Hewan Percobaan TINJAUAN PUSTAKA
swellings, menstruasi tidak teratur dan biji dapat digunakan untuk sakit gigi dan kencing manis. Daun mempunyai aktivitas antibakteri dan menghambat
pertumbuhan Staphylococcus aureus strain A dan B. Staphylococcus albus, Pseudomonas sp; Proteus sp; Escherichea coli dan Bacillus subtilis Prihatman
2000. Penggunaan biasanya pada buah alpukat untuk dikonsumsi sedangkan
daun dan biji alpukat dirasa kurang aman karena mengandung toksik. Aktivitasnya antara lain sebagai anti penuaan, anti bakteri, anti radang, antiseptik,
astringensia, COX-2 Inhibitor, deobstruksi usus, diuretik, emolien, ekspektoran, hematonik, hepatoproteksi, hipertensi, hipokolesterolemia, laksatif, anti parasit,
rodentisida, rubefasiensia. Indikasinya untuk alopesia, Alzheimer disease, anemia, arthrosis, atherosclerosis, perdarahan, kalkuli, kanker, flu, batuk, ketombe,
penyakit kulit, diabetes, diare, disentri, enterosis, demam, frigid, kembung, asam urat, sakit kepala, hematom, hepatosis, impoten, infeksi, malaria, neuralgi,
pulmonosis, rematik, skabies, gigitan ular, sakit tenggorokan, nyeri sendi, sakit gigi, hingga memperlancar menstruasi. Kontraindikasi, interaksi dan efek
sampingnya belum ditemukan. Daun alpukat mengandung dopamin dan minyaknya mengandung methyl chavicol. Ingesti dari daun, ranting atau keduanya
menyebabkan mastitis pada sapi, kuda, kelinci dan kambing. Di samping itu dosis tinggi sangat fatal pada kambing. Daun alpukat yang terendam di kolam dapat
membunuh ikan di dalamnya. Dikatakan buah alpukat mentah itu beracun, burung kenari mati setelah memakan buah yang matang. Dua jenis getah yang berasal dari
kulit buah, memiliki sifat racun bagi marmut melalui suntikan secara subkutan dan peritonial. LD50 ekstrak daun alpukat lebih besar dari 8828 mgkg secara
intraperitonial dan lebih besar dari 12500 mgkg secara oral pada tikus percobaan sedangkan LD50 ekstrak buah lebih besar dari 12500 mgkg secara oral Duke et
al. 2002.