3. Kembang Susut
Shrinkage atau penyusutan adalah pengurangan dimensi kayu akibat penurunan kadar air kayu. Swelling atau pengembangan adalah penambahan
dimensi kayu sebagai akibat dari penambahan kadar air kayu Tsoumis 1991. Kembang susut dimensi kayu tidak sama pada ketiga arahnya radial,
tangensial, dan longitudinal dengan kata lain kayu memiliki sifat anisotropi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kembang susut antara lain: kadar air,
kerapatan, struktur anatomi kayu, kadar ekstraktif, kandungan komposisi bahan kimia dan sifat mekanisnya.
4. Kadar Air Titik Jenuh Serat
Titik di mana semua air cair di dalam rongga sel telah dikeluarkan tetapi dinding sel masih jenuh disebut titik jenuh serat TJS. Ini adalah suatu titik yang
kritis, karena dibawah titik ini sifat kayu terganggu oleh perubahan-perubahan dalam kandungan air. Banyaknya air yang terdapat di dalam kayu apabila
digunakan di dalam lingkungan-lingkungan yang tidak berhubungan langsung dengan air akan selalu lebih rendah daripada TJS Haygreen et al. 2003.
2.3 Sifat Mekanis
Sifat mekanis kayu merupakan ukuran ketahanan kayu terhadap gaya luar yang cenderung merubah bentuk benda. Ketahanan kayu tersebut tergantung pada
besarnya gaya dan cara pembebanan tarik, tekan, geser, pukul. Kayu menunjukan perbedaan sifat mekanis dalam arah pertumbuhan yang berbeda
aksial, radial, dan tangensial Tsoumis 1991. Sifat mekanis kayu yang penting antara lain:
1. Modulus Elatisitas
Menurut Tsoumis 1991, elastisitas adalah sifat benda yang mampu kembali ke kondisi semula dalam bentuk dan ukurannya ketika beban yang
mengenainya dihilangkan. Modulus of elasticity MOE adalah kemampuan kayu menahan beban yang diterima sampai batas proporsi Mardikanto et al. 2009.
Nilai modulus elastisitas kayu bervariasi antara 2500-17000 Nmm
2
. Nilai
modulus elastisitas tersebut cenderung berbeda pada ketiga arah pertumbuhan batang kayu.
2. Kekuatan Lentur
Kekuatan lentur statis merupakan salah satu sifat mekanis yang sangat penting. Kekuatan lentur kayu biasanya dinyatakan dengan modulus patah
Modulus of Rupture MOR. MOR adalah kemampuan kayu menahan beban sampai patah. Nilai kekuatan lentur ini menunjukan kecenderungan yang sama
dengan kekuatan tarik aksial sehingga modulus patah dapat digunakan sebagai petunjuk kekuatan tarik aksial jika data nilai kekuatan tersebut tidak tersedia.
Kekuatan lentur kayu ledih rendah dibandingkan dengan logam tetapi lebih tinggi dari kebanyakan bahan non logam Tsoumis 1991.
3. Kekuatan Tekan
Tsoumis 1991 menyatakan bahwa kekuatan tekan adalah kemampuan kayu untuk menahan beban atau tekanan yang berusaha memperkecil ukurannya.
Kekuatan tekan aksial lebih tinggi dari kekuatan tekan transversal sampai 15 kali. Pada kayu lunak kekuatan tekan pada arah tangensial lebih tinggi daripada
arah radial, sedangkan untuk kayu keras kekuatan tekan radial lebih tinggi dibandingkan dengan tangensialnya. Kekuatan tekan kayu pada arah aksial lebih
rendah dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya kekuatan tekan kayu lebih tinggi.
4. Kekerasan
Kekerasan merupakan kemampuan suatu benda untuk menahan tekanan pada permukaan atau kemampuan kayu untuk menahan kikisan. Kayu merupakan
produk alami dimana proses pertumbuhannya diatur oleh alam lingkungan sehingga terjadi variasi kekuatannya. Variasi kekuatan ini terdapat antar pohon
pada jenis yang sama, antar jenis dan antar posisi kayu pada posisi pohon yang sama Usman 1979.
5. Keteguhan Belah