Identifikasi Masalah KONSEP TASAWUF SYAIKH NAWAWI AL-BANTANI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PERSEKOLAHAN.

Muhammad Ridwan Hidayatulloh, 2015 KONSEP TASAWUF SYAIKH NAWAWI AL-BATANI D AN IMPLIKASINYA TERHAD AP PEND IDIKAN AGAMA ISLAM D I PERSEKOLAHAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Untuk Mengetahui Biografi Syaikh Nawawi Al-Bantani. 2. Untuk Memahami Konsep Tasawuf Syaikh Nawawi Al-Bantani, khususnya yang berkaitan dengan syariat, tarekat, dan hakikat. 3. Untuk Menganalisa bagaimana Implikasi Konsep Tasawuf Syaikh Nawawi Al-Bantani terhadap Pendidikan Agama Islam di Persekolahan.

E. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini, peneliti berharap memperoleh manfaat baik bersifat teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan kontribusi terhadap khazanāh keilmuan khususnya berkaitan dengan urgensi tasawuf dalam kehidupan muslim. b. Memperluas dan memperdalam wawasan ilmu pengetahuan tentang tasawuf. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis, penelitian ini sebagai acuan dalam memperluas wawasan dan pengalaman penulisan karya ilmiah sekaligus menjadi pegangan dalam mengamalkan tasawuf. b. Bagi UPI khususnya IPAI, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sumbangan pemikiran serta dokumentasi tentang tasawuf dan Pendidikan Agama Islam. c. Bagi masyarakat, diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan, rujukan bagi setiap muslim dalam mengamalkan tasawuf di kehidupan sehari-hari. d. Peserta didik, dapat memberikan pelajaran untuk mengetahui betapa besar urgensi tasawuf dalam kehidupan setiap muslim, sehingga mereka mulai menata hati untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah sejak dini. e. Pemerintah, dapat memberikan peringatan untuk terus berupaya mementingkan tasawuf manajemen hati dalam Pendidikan Agama Islam. Dengan itu, diharapkan akan tercipta generasi yang memiliki hati yang baik dan bersih serta senantiasa mengingat Allah sehingga terimplementasi kepribadian yang shaleh dan akhlak yang baik, dengan harapan generasi penerus bangsa merupakan manusia yang tergolong Insān Kamīl.