Potensi Penggunaan Kayu Kawista

Selain sifat fisis dan mekanisnya, kayu di atas mempunyai kegunaannya yang mirip kayu Kawista. Kayu Terkuseh digunakan kayu bangunan ringan, lantai, tangkai korek, dan perlengkapan interior, Ketapang kayu bangunan, mebel, perkapalan, lantai, Melur Konstruksi ringan, lantai, meubel, alat menggambar, ukiran, korek api, kayu lapis, alat olahraga dan alat musik, Perupuk Kayu bangunan, plywood, kayu perkakas, peti, korek api, pulp, chipboard, panel, Ramin Kayu bangunan ringan, plywood, papan, lantai, kayu perkapalan,tiang, Gmelina bahan konstruksi ringan, mebel, kayu pertukangan, perkapalan, perahu, Tepis Kayu bangunan, Meubel, perlengkapan interior, korek api, peti dan perangkat ringan, Tusam Meubel, lantai, kayu bangunan, korek api, tiang listrik, serta Petai kayu bangunan, mebel, perlengkapan interior,korek api, peti.

4.4 Potensi Penggunaan Kayu Kawista

Berdasarkan tabel kelas kuat kayu dari Martawijaya et al. 1981, kayu Kawista termasuk kelas kuat II-IV. Potensi penggunaan dari kayu kelas kuat II-IV sebagai kayu bangunan, meubel, lantai, bantalan kereta api, alat olahraga, alat gambar, patung dan ukiran, dan korek api Dephut 2007. Dari hasil pengujian yang dilakukan dapat diketahui potensi penggunaan kayu Kawista, antara lain: 1. Bahan baku Meubel Kayu Kawista mempunyai tekstur yang halus dan tidak berserabut sehingga mudah dalam pengerjaannya baik dalam hal pemotongan dan pembelahannya maupun dalam proses finishing. Selain itu kayu Kawista memiliki BJ yang sedang sehingga mudah untuk dipindahkan. Kawista juga mudah dipaku, dibubut, disekrup, dan diserut. 2. Kayu Bangunan Mengingat kayu Kawista mempunyai kelas kuat II-IV, maka kayu tersebut berpotensi digunakan sebagai bahan bangunan yang menerima beban sedang. Misalnya untuk tiang, kusen, pintu, rangka jendela, dan lantai. Kayu Kawista termasuk kayu yang cukup keras dan mempunyai keteguhan patah yang cukup baik. 3. Ukiran Mengingat BJ kayu Kawista mencapai 0,56 yang termasuk dalam kategori ber BJ sedang, mudah dipindahkan dan tekstur yang halus sehingga berpotensi untuk bahan baku dalam pembuatan ukiran. Kayu Kawista termasuk kayu yang cukup keras dan mempunyai keteguhan patah yang cukup baik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 1. Sifat fisis kayu Kawista cukup baik, tercermin dari berat jenisnya yang tergolong sedang, stabilitas dimensi yang baik, kadar air titik jenuh serat yang relatif rendah. Selain itu kayu Kawista mempunyai warna yang cerah putih kekuningan dan tekstur yang menarik. 2. Sifat mekanis kayu Kawista cukup baik, tergolong kelas kuat II-IV dengan kekerasan, keteguhan tekan sejajar serat, keteguhan patah MOR yang baik. Namun demikian keteguhan lentur MOE dan ketahanan belah relatif rendah sehingga kurang sesuai digunakan untuk kayu bangunan yang menahan beban berat. 3. Sifat fisis dan mekanis kayu Kawista mirip dengan berbagai jenis kayu perdagangan seperti Ramin Gonystylus bancanus, Terkuseh Albisia minahassae, Ketapang Terminalia Catappa, PerupukLophopetalum spp, Melur Dacrydium spp, Gmelina Gmelina arborea, Tepis Polyalthia glauca, Petai Parkia speciosa dan Tusam Pinus merkusii. 4. Kayu Kawista berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku meubel, ukiran, dan kayu bangunan yang menahan beban ringan sampai sedang seperti tiang, kusen, pintu, rangka jendela, dan lantai.

5.2 Saran

1. Mengingat sifat fisis dan mekanis serta potensi penggunaan kayu Kawista cukup potensial, sudah selayaknya pemerintah mengembangkan budidaya pohon tersebut di beberapa daerah yang beriklim relatif kering seperti Jawa Tengah Rembang dan Jawa Timur bagian selatan, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Di samping untuk produksi buah pengembangan pohon Kawista diharapkan dapat mendukung penyediaan bahan baku meubel, kayu bangunan dan ukiran. 2. Masyarakat perlu mendapat penyuluhan tentang budidaya kayu Kawista dan potensi pemanfaatan kayunya bahan baku meubel, kayu bangunan dan ukiran.