4.2 Tahanan Hidrodinamika pada Badan Gillnet
Hasil pengukuran tahanan hidrodinamika di flume tank pada dua tipe
konstruksi mata pada gillnet -PA multifilamen dan monofilamen- ditunjukkan
pada Tabel 12. Analisis gaya hidrodinamika akibat pengaruh arus terhadap badan gillnet menunjukkan bahwa nilai drag force pada badan gillnet PA multifilamen
lebih besar dibandingkan monofilamen. Tabel 12 Pegaruh kecepatan arus terhadap tahanan hidrodinamika pada badan
jaring PA multifilamen dan monofilamen
Gillnet 0,7 - 1,0 knot
1,0 - 1,4 knot
min-maks gf
rataan gf min-maks gf
rataan gf PA multifilamen
140 – 200 170 – 180
70 – 500 80 – 500
PA monofilamen 60 – 100
70 – 80 50 – 300
70 – 250 Konstruksi mata jaring
gillnet dan kecepatan arus memberikan pengaruh berbeda terhadap beban dorong hidrodinamika pada badan
gillnet PA multifilamen dan monofilamen Tabel 12. Beban dorong yang dihasilkan pada
konstruksi mata jaring gillnet PA multifilamen lebih besar daripada monofilamen.
Pada kisaran kecepatan arus 0,7 – 1,0 knot, beban dorong minimum pada badan gillnet PA multifilamen 7x7 mata adalah sebesar 140 gf dan pada monofilamen
sebesar 60 gf. Sementara pada kecepatan arus 1,0 – 1,4 knot beban dorong maksimum pada badan jaring PA multifilamen adalah sebesar 500 gf dan pada
monofilamen sebesar 250 gf. Tahanan hidrodinamika
drag force dalam bentuk beban dorong pada badan gillnet PA multifilamen dan monofilamen semakin besar dengan meningkatnya
kecepatan arus. Beban dorong pada mata jaring gillnet PA multifilamen terhadap
pengaruh kecepatan arus dari 0,7 sampai 1,4 knot hasilnya dua kali lebih besar dibandingkan monofilamen Gambar 19. Perbedaan ini terutama dipengaruhi
oleh luasan benang pada mata jaring. Konstruksi satu mata jaring gillnet PA
multifilamen terdiri dari 10 helai benang tunggal yang dipilin lemah, sedangkan pada
gillnet monofilamen menggunakan hanya satu helai benang tunggal. Tahanan hidrodinamika
drag force hasil perhitungan menggunakan koefisien drag force C
x
= 1,4 pada sudut α = 90
o
, menunjukkan bahwa kecepatan arus air dari
u
G
f S
k g
m u
a s
m
G 0,7 sampai 1
untuk PA mu
Gambar 20 Hasil
flume tank te Selisihnya s
kisaran kece gf pada PA
1,4 dihasilk meningkat m
untuk kecep arus yang tid
secara perio merata.
Gambar 21 1,4 knot dap
ultifilamen d
Rataan taha mata pada
pengukuran ernyata lebih
emakin besa epatan arus 0
multifilame kan nilai tah
menjadi 1,1 patan arus se
dak konstan odik. Akibatn
Nilai tahan monofilam
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
1.8
Ta han
a n hi
dr o
d in
ami k
a k
gf
pat menghasi dan 40 – 150
anan hidrodi percobaan d
tahanan hid h kecil bila d
ar seiring ber 0,7 – 1,0 kn
en, tetapi bil hanan hidro
kgf pada PA ebesar 1,4 k
, tetapi selal nya kecepat
nan hidrodi men berdasark
0.2
Kecepat
ilkan tahana 0 gf untuk m
inamika 4 le di flume tank
drodinamika dibandingka
rtambahnya not dihasilka
la mengguna odinamika s
A multifilam knot. Hal ter
lu berfluktua tan arus di f
inamika bad kan perhitun
0.4 0.6
tan arus ms
an drag force monofilamen
embar badan k.
a badan gilln an dengan ha
kecepatan a an beban dor
akan pendek ebesar 400
men dan 350 rsebut didug
asi antar min flume tank t
dan gillnet ngan.
6 0.8
e sebesar 10 .
n gillnet beru net pada pe
asil perhitung arus Gamba
rong sekitar katan rumus
– 800 gf. 0 gf pada mo
ga pengaruh nimum dan m
tidak menye
PA multifil
Millenium Monofilamen
00 – 400 gf
ukuran 7x7 ercobaan di
gan rumus. ar 20. Pada
140 – 200 dengan C
x
Selisihnya onofilamen
h kecepatan maksimum
ebar secara
lamen dan
n
Menurut Fridman 1988, ukuran mata jaring dan kecepatan arus merupakan faktor yang berpengaruh terhadap nilai tahanan hidrodinamika
gillnet. Beban dorong hidrodinamika semakin besar seiring meningkatnya kecepatan arus dan
ukuran gillnet. Perubahan mesh size maupun hanging ratio alat tangkap
berpengaruh terhadap nilai tahanan hidrodinamika drag force pada gillnet. Mesh
size yang semakin besar dapat meningkatkan tahanan hidrodinamika drage force oleh karena luasan jaring bertambah besar. Demikian pula bukaan mata jaring
yang semakin rapat akibat hanging ratio terlalu besar atau kecil akan
meningkatkan tahanan hidrodinamika. Hal ini disebabkan kerapatan mata jaring semakin tinggi mengakibatkan aliran air yang melewati
gillnet semakin terhambat, sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi bentuk jaring yang
terkena arus. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tingkat kecepatan arus dan bentuk
kontruksi gillnet menghasilkan gaya hidrodinamika berupa gaya tahanan geser
gillnet drag force yang berbeda. Tahanan hidrodinamika drag force dialami lebih besar oleh badan jarung PA multifilamen dibandingkan monofilamen
Gambar 20. Dengan demikian perubahan terhadap kontruksi alat tangkap di satu sisi tidak hanya mengubah keragaan alat tangkap secara teknik, tetapi juga dapat
mempengaruhi daya tangkap alat tersebut. Oleh karena itu, meskipun memiliki ukuran mata jaring yang sama akan tetapi nilai tahanan bisa berbeda bergantung
pada kontruksinya. Berarti, jumlah pelampung dan pemberat yang harus dipasang dalam kaitannya dengan tahanan untuk dua tipe
gillnet ini adalah berbeda. Jadi, standar pemakaian jumlah pelampung dan pemberat untuk
surface gillnet, semestinya tidak digunakan di antara kedua tipe
gillnet tersebut.
4.3 Tahanan Hidrodinamika pada Pelampung dan Pemberat