17
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1. Konsep Usahatani
Usahatani merupakan salah satu ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk
tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Suatu usahatani dikatakan efektif jika petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka
miliki secara baik, sedangkan dikatakan efisien jika pemanfaatan sumberdaya dapat menghasilkan keluaran yang melebihi masukan Soekartawi 2006.
Soekartawi 2006 juga menyatakan bahwa usahatani berdasarkan skala usahanya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu usahatani skala besar dan usahatani skala
kecil. Usahatani pada skala luas atau besar umumnya memiliki modal besar, teknologi tinggi, manajemen modern, dan bersifat komersial, sedangkan usahatani
kecil umumnya bermodal kecil, teknologi tradisional dan bersifat subsisten atau hanya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Rivai 1980 diacu dalam Hernanto 1989 mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja, dan modal yang ditujukan kepada produksi di
lapangan pertanian. Pengertian organisasi disini adalah usahatani sebagai suatu organisasi harus dapat diorganisir, ada yang memimpin dan ada yang dipimpin.
Pihak yang mengorganisir usahatani adalah petani yang dibantu oleh keluarganya, sedangkan yang diorganisir adalah faktor-faktor produksi yang dikuasai. Hernanto
1996 menyatakan bahwa keberhasilan usahatani dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor-faktor pada usahatani itu sendiri internal dan faktor-faktor di
luar usahatani eksternal. Adapun faktor internal antara lain petani-petani pengelola, tanah usahatani, tenaga kerja, modal, tingkat teknologi, jumlah
keluarga, dan kemampuan petani dalam mengaplikasikan penerimaan keluarga. Sementara itu faktor eksternal terdiri dari sarana transportasi dan komunikasi,
aspek-aspek pemasaran hasil dan bahan usahatani, fasilitas kredit, dan adanya penyuluhan bagi petani.
Soekartawi 1994 menyatakan empat unsur pokok atau faktor-faktor produksi dalam usahatani :
18 1. Lahan
Lahan usahatani sering diartikan sebagai tanah yang disiapkan untuk diusahakan untuk kegiatan usahatani. Lahan ini dapat berupa tanah
pekarangan, tegalan, sawah dan sebagainya. Lahan berdasarkan statusnya dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu lahan milik, lahan sewa,
dan lahan sakap. 2. Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah
yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam faktor produksi tenaga kerja adalah ketersediaan
tenaga kerja, kualitas tenaga kerja, jenis kelamin, tenaga kerja musiman dan upah tenaga kerja.
3. Modal Modal dalam kegiatan produksi pertanian dibedakan menjadi dua
macam yaitu modal tetap dan modal tidak tetap atau variabel. Modal tetap didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang
tidak habis dalam sekali proses produksi. Modal ini terdiri dari tanah bangunan, mesin dan sebagainya. Sementara itu modal tidak tetap adalah
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan habis dalam satu kali proses produksi. Misalnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk
pembelian benih, pupuk, obat-obatan dan lain-lain. 4. Pengelolaan atau Manajemen
Manajemen dapat diartikan sebagai seni dalam merencanakan, mengorganisasi dan melaksanakan serta mengevaluasi suatu produksi.
Manajemen berhubungan erat dengan dengan bagaimana mengelola orang- orang dalam tingkatan proses produksi.
3.1.2. Konsep Pendapatan Usahatani