7 Aplikasi SPK menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang
mudah dan dapat mengggabungkan pemikiran pengambil keputusan. DSS lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat
analitis untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitik dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas.
DSS tidak dimaksudkan untuk mengoptimasikan pengambilan keputusan tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan untuk
melakukan berbagai analisis menggunakan model-model yang tersedia.
2.1.1 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Pada dasaranya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi Manajemen Terkomputasi Computerized Manajement Information System, yang
dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif ini dimaksudkan untuk memudahkan integrasi antara berbagai komponen dalam proses pendukung keputusan
seperti prosedur, kebijakan, teknik analisis serta pengalaman dan wawasan manajerial guna suatu kerangka keputusan yang bersifat fleksibel.
Menurut Turban 2005, tujuan dari DSS adalah sebagai berikut: 1. Membantu dalam pengambilan keputusan atas masalah yang tidak terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil lebih daripada perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktivitas. 6. Dukungan kualitas.
7. Berdaya saing. 8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemprosesan dan penyimpanan.
Universitas Sumatera Utara
8 Aplikasi SPK yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah
menajemen spesifik yang tidak terstruktur memiliki ciri-ciri SPK yang dirumuskan oleh Kusrini 2007 adalah sebagai berikut:
1. SPK ditujukan untuk membantu keputusan-keputusan yang kurang terstruktur. 2. SPK merupakan gabungan antara kumpulan-kumpulan model kualitatif dan
kumpulan data. 3. SPK bersifat luwes dan dsapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan
yang terjadi. Berdasarkan ciri-ciri di atas, maka kita mendapatkan beberapa karakteristik
yang membedakan SPK dengan sistem informasi lain yaitu: 1. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan
dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur atau tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi
komputerisasi. 2. Proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan
pengguna model-model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari atau pemeriksa informasi.
3. Sistem pendukung keputusan dapat digunakan atau dioperasikan dengan mudah oleh orang-orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian
komputer yang tinggi. Pendekatan yang digunakan biasanya model interaktif. 4. Sistem pendukung keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek
fleksibilitas serta kemempuan adpatasi yang tinggi sehingga mudah disesuaikan dengan berbagai perubahan lingkungan yang terjadi dan
kebutuhan pengguna. Sistem pendukung keputusan memberikan manfaat atau keuntungan bagi
pemakainya, keuntungan yang dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sistem pendukung keputusan memperluas kemampuan pengambil keputusan
dalam memproses datainformasi bagi pemakainya.
Universitas Sumatera Utara
9 2. Sistem pendukung keputusan membantu pengambil keputusan dalam hal
penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. Sistem pendukung keputusan dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.
4. Walaupun suatu sistem pendukung keputusan, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan dalam
memahami persoalannya, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pendukung keputusan dan memahami persoalannya. Hal ini dikarenakan sistem
penduklung keputusan mampu menyajikan alternatif. Pada saat ini SPK telah banyak diterapkan dalam berbagai bidang seperti
kedokteran komputer, ekonomi dan lain-lain. Salah satunya adalah SPK penanganan kesehatan balita. Penanganan kesehatan balita merupakan salah satu hal yang patut
dijadikan perhatian lebih, sehingga dapat mengurangi resiko tidak optimalnya penanganan kesehatan balita pada instansi yang terkait. Sistem pendukung keputusan
penanganan kesehatan balita sangat tepat diterapkan untuk penanganan masalah yang membutuhkan penyelesaian mandiri dari komputer untuk pemrosesan data balita
dengan perhitungan yang cepat dan akurat. Dengan menggunakan penalaran logika fuzzy Mamdani dalam pemrosesan data input dan output, serta informasi pendukung
berupa grafik sangat mendukung dalam pengambilan keputusan penanganan kesehatan balita di suatu wilayah Ayuningtiyas et al, 2007.
2.1.2 Komponen-Komponen Sistem Pendukung Keputusan