Analisis Hidrograf Aliran HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 14. Hidrograf aliran tanggal 26330 April tahun 2010. Data tersebut menunjukkan bahwa curah hujan sebelumnya dan penyebaran hujan mempengaruhi besarnya debit aliran. Selain itu, faktor yang mempengaruhi besarnya debit tersebut adalah faktor karakteristik hujan dan karakteristik DAS . Karakteristik hujan meliputi lamanya hujan dan intensitas hujan. Karakteristik DAS meliputi topografi, iklim dan vegetasi. Pada tahun 2009 rata3rata debit aliran pada musim hujan sebesar 1,13 m³s sedangkan pada musim kemarau sebesar 0,24 m³s. Pada tahun 2010 rata3rata debit aliran pada musim hujan sebesar 1,08 m³s, sedangkan pada musim kemarau sebesar 0,42 m³s. Hal ini menunjukkan bahwa rata3rata debit aliran pada musim kemarau tahun 2010 lebih besar dibanding tahun 2009 yang disebabkan jumlah curah hujan yang terjadi pada musim kemarau tahun 2010 lebih besar dibanding tahun 2009.

5.3 Analisis Hidrograf Aliran

Hidrograf aliran merupakan kurvagrafik yang menyatakan hubungan debit dengan waktu. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui respon debit terhadap curah hujan. Menurut Arifjaya NM, 2001, hidrograf aliran dipengaruhi oleh sifat fisik DAS, sifat vegetasi penutup lahan dan distribusi kejadian hujan. Data yang digunakan pada analisis hidrograf ini yaitu data debit harian dan data 50 100 150 200 250 4 8 12 16 20 2 6 -A p r- 1 2 7 -A p r- 1 2 8 -A p r- 1 2 9 -A p r- 1 3 -A p r- 1 C u ra h h u ja n m m D e b it m ³ s Curah hujan Debit curah hujan tanggal 3 sampai 12 Mei 2010. Berikut Tabel 6 menyajikan data analisis hidrograf aliran tanggal 3312 Mei 2010. Tabel 6. Analisis hidrograf aliran Sub DAS Lahar tanggal 3312 Mei 2010. Tanggal Curah hujan mm Debit aliran m³s m³s m³s Vtotal m³s Tebal mm 352010 18,70 1,08 1,08 0,00 0,00 0,00 452010 0,00 1,47 1,08 0,39 33.291,41 2,35 552010 0,00 1,14 1,08 0,05 4.548,41 0,32 652010 0,00 1,24 1,08 0,16 13.856,87 0,98 752010 0,00 1,47 1,08 0,39 33.291,41 2,35 852010 63,00 2,35 1,08 1,26 109.189,08 7,70 952010 29,00 4,47 1,08 3,39 292.509,42 20,62 1052010 31,70 2,15 1,08 1,06 91.953,15 6,48 1152010 57,70 1,24 1,08 0,16 13.856,87 0,98 1252010 70,00 1,08 1,08 0,00 0,00 0,00 Total 270.1 17,69 1,08 6,86 592496,62 41.76 Berdasarkan hasil analisis bahwa debit tertinggi terjadi pada tanggal 9 Mei sebesar 4,47 m³s dengan curah hujan sebesar 29 mmhari, sedangkan curah hujan tertinggi terjadi pada tanggal 12 Mei sebesar 70 mmhari dengan debit sebesar 1,08 m³s. Hal ini menunjukkan bahwa curah hujan tinggi tidak selalu menyebabkan debit tinggi karena pada saat curah hujan tinggi, belum tentu intensitas hujannya juga tinggi dan belum tentu curah hujan tersebut jatuh di seluruh wilayah. Hidrograf aliran selain untuk mengetahui respon debit terhadap curah hujan, dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan nilai koefisien di SPAS Plumbangan Sub DAS Lahar dengan cara membandingkan tebal mm dengan curah hujan mm. Dari hasil analisis diperoleh jumlah tebal sebesar 41,76 mm dengan jumlah curah hujan sebesar 270,1 mm, sehingga didapat nilai koefisien sebesar 0,155 15,5. Nilai koefisien dijadikan inisial pada proses optimasi Model Tangki. Berikut Gambar 15 menyajikan hasil analisis hidrograf. Gambar 15. Hidrograf satuan SPAS Plumbangan Sub DAS Lahar.

5.4 Analisis Data Evapotranspirasi