13
Gambar 6. Kadar Air Komposisi Bahan Pengisi. Penambahan kompos dapat mempengaruhi kadar air bahan pengisi. Peningkatan kadar air
dapat dilakukan dengan menambahkan kompos . Wu et al. 1998, menyatakan bahwa kadar air dalam suatu bahan pengisi biofilter sangat penting untuk diperhatikan sebab air digunakan
sebagai media pengangkutan hara-hara mineral yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup mikroorganisme serta sebagai media pembentukan biofilm oleh mikroba yang nantinya
akan berfungsi untuk mendegradasi gas polutan yang masuk ke dalam biofilter sehingga, dalam pemilihan media pengisi biofilter diperlukan media yang memiliki kadar air yang optimal bagi
pertumbuhan mikroba.
4.1.2 Densitas Bahan
Densitas bahan menentukan besarnya massa bahan dalam setiap volumenya. Menurut Saputra 2008, densitas menunjukkan tingkat kerapatan bahan, makin tinggi kerapatan bahan
maka makin tinggi densitasnya. Dalam pembuatan biofilter bahan pengisi yang digunakan harus memiliki densitas yang tinggi, sehingga membutuhkan volume yang tidak terlalu besar. Tingkat
kerapatan bahan akan menentukan tingkat penyerapan polutan secara fisik oleh bahan pengisi. Rahmani et al. 2004, menyatakan bahwa bahan dengan densitas yang tinggi memiliki tingkat
kerapatan yang tinggi, sehingga meningkatkan efisiensi proses penyerapan. Densitas masing- masing bahan pengisi dapat dilihat pada Tabel 4 di atas.
Densitas bahan pengisi berturut-turut adalah 399, 136, 347 Kgm
3
. Dari hasil tersebut, kompos bokashi merupakan bahan yang memiliki tingkat kerapatan yang paling besar, sedangkan
arang sekam memiliki kerapatan bahan yang paling kecil. Tingkat kerapatan bahan dipengaruhi oleh ukuran partikel bahan. Semakin kecil ukuran partikel bahan, maka kerapatan bahan akan
semakin tinggi. Densitas bahan pengisi yang dikomposisikan disajikan pada Gambar 7. Densitas bahan
pada perlakuan K222 = 255 Kgm³, K122 = 220 Kgm³, K212 = 260 Kgm³, K221 = 247 Kgm³. Densitas yang paling besar adalah pada K212, sedangkan nilai densitas yang paling kecil pada
K122. Penambahan jumlah arang sekam pada K122 dapat menurunkan tingkat kerapatan bahan dan penambahan kompos bokashi dan arang kayu dengan ukuran pertikel yang lebih kecil
dibandingkan dengan arang sekam membuat bahan pengisi lebih rapat. 10
20 30
40
222 122
212 221
Kadar Air
Bahan
Komposisi Bahan
14
Gambar 7. Densitas Komposisi Bahan Pengisi. Berdasarkan uji ANOVA Lampiran 5 dengan selang kepercayaan 95, densitas bahan
berpengaruh nyata penyerapan amoniak pada konsentrasi 5. Dengan menggunakan uji lanjut statistik, yaitu uji wilayah-berganda Duncan dengan nilai
α = 0.05 Lampiran 6, dapat disimpulkan perlakuan K122 dengan K222, perlakuan K212 dengan K221, serta perlakuan K222
dengan K221 tidak berbeda nyata, sedangkan perlakuan K212 dengan K122, perlakuan K222 dengan K122, serta perlakuan K221 dengan K122 berbeda nyata.
Densitas bahan menentukan besarnya massa bahan setiap volumenya. Bahan yang memiliki densitas yang tinggi mempunyai volume yang rendah. Ukuran partikel bahan sangat
menentukan tingkat kerapatan bahan pengisi. Penggunaan arang sekam memberikan volume kolom yang lebih besar. Hal ini terlihat dari komposisi bahan pengisi dengan penggunaan sekam
dalam jumlah besar menghasilkan densitas yang lebih rendah. Menurut Djatmiko 1985, penambahan sekam akan menyebabkan penurunan bobot isi bahan. Bahan yang poros seperti
sekam akan mempunyai nilai kerapatan yang rendah dan luas permukaan yang lebih besar Herhady dan Sukarsono 2007.
4.1.3 Porositas