Tahanan Hidrodinamika Gillnet Rancang Bangun Alat Tangkap Gillnet

dan pemberat untuk satu piece gillnet pada panjang yang sama akan berbeda. Menurut Martasuganda 2004, drift gillnet 4 inch dan tinggi jaring 300 mata memerlukan jumlah gaya apung per meter antara 47,0 sd 146 gfm dengan rata- rata sebesar 92 gfm. Gaya tenggelam pemberat dapat memakai 30,0 sd 81 gfm dengan rata-rata sebesar 51 gfm. Gaya apung ekstra yang dipakai antara 13,0 sd 83 gf dengan rata-rata sebesar 41,0 gfm.

2.2.3 Tahanan Hidrodinamika Gillnet

Tahanan hidrodinamika merupakan faktor penting yang mempengaruhi setting alat tangkap di perairan. Tahanan hidrodinamika alat penangkap ikan bergantung pada material benang, mesh size, serta dimensinya. Faktor kecepatan arus air dapat mempengaruhi bentuk tampilan gillnet di perairan. Pada kondisi arus yang kuat gillnet dapat rebah atau bergeser. Perhitungan untuk menduga tahanan hidrodinamika drag force R suatu alat penangkap ikan dapat dilakukan menggunakan persamaan Fridman 1988, Steele 1977, yaitu: t A V C R ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ = 2 2 1 ρ dengan R = tahanan hidrodinamika air yang diukur kgf ρ = massa jenis air kgfm 3 C = koefisien hidrodinamika V = kecepatan alat di dalam air atau kecepatan air melewati alat ms A t = luas penampang frontal benang jaring m 2 Nilai tahanan hidrodinamika pada jaring bergantung pada sudut yang dibentuk oleh arah arus. Fridman 1988 mengungkapkan bahwa selembar jaring akan terkena tekanan kelembaman oleh arus bila posisinya tegak lurus dengan arah arus dan akan terkena gaya samping apabila posisinya sejajar dengan arah arus. Akan tetapi bila arahnya bersudut atau miring, maka kedua gaya tersebut dialami oleh jaring. Nilai koefisien C x pada selembar jaring yang tegak lurus arah arus ditentukan sebesar 1,4 dan bila arahnya sejajar C x bernilai 0. Beberapa bentuk benda yang dikenai aliran arus memiliki koefisien C x yang berbeda. Nilai koefisien benda pada beberapa bentuk khusus disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Koefisien tahanan hidrodinamika C x pada beberapa bentuk khusus Bentuk benda C x Arah arus V Luas penampang A Piringan bulat persegi 1,1 Tegak lurus permukaan Satu permukaan Bola 0,5 - Bidang lingkaran Lonjong 0,06 Sejajar Lingkaran maksimal Lonjong 0,6 Tegak lurus Lingkaran Lonjong maks Silinder 1,2 Tegak lurus Panjang x diameter Prisma 2,0 Tegak lurus Panjang x lebar Setengah bulatan 0,38 Axial ke luar Bagian muka π r 2 Setengah bulatan 1,35 Axial ke dalam Bagian muka π r 2 Kerucut 60 o 0,52 Axial ke puncak Dasarnya Kerucut 30 o 0,34 Axial ke puncak Dasarnya Sumber : Fridman AL 1988 Posisi dan kedudukan jaring terhadap arah arus dapat mempengaruhi nilai koefisien tahanan hidrodinamika C x dan C y . Fridman 1973 melaporkan bahwa koefisien C x tertinggi terjadi pada arah sudut 90 o terhadap arah arus, sedangkan pada sudut α = 90 o koefisien tahanan hidrodinamika C y bernilai nol. Nilai koefisien C x dan C y tersebut diberikan sebagai fungsi dari sudut penyimpangan jaring dari arah arus. Tahanan hidrodinamika pada jaring datar yang tegak lurus arah arus setara dengan persamaan berikut : 2 1 90 360 V A m D R n t ⋅ ⋅ ⋅ = Sementara pada posisi jaring yang sejajar dengan arah arus, yaitu 2 8 , 1 V A R n ⋅ ⋅ = D t m 1 adalah perbandingan antara diameter benang dengan ukuran mata jaring m 1 dan A n adalah luas bentangan jaring sesungguhnya. Nilai tahanan hidrodinamika semakin meningkat pada jaring yang memiliki kerapatan yang tinggi Fridman 1988. Badan gillnet sering menggembung bila terkena arus bahkan menjadi rebah akibat tidak mampu menahan gaya dorong hidrodinamika oleh arus yang mengenainya. Agar bentuk tampilan gillnet di dalam perairan dapat terentang dengan baik yang disebabkan gerakan dinamika arus, maka pada saat merancang bangun alat tangkap gillnet perlu diperhatikan untuk jumlah dan konstruksi pemasangan pelampung dan pemberatnya. 3 METODOLOGI

1.1 Lokasi dan Waktu