Penurunan Tekanan Pressure Drops

16 Dari grafik diatas, terlihat persentase bahan memegang air, bahan memegang udara, dan porositas bahan tersebut. K222 mampu memegang air sebesar 26.21, memegang udara sebesar 48.47 dengan nilai porositas 74.67. K212 mampu memegang air sebesar 20.06, memegang udara sebesar 54.43, dan nilai porositas sebesar 74.49. Untuk K122 mampu memegang air sebesar 48.96, memegang udara sebesar 29.40, dan nilai porositas sebesar 78.36. K221 mampu memegang air sebesar 17.59, memegang udara sebesar 59.33, dan nilai porositas bahan sebesar 76.93. K122 memiliki kemampuan memegang air dalam jumlah yang paling besar, memegang udara yang lebih kecil, dan nilai porositas yang lebih besar dibandingkan komposisi K222, K212, dan K221. Komposisi bahan yang menggunakan jumlah kompos bokashi dalam jumlah besar cenderung mampu memegang udara dalam jumlah besar bila dibandingkan dengan komposisi bahan yang menggunakan arang sekam dalam jumlah besar. Hal ini ditunjukkan dengan K212 dan K221 yang terlihat lebih cepat kering karena melepaskan air yang paling besar dibandingkan K122. Berdasarkan uji ANOVA dengan selang kepercayaan 95 Lampiran 5, parameter porositas bahan yang terdiri dari pori bahan memegang air dan pori bahan memegang udara memberikan pengaruh yang nyata terhadap penyerapan amoniak dengan konsentrasi larutan 5. Uji Duncan dengan α = 0.05 Lampiran 6, menunjukkan sifat fisik pori memegang air pada perlakuan perlakuan K122 dengan K222, perlakuan K122 dengan K212, serta perlakuan K122 dengan K221 berbeda nyata, sedangkan perlakuan K222 dengan K212, perlakuan K222 dengan K221, serta perlakuan K212 dengan K221 tidak berbeda nyata. Untuk sifat fisik pori bahan memegang udara berdasarkan uji Duncan menunjukkan perlakuan K221 dengan K212, perlakuan K221 dengan K222, serta perlakuan K212 dengan K222 tidak berbeda nyata, sedangkan perlakuan K221 dengan K122, perlakuan K212 dengan K122, serta perlakuan K222 dengan K122 berbeda nyata. Penggunaan kompos bokashi mempengaruhi kemampuan bahan pengisi dalam memegang air. Pada saat pengamatan porositas bahan, terlihat kompos bokashi yang dapat menerima air dalam jumlah besar, tetapi juga mampu melepaskan air dalam waktu cepat. Hal ini berbeda dengan yang terjadi pada arang sekam. Arang sekam terlihat lebih lama melepaskan air yang diberikan.

4.1.4 Penurunan Tekanan Pressure Drops

Penurunan tekanan terjadi karena adanya gesekan friksi antara udara dengan media biofilter Yusuf 2006. Tekanan sebelum melewati dan setelah melewati masing-masing media dapat dilihat pada Tabel 5. Jekayinfa 2006, menambahkan bahwa tahanan gesekan tumpukan media dipengaruhi oleh kecepatan aliran udara, karakteristik, dan kadar air bahan. Pengukuran penurunan tekanan dilakukan dengan menggunakan manometer air H 2 O Shahmansouri et al. 2005. Pada penelitian ini, penurunan tekanan dilakukan dengan menggunakan manometer pipa U H 2 O. Aliran udara yang diberikan adalah sebesar 1 ltrmenit. 17 Tabel 5. Penurunan Tekanan Bahan. Bahan Pengisi P awal Pa P akhir Pa ∆P Pa Kompos bokashi Arang sekam Arang kayu K222 K122 K212 K221 725.2 725.2 725.2 725.2 725.2 725.2 725.2 68.6 191.1 164.15 80.85 83.30 112.7 98 656.6 534.1 561.1 644.4 641.9 612.5 627.2 Dari hasil di atas dapat dilihat perubahan tekanan untuk kompos bokashi sebesar 656.6 Pa, arang sekam sebesar 534.1 Pa, dan arang kayu 561.1 Pa. Kompos memiliki penurunan yang paling besar dibandingkan dengan bahan lain, sedangkan arang sekam mengalami penurunan yang paling kecil. Jekayinfa 2006, menyatakan penurunan tekanan yang lebih besar terjadi pada bahan dengan kadar air yang lebih tinggi.Kompos bokashi adalah material yang memiliki kadar air yang lebih besar dibandingkan dengan arang sekam dan arang kayu. Bahan yang mengalami penurunan tekanan bahan yang lebih besar memiliki kemampuan menyumbat yang lebih besar. Kompos bokashi dengan ukuran partikel yang lebih kecil akan lebih mampu menyumbat selang aliran udara. Penurunan tekanan bahan pada masing-masing komposisi bahan pengisi menunjukkan hasil, K122 sebesar 641.9 Pa, K222 sebesar 644.4 Pa, K212 sebesar 612.5 Pa, dan K221 sebesar 627.2 Pa. Komposisi bahan pengisi K222 memiliki penurunan tekanan yang lebih besar. Komposisi K122 memiliki penurunan tekanan yang paling besar dan K221 lebih besar dari pada K212. Pada komposisi ini, jumlah arang kayu mempengaruhi penurunan tekanan bahan, karena ukuran partikel arang kayu yang berbentuk powder, sehingga lebih kecil dibandingkan dengan arang sekam. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Jekayinfa 2006, bahan dengan kadar air 9.5 basis basah dengan laju alir 0.275m 3 m 2 s dengan densitas 153.94 Kgm 3 , memiliki besar pressure drop per unit 1002 Pam, sedangkan bahan dengan kadar air 37.7 basis basah dengan laju alir 0.275 m 3 m 2 s dengan densitas 161.25 Kgm 3 , memiliki besar pressure drops per unit 577 Pam. Penurunan tekanan menunjukkan umur pakai bahan pengisi yang digunakan. Semakin besar penurunan tekanan bahan, maka bahan sudah tidak baik digunakan sebagai bahan pengisi biofilter karena selang outlet akan tersuumbat oleh bahan. Media pengisi biofilter memerlukan bahan yang memiliki kemampuan penurunan tekanan yang kecil sepanjang pemakaian bahan pengisi. Bila selang outlet dipenuhi oleh bahan pengisi, maka bahan pengisi harus diganti, sehingga tidak mengganggu kinerja biofilter. Dari hasil uji ANOVA dengan selang kepercayaan 95 Lampiran 5, menyatakan bahwa parameter penurunan tekan tidak berpengaruh secara nyata terhadap penyerapan amoniak dengan konsentrasi 5. Menurut Shahmansouri et al. 2005, belum ditemukan hubungan yang jelas antara beban amoniak dengan penurunan tekanan. Penurunan tekanan umumnya dipengaruhi oleh kadar air bahan dalam sistem. 18

4.1.5 Water Holding Capacity WHC