Hasil penelitian Model Tangki di tempat lain disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil penelitian Model Tangki di tempat lain.
Lokasi Luas
ha Korelasi
Curah hujan ETP
mmth Sumber
Sub DAS R
mmth Cimanuk
258,94 0,85
2.528 1.605  Rahadian 2010
Cipecang 110,70
0,70 3.228
717  Bangun 2010 Cicangkedan
485,38 0,70
3.165 1.190  Zulfida 2011
2.3 Sistem Hidrologi dalam Ekosistem DAS
Dalam  hubungannya  dengan  sistem  hidrologi,  DAS  mempunyai karakteristik  yang  spesifik  serta  berkaitan  erat  dengan  unsur    utamanya  seperti
jenis  tanah,  tata  guna  lahan,  topografi,  kemiringan,  dan  panjang  lereng. Karakteristik  biofisik  DAS  tersebut  dalam  merespon  curah  hujan  yang  jatuh
dalam wilayah DAS tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap besar kecilnya evapotranspirasi, infiltrasi, perkolasi, aliran permukaan, kandungan air tanah dan
aliran  sungai.  Diantara  faktor3faktor  yang  berperan  dalam  menentukan  sistem hidrologi  tersebut  yaitu  faktor  tata  guna  lahan,  kemiringan  dan  panjang  lereng
dapat  direkayasa  oleh  manusia.  Faktor3faktor  lain  bersifat  alamiah  tidak  dapat dikontrol  manusia.  Dalam  sistem  hidrologi  ini  peranan  vegetasi  sangat  penting
artinya  karena  kemungkinan  intervensi  manusia  terhadap  unsur  tersebut  sangat tinggi.  Vegetasi  dapat  merubah  sifat  fisika  dan  kimia  tanah  dalam  hubungannya
dengan  air,  dapat  mempengaruhi  kondisi  permukaan  tanah,  dan  mempengaruhi besar kecilnya aliran permukaan Asdak 2002.
2.4 Curah Hujan dan Debit Aliran
Curah hujan merupakan salah satu karakteristik daerah aliran sungai yang mempengaruhi  besar  kecilnya  debit.  Lama  waktu  hujan,  intensitas,  dan
penyebaran hujan mempengaruhi laju dan volume debit sungai. Debit sungai total untuk suatu hujan secara langsung berhubungan dengan  lama waktu hujan untuk
intensitas  hujan  tertentu.  Infiltrasi  akan  berkurang  pada  tingkat  awal  suatu kejadian  hujan.  Karena  itu  hujan  dengan  waktu  yang  singkat  tidak  banyak
menghasilkan  debit.  Pada  hujan  dengan  intensitas  yang  sama  dan  dengan  waktu yang lebih lama, akan menghasikan debit yang lebih besar. Intensitas hujan akan
mempengaruhi  laju  dan  volume  debit.  Pada  hujan  dengan  intensitas  tinggi, kapasitas  infiltrasi  akan terlampaui  dengan  beda yang  cukup  besar  dibandingkan
dengan  hujan  yang  kurang  intensif.  Total  debit  akan  lebih  besar  pada  hujan intensif  meskipun  curah  hujan  total  untuk  kedua  hujan  tersebut  sama  besarnya
Muchtar dan Abdullah 2007.
2.5 Erosi dan Sedimentasi
Secara  umum  erosi  dapat  dikatakan  sebagai  proses  terlepasnya  butiran tanah  dari  induknya  di  suatu  tempat  dan  terangkutnya  material  tersebut  oleh
gerakan  air  atau  angin  kemudian  diikuti  dengan  pengendapan  material  yang terangkut  di  tempat  yang  lain.  Pada  dasarnya  erosi  yang  paling  sering  terjadi
dengan  tingkat  produksi  sedimen paling  besar  adalah  erosi
permukaan jika  dibandingkan  dengan  beberapa  jenis  erosi  yang
lain  yakni  erosi  alur ,  erosi  parit
dan  erosi  tebing sungai
.  Secara  keseluruhan  laju  erosi  yang  terjadi disebabkan dan dipengaruhi oleh lima faktor diantaranya faktor iklim, struktur dan
jenis  tanah,  vegetasi,  topografi  dan  faktor  pengelolaan  tanah.  Faktor  iklim  yang paling  menentukan  laju  erosi  adalah  hujan  yang  dinyatakan  dalam
Suripin 2001 dalam Tunas 2008.
Hujan  secara  berkepanjangan  belum  tentu  dapat  menyebabkan  terjadinya erosi  terutama  bila  intensitasnya  rendah.  Demikian  pula  walaupun  intensitasnya
tinggi  tetapi  terjadi  dalam  waktu  singkat  tetap  juga  erosi  yang  mungkin  terjadi kecil. Hujan akan menimbulkan erosi jika intensitasnya cukup tinggi dan jatuhnya
dalam  waktu  relatif  lama.  Ukuran  butir  hujan  juga  sangat  berperan  dalam menentukan  erosi.  Hal  tersebut  disebabkan  karena  dalam  proses  erosi,  energi
kinetik  merupakan  penyebab  utama  dalam  penghancuran  agrerat3agrerat  tanah. Besarnya  energi  kinetik  hujan  bergantung  pada  jumlah  hujan,  intensitas  dan
kecepatan jatuhnya hujan Rahim 2000. Erosi  menyebabkan  hilangnya  lapisan  tanah  yang  subur  dan  baik  untuk
pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Tanah yang terangkut tersebut akan terbawa masuk sumber air yang
dinamakan  sedimen,  kemudian diendapakan  di  tempat  yang  aliran  airnya  lambat
di  dalam  sungai,  waduk,  di  atas  tanah  dan  sebagainya.  Dengan  demikian  maka kerusakan yang ditimbulkan oleh peristiwa erosi terjadi di dua tempat yaitu pada
tanah  tempat  erosi  terjadi  dan  tujuan  akhir  tanah  yang  tersebut  diendapkan. Kerusakan yang dialami pada tanah tempat erosi terjadi berupa kemunduran sifat3
sifat kimia dan fisika tanah seperti kehilangan unsur hara dan bahan organik, dan meningkatnya  kepadatan  serta  ketahanan  penetrasi  tanah,  menurunnya  kapasitas
infiltrasi  tanah  serta  kemampuan  tanah  menahan  air.  Akibat  dari  peristiwa  ini adalah menurunnya produktifitas tanah dan berkurangnya pengisian air di bawah
tanah Arsyad 2006.
2.6 MUSLE