakan 3 0,54 Cukup 0.39 Cukup 26 Sukar Digunakan 4 0,49 Cukup 0,21 Cukup 29 Sukar Digunakan 5 0,43 Cukup 0,36 Cukup 66 Sedang Digunakan 6 0,74 Tinggi 0,39 Cukup 20 Sukar Digunakan 7 0,41 Cukup 0,49 Baik 37 Sedang Digunakan 8 0,47 Cukup 0,43 Baik 40 Sedang Digunakan 9 0,53 Cukup 0,60 Baik 49 Sedang Digunakan 10 0,59 Cukup 0,27 Cukup 20 Sukar Digunakan 11 0,35 Rendah 0,21 Cukup 29 Sukar Digunakan 12 0,43 Cukup 0,37 Cukup 49 Sedang Digunakan 13 0,22 Rendah -0,1 Buruk 66 Sedang Dibuang 14 0,27 Rendah 0,10 Buruk 17 Sukar Dibuang a. Taraf Kesukaran Butir Soal Menurut tabel tersebut, secara keseluruhan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dengan kategori sukar sebanyak 10 butir soal, sedang 23 butir soal, mudah 6 butir soal dan sangat mudah 4 butir soal. Berdasarkan rekapitulasi tersebut dapat dikatakan pada umumnya taraf kemudahan soal instrumen cukup baik, karena sebagian besar soal terdapat pada kategori sedang.Butir soal yang memiliki kategori sangat mudah tidak dipakai dalam pelaksanaan penelitian ini. b. Daya Pembeda Soal Dari hasil rekapitulasi pada tabel 3.7, secara keseluruhan jumlah butir soal yang memiliki daya pembeda dengan kategori baik sekali berjumlah 1 butir soal, baik 11 butir soal, dan cukup 20 butir soal. Namun, terdapat butir soal dengan kategori buruk dan sangat Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu buruk sehingga soal tersebut tidak dipakai dalam pelaksanaan penelitian. Secara umum, soal - soal tes prestasi belajar ini dikatakan dapat membedakan antara kelompok siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. c. Validitas Tes Validitas berkenaan dengan ketetapan perangkat instrument terhadap konsep yang dinilai sehingga betul – betul menilai apa yang seharusnya dinilai.Berdasarkan tabel 3.7, rata – rata validitas tes memiliki kategori cukup.Dengan demikian, tes tersebut dapat menilai konsep yang seharusnya dinilai. Setelahmenganalisis hasil uji coba instrument, diperoleh distribusi soal prestasi belajar yang digunakan dalam penelitian seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 3.8berikut: Tabel 3.8.Distribusi Soal Prestasi Belajar yang Digunakan Dalam Penelitian Aspek Prestasi Belajar Banyaknya Soal Pemahaman C2 12 Penerapan C3 9 Analisis C3 9 Total Soal 30 3. Analisis Data Hasil Penelitian a. Analisis Data Hasil Tes Data yang diperoleh dari penelitian adalah skor pretest dan posttest dari kelas eksperimen. Pengolahan data ini akan digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam aspek kognitif. Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran latihan inkuiri terhadap peningkatan prestasi belajar siswa akan dilakukan dengan cara menghitung gain ternormalisasi. Gain ternormalisasi merupakan perbandingan antara skor gain yang diperoleh siswa dengan skor gain maksimum yang dapat diperoleh. Secara matematis diungkapkan dalam persamaan berikut: = − 100 − Hake:1998 Keterangan: g : gain ternormalisasi S f : Skor posttest S i : Skor pretest Kemudian dihitung rata – rata skor gain ternormalisasi. Setelah itu, diinterpretasikan dalam tabel 3.9 berikut ini: Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.9.Tabel Interpretasi Gain Ternormalisasi Rata – rata Skor Gain Ternormalisasi Kriteria 0,00 g ≤ 0,30 Rendah 0,30 g ≤ 0,70 Sedang 0,70 g ≤ 1,00 Tinggi Hake : 1998 b. Analisis Data Hasil Observasi Data observasi memuat data tentang sikap ilmiah siswa serta data tentang keterlaksanaan penggunaan model pembelajaran latihan inkuiri. 1 Sikap Ilmiah Sikap ilmiah siswa diukur dengan menggunakan format observasi sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dalam rubrik penilaian sikap ilmiah siswa yang dilakukan pada setiap pertemuan. Hasil rating scale kemudian direkapitulasi dan dijumlahkan pada skor masing-masing siswa untuk setiap aspek sikap ilmiah. Skor yang diperoleh siswa kemudian dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus: � = � × 100 Keterangan: p = persentase siswa Xi= Skor sikap ilmiah siswa Endar Suhendar, 2012 Penerapan Model Pembelajaran Latihan Inkuiri Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Dan Sikap Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2 Keterlaksanaan Pembelajaran Data yang memuat tentang keterlaksanaan model pembelajaran yang diperoleh dari hasil observasi selama peneltian berlangusng, dijabarkan dalam bentuk deskriptif dengan melihat skor keterlaksanaan setiap fase model latihan inkuiri pada lembar observasi.Keterlaksanaan model pembelajaran dinyatakan dalam bentuk presentase. � = × 100

G. Pelaksanaan Penelitian