Perancangan Inferensi Fuzzy ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

35 5. Hasil Analisis Hasil analisis adalah berupa keputusan yang diperoleh dengan mencari nilai kedekatan antara hasil defuzzifikasi dengan index output. Hasil analisis ini yang akan jadi penentu stadium penyakit TB Paru pada pasien.

3.4 Perancangan Inferensi Fuzzy

Inferensi fuzzy adalah proses pemetaan masukan yang diberikan ke bagian keluaran. Dalam perancangan inferensi fuzzy langkah pertama adalah pembentukan himpunan fuzzy. Himpunan fuzzy merupakan suatu group yang mewakili suatu kondisi tertentu dalam suatu variable fuzzy. Variable fuzzy itu sendiri adalah variable yang hendak dibahas dalam sistem. Dalam Penentuan Stadium Penyakit Tuberkulosis ini, variable yang digunakan adalah variable yang didapat dari pemeriksaan pasien sebagai input. Adapun nilai-nilai perancangan yang ada pada sistem ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 yakni sebagai berikut : Tabel 3.1 Batasan Nilai Normal Variabel No Variabel Fuzzy Nilai Normal 1. Batuk 7-21 hari 2. Laju Endapan Darah -laki-laki -wanita 0-10 mmjam 0-20 mmjam 3. Sputum 1-100 lapangan pandang 4. Leukosit 4000-10.000 selmm 5. Limfosit 1000-15.000 selmm 6 Foto Torax 150-300 Dari Tabel 3.1 di atas terlihat ada sebanyak 7 pasangan data yaitu batuk ke-i BTi, Laju Endapan Darah ke-I LEDi, sputum ke-I SPi, Leukosit ke-I LKi, Limfosit ke-I LFi, dan Foto Torax ke-I FTi dengan nilai normal ke-i Pi, 7-21, 0- 10, 1-100, 4000-15000, 150-300. Universitas Sumatera Utara 36 Perancangan variable fuzzy dalam himpunan fuzzy, dalam Sistem Pendukung Keputusan untuk Penentuan Stadium Penyakit Tuberkulosis adalah sebagi berikut: a. Batuk BT Variable BT dibagi menjadi 4 kelompok atau atribut linguistik yaitu sebentar, sedang, lama dan sangat lama. Dari pembagian itu dapat ditentukan fungsi keanggotaan dari himpunan fuzzy sebentar, sedang, lama dan sangat lama untuk variabel BT secara terpisah: µ sebentar [ ] = 1 ; ≤ 6 ; 6 ≤ ≤ 10 0; ≥ 10 3.6 µ sedang [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 6 ; 6 ≤ ≤ 10 1; 10 ≤ ≤ 14 ; 14 ≤ ≤ 18 0; ≥ 18 3.7 µ lama [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 14 ; 14 ≤ ≤ 18 1; 18 ≤ ≤ 22 ; 22 ≤ ≤ 26 0; ≥ 26 3.8 µ sangat lama [ ] = 0 ; ≤ 22 ; 22 ≤ ≤ 26 1; ≥ 26 3.9 Adapun fungsi keanggotaan variable Batuk dapat dilihat pada Gambar 3.2 Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy pada Variable Batuk. Universitas Sumatera Utara 37 Gambar 3.2 Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy pada Variable Batuk b. Laju Endapan Darah LED Variable Laju Endapan Darah dbagi menjadi dua bagian yaitu Laju Endapan Darah pada laki-laki dan Laju Endapan darah pada Wanita. Pada laki-laki dibagi menjadi 4 kelompok atau attribut linguistik, yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Dari pembagian itu dapat ditentukan fungsi keanggotaan dari himpunan fuzzy rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi untuk variable LED secara terpisah sebagai berikut: µ rendah [ ] = 1 ; ≤ 2 ; 2 ≤ ≤ 4 0; ≥ 4 3.10 µ sedang [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 2 ; 2 ≤ ≤ 4 1; 4 ≤ ≤ 6 ; 6 ≤ ≤ 8 0; ≥ 8 3.11 µ tinggi [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 6 ; 6 ≤ ≤ 8 1; 8 ≤ ≤ 10 ; 10 ≤ ≤ 12 0; ≥ 12 3.12 Universitas Sumatera Utara 38 µ sangat tinggi [ ] = 0 ; ≤ 10 −10 2 ; 10 ≤ ≤ 12 1; ≥ 12 3.13 adapun fungsi keanggotaan variable Laju Endapan Darah laki-laki dapat dilihat pada Gambar 3.3 sebagai berikut: Gambar 3.3 Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy pada Variable LED Laki-laki Laju Endapan Darah pada wanita dibagi menjadi 4 kelompok atau attribut linguistik yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Dari pembagian itu dapat ditentukan fungsi keanggotaan dari himpunan fuzzy rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi untuk variable LED secara terpisah sebagai berikut: µ r endah [ ] = 1 ; ≤ 4 ; 4 ≤ ≤ 8 0; ≥ 8 3.14 µ sedang [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 4 ; 4 ≤ ≤ 8 1; 8 ≤ ≤ 12 ; 12 ≤ ≤ 16 0; ≥ 16 3.15 Universitas Sumatera Utara 39 µ tinggi [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 12 ; 12 ≤ ≤ 16 1; 16 ≤ ≤ 20 ; 20 ≤ ≤ 24 0; ≥ 24 3.16 µ sangat tinggi [ ] = 0 ; ≤ 20 ; 24 ≤ ≤ 24 1; ≥ 24 3.17 Adapun fungsi keanggotaan variable Laju Endapan Darah Perempuan dapat dilihat pada Gambar 3.4 sebagai berikut: Gambar 3.4 Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy pada Variable LED Perempuan c. Sputum SP Variable Sputum diabgai menjadi 4 bagian kelompok atau attribut linguistik yaitu positif 1, positif 1, positif 2 dan positif 3. Dari pembagian itu dapat ditentukan fungsi keanggotaan dari himpunan fuzzy positif 1, positif 1, positif 2 dan positif 3 untuk variable SP secara terpisah sebagai berikut µ positif 1 [ ] = 1 ; ≤ 20 ; 20 ≤ ≤ 40 0; ≥ 40 3.18 Universitas Sumatera Utara 40 µ positi f 1 [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 20 ; 20 ≤ ≤ 40 1; 40 ≤ ≤ 60 ; 60 ≤ ≤ 80 0; ≥ 80 3.19 µ positif 2 [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 60 ; 60 ≤ ≤ 80 1; 80 ≤ ≤ 100 ; 100 ≤ ≤ 120 0; ≥ 120 3.20 µ positi f 3 [ ] = 0 ; ≤ 100 ; 100 ≤ ≤ 120 1; ≥ 120 3.21 Adapun fungsi keanggotaan variable Sputum dapat dilihat pada Gambar 3.5 sebagai berikut: Gambar 3.5 Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy pada Variable Sputum Universitas Sumatera Utara 41 d. Lekosit LK Variable Leukosit dibagi menjadi 4 kelompok atau attribut linguistik yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. dari pembagian itu dapat ditentukan fungsi keanggotaan dari himpunan fuzzy rendah, sedang, dan tinggi dan sangat tinggi untuk variable LS secara terpisah sebagai berikut: µ rendah [ ] = 1 ; ≤ 4000 ; 4000 ≤ ≤ 5000 0; ≥ 5000 3.22 µ sedang [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 4000 ; 4000 ≤ ≤ 5000 1; 5000 ≤ ≤ 6000 ; 6000 ≤ ≤ 7000 0; ≥ 7000 3.23 µ ti nggi [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 6000 ; 6000 ≤ ≤ 7000 1; 7000 ≤ ≤ 8000 ; 8000 ≤ ≤ 9000 0; ≥ 9000 3.24 µ sangat tinngi [ ] = 0 ; ≤ 8000 ; 8000 ≤ ≤ 10000 1; ≥ 10000 3.25 Adapun fungsi keanggotaan variable Leukosit dapat dilihat pada Gambar 3.6 Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy pada Variable Leukosit. Universitas Sumatera Utara 42 Gambar 3.6 Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy pada Variable Leukosit e. Limfosit LF Variabel limfosit dibagi menjadi 4 kelompok atau attribut linguistik yaitu rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Dari pembagian itu dapat ditentukan fungsi keanggotaan dari himpunan fuzzy rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi untuk LS secara terpisah sebagai berikut sebagai berikut: µ r endah [ ] = 1 ; ≤ 1000 ; 1000 ≤ ≤ 4000 0; ≥ 4000 3.26 µ sedang [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 1000 ; 1000 ≤ ≤ 4000 1; 4000 ≤ ≤ 7000 ; 7000 ≤ ≤ 10000 0; ≥ 10000 3.27 µ tinggi [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 7000 ; 7000 ≤ ≤ 10000 1; 10000 ≤ ≤ 13000 ; 12000 ≤ ≤ 16000 0; ≥ 16000 3.28 µ sangat tinngi [ ] = 0 ; ≤ 13000 ; 16000 ≤ ≤ 16000 1; ≥ 16000 3.29 Universitas Sumatera Utara 43 Adapun fungsi keanggotaan variable Limfosit dapat dilihat pada Gambar 3.7 sebagai berikut: Gambar 3.7 Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy pada Variable Limfosit f. Foto Torax FT Variable FT dibagi menjadi 4 kelompok attribut linguistik yaitu rminimal, minimal, sedang, lanjut. Dari pembagian itu dapat ditentukan fungsi ekanggotaan dari himpunan fuzzy minimal, sedang dan lanjut untuk variable FT secara terpisah µ mi nimal [ ] = 1 ; ≤ 150 ; 150 ≤ ≤ 180 0; ≥ 180 3.30 µ mi nimal [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 150 ; 150 ≤ ≤ 180 1 180 ≤ ≤ 210 ; 210 ≤ ≤ 240 0; ≥ 240 3.31 µ sedang [ ] = ⎩ ⎪ ⎨ ⎪ ⎧ 0 ; ≤ 210 ; 210 ≤ ≤ 240 1; 240 ≤ ≤ 270 ; 270 ≤ ≤ 300 0; ≥ 300 3.32 Universitas Sumatera Utara 44 µ lanjut [ ] = 0 ; ≤ 270 ; 270 ≤ ≤ 300 1; ≥ 300 3.33 Adapun fungsi keanggotaan variable Foto Torax dapat dilihat pada Gambar 3.8 sebagai berikut: Gambar 3.8 Fungsi Keanggotaan Himpunan Fuzzy pada Variable Foto Torax

3.5 Perancangan Basis Pengetahuan