Analisis Debit Aliran HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2 Analisis Debit Aliran

Data debit diperoleh dari data pengolahan data TMA hasil rekaman alat AWLR. Data yang digunakan pada analisis debit aliran adalah data TMA harian mulai tanggal 1 Januari sampai 31 Desember 2010 yang terekam dalam AWLR dalam bentuk grafik pada kertas pias. Untuk mengetahui debit aliran dari data TMA digunakan model persamaan regresi yang didapat dari Data yang digunakan sebagai adalah data TMA dan debit aliran lapang tahun 2009. Kurva hubungan antara TMA dengan debit aliran disajikan pada Gambar 9. Gambar 9. SPAS Plumbangan Sub DAS Lahar. Berdasarkan hasil perhitungan analisis debit aliran dengan TMA di SPAS Plumbangan Sub DAS Lahar diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 6,238TMA 1,495 ................................................................................................16 Keterangan: Y = debit aliran m 3 s TMA = tinggi muka air meter Dari persamaan regresi diatas diperoleh nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,918. Nilai tersebut menunjukkan korelasi yang kuat antara debit aliran dengan TMA. Selain itu, data persamaan regresi dapat digunakan sebagai data untuk menentukan debit aliran di SPAS Plumbangan Sub DAS Lahar. Berikut y = 6.238x 1.495 R² = 0.918 5 10 15 20 25 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 D e b it m ³ s TMA m Gambar 10 menyajikan hubungan debit aliran dengan curah hujan di SPAS Plumbangan Sub DAS Lahar. Gambar 10. Hubungan curah hujan dengan debit aliran. Berdasarkan grafik terlihat fluktuasi curah hujan diikuti oleh fluktuasi debit. Pada tahun 2009 debit aliran tertinggi terjadi pada tanggal 14 Mei sebesar 5,33 m³s, meskipun ini berbanding terbalik dengan curah hujan, karena pada tanggal tersebut tidak terjadi hujan. Hal ini disebabkan karena pada hari sebelumnya terjadi hujan secara terus menerus yang mengakibatkan tanah menjadi jenuh, sehingga air hujan yang jatuh lebih banyak menjadi limpasan daripada terinfiltrasi. Debit aliran terendah pada tahun 2009 terjadi pada tanggal 15 Agustus sampai 5 Oktober sebesar 0,14 m³s. Hal ini disebabkan karena pada bulan tersebut tidak terjadi hujan yang menyebabkan debit tersebut kecil. Curah hujan tertinggi pada tahun 2009 terjadi pada tanggal 25 Desember sebesar 73 mmhari dengan debit aliran sebesar 0,56 m³s. Hal ini disebabkan karena pada hari sebelumnya tidak terjadi hujan yang mengakibatkan tanah kering, sehingga meskipun curah hujannya tinggi air hujan yang jatuh lebih besar meresap ke dalam tanah terinfiltrasi daripada mengalir di permukaan tanah , akibatnya debit aliran yang terjadi kecil. Berikut Gambar 11 dan 12 menyajikan hidrograf aliran yang terjadi pada tahun 2009. 70 140 210 280 350 3 6 9 12 15 1 -J a n -0 9 1 -F e b -0 9 1 -M a r- 9 1 -A p r- 9 1 -M a y -0 9 1 -J u n -0 9 1 -J u l- 9 1 -A u g -0 9 1 -S e p -0 9 1 -O ct -0 9 1 -N o v -0 9 1 -D e c- 9 1 -J a n -1 1 -F e b -1 1 -M a r- 1 1 -A p r- 1 1 -M a y -1 1 -J u n -1 1 -J u l- 1 1 -A u g -1 1 -S e p -1 1 -O ct -1 1 -N o v -1 1 -D e c- 1 C u ra h h u ja n m m D e b it m ³ s Debit m³s CH mm Gambar 11. Hidrograf aliran tanggal 8316 Mei tahun 2009. Gambar 12. Hidrograf aliran tanggal 23328 Desember tahun 2009. Pada tahun 2010 debit aliran tertinggi terjadi pada tanggal 27 April sebesar 6,05 m³s dengan curah hujan nol. Hal ini disebabkan karena pada tanggal sebelumnya terjadi hujan dengan curah hujan 58 mmhari. Besarnya hujan tersebut mengakibatkan tanah menjadi jenuh sehingga air hujan yang jatuh menjadi limpasan. Selain itu, faktor yang menyebabkan debit tersebut tinggi 20 40 60 80 100 2 4 6 8 10 8 -M a y -0 9 9 -M a y -0 9 1 -M a y -0 9 1 1 -M a y -0 9 1 2 -M a y -0 9 1 3 -M a y -0 9 1 4 -M a y -0 9 1 5 -M a y -0 9 1 6 -M a y -0 9 C u ra h h u ja n m m D e b it m ³ s Curah hujan Debit 30 60 90 120 150 1 2 3 4 5 2 3 -D e c- 9 2 4 -D e c- 9 2 5 -D e c- 9 2 6 -D e c- 9 2 7 -D e c- 9 2 8 -D e c- 9 C u ra h h u ja n m m D e b it m ³ s Curah hujan Debit adalah pada tanggal yang bersamaan di tempat yang lebih tinggi pegunungan terjadi hujan yang mengakibatkan aliran tersebut mengalir ke lokasi SPAS. Debit aliran terendah pada tahun 2010 terjadi secara menyebar di bulan Juni, Juli, Agustus, dan September sebesar 0,20 m³s. Hal ini disebabkan karena pada hari tersebut tidak terjadi hujan yang menyebabkan debit kecil. Curah hujan tertinggi pada tahun 2010 terjadi pada tanggal 29 April sebesar 143 mmhari dengan debit aliran sebesar 1,59 m³s. Hal ini disebabkan karena pada tanggal sebelumnya tidak terjadi hujan yang mengakibatkan tanah kering, sehingga air hujan yang jatuh meresap ke dalam tanah terinfiltasi, akibatnya debit aliran yang terjadi kecil. Berikut Gambar 13 dan 14 menyajikan hidrograf aliran yang terjadi pada tahun 2010. Gambar 13. Hidrograf aliran tanggal 19329 April tahun 2010. 30 60 90 120 150 180 3 6 9 12 15 1 9 -A p r- 1 2 -A p r- 1 2 1 -A p r- 1 2 2 -A p r- 1 2 3 -A p r- 1 2 4 -A p r- 1 2 5 -A p r- 1 2 6 -A p r- 1 2 7 -A p r- 1 2 8 -A p r- 1 2 9 -A p r- 1 C u ra h h u ja n m m D e b it m ³ s Curah hujan Debit Gambar 14. Hidrograf aliran tanggal 26330 April tahun 2010. Data tersebut menunjukkan bahwa curah hujan sebelumnya dan penyebaran hujan mempengaruhi besarnya debit aliran. Selain itu, faktor yang mempengaruhi besarnya debit tersebut adalah faktor karakteristik hujan dan karakteristik DAS . Karakteristik hujan meliputi lamanya hujan dan intensitas hujan. Karakteristik DAS meliputi topografi, iklim dan vegetasi. Pada tahun 2009 rata3rata debit aliran pada musim hujan sebesar 1,13 m³s sedangkan pada musim kemarau sebesar 0,24 m³s. Pada tahun 2010 rata3rata debit aliran pada musim hujan sebesar 1,08 m³s, sedangkan pada musim kemarau sebesar 0,42 m³s. Hal ini menunjukkan bahwa rata3rata debit aliran pada musim kemarau tahun 2010 lebih besar dibanding tahun 2009 yang disebabkan jumlah curah hujan yang terjadi pada musim kemarau tahun 2010 lebih besar dibanding tahun 2009.

5.3 Analisis Hidrograf Aliran