kemampuan demi kepentingan nusa dan bangsa. Kegiatan perlindungan anak merupakan suatu tindakan hukum yang membawa akibat hukum. Oleh sebab itu
perlu adanya jaminan hukum bagi kegiatan perlindungan anak tersebut. Kepastian hukumnya perlu diusahakan demi kelangsungan kegiatan perlindungan anak dan
mencegah penyelewengan yang membawa akibat negatif yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan kegiatan perlindungan anak.
Perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang
berkualitas,berakhlak mulia, dan sejahtera Pasal 3 Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Untuk mewujudkan tujuan dari Undang-Undang tersebut, maka adanya instansi pemerintah yakni Dinas sosial yang salah satunya menaungi masalah
anak-anak terlantar. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi
dengan judul, ”IMPLEMENTASI FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN PACITAN DALAM MENANGANI ANAK TERLANTAR SETELAH
BERLAKUNYA UU RI NO. 23 TAHUN 2002” B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas,rumusan masalah yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana peranan Dinas Sosial Kabupaten Pacitan dalam menangani masalah anak terlantar?
2. Apakah hambatan yang dihadapi Dinas Sosial dalam menangani anak terlantar dan bagaimana solusinya?
C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian harus mempunyai tujuan yang jelas, sehingga dengan adanya tujuan tersebut dapat dicapai solusi atas masalah yang dihadapi saat ini.
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Tujuan Obyektif a. Untuk mengetahui peranan Dinas Sosial Kabupaten Pacitan dalam
menangani masalah anak terlantar. b. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi oleh Dinas Sosial
Kabupaten Pacitan dalam menangani anak terlantar dan untuk mengetahui bagaimana solusinya
2. Tujuan Subyektif a. Untuk memperoleh data sebagai bahan utama dalam penyusunan
penulisan hukum guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang ilmu hukum pada
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta b. Untuk menambah wawasan mengenai Undang-Undang No 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, khususnya anak terlantar. c. Untuk meningkatkan serta mendalami materi kuliah yang diperoleh
di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Nilai suatu penelitian ditentukan oleh besarnya manfaat yang dapat diambil dari penelitian tersebut. Adapun manfaat yang diharapkan penulis dari
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis
a. Mendapatkan suatu saran dan kritik yang diharapkan dapat digunakan oleh almamater dalam mengembangkan bahan
perkuliahan yang telah ada. b. Bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya
dan ilmu hukum pada khususnya terutama Hukum Administrasi Negara.
2. Manfaat Praktis a. Memberikan jawaban atas permasalahan yang telah diteliti.
b. Hasil penelitian ini dapat membantu penulis dalam memahami tentang fungsi Dinas Sosial Kabupaten Pacitan dalam menangani
anak terlantar. c. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan peran dan
fungsi Dinas Sosial Kabupaten Pacitan dalam menangani anak terlantar.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitiannya. Adapun metode penelitian yang digunakan
sebagai berikut: 1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian empiris yang bersifat deskriptif, yaitu suatu penelitian yang berusaha mengidentifikasi hukum yang terdapat dalam
masyarakat dengan maksud untuk mengetahui gejala-gejala lainnya Soerjono Soekanto, 2006: 10, 15 .
Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti fungsi dan peranan Dinas Sosial Kabupaten Pacitan dalam menangani anak terlantar.
2. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu suatu penelitian yang mengharuskan
memberikan data sedetail mungkin tentang manusia, keadaan, atau gejala lainnya Soerjono Soekanto, 2006: 10.
Dalam penelitiannya, penulis akan mendeskripsikan tentang peranan Dinas Sosial Kabupaten Pacitan dalam menangani anak terlantar, hambatanya dan
pandangan Undang-Undang No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak terhadap masalah anak terlantar. Sedangkan ditinjau dari metodenya,
penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah 6
Penelitian yang dilakukan dengan melakukan pengumpulan data berupa kata- kata, gambar-gambar serta informasi verbal atau normatif dan bukan dalam
bentuk angka-angka Soerjono Soekanto, 2006: 10. 3. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatan yuridis empiris atau yuridis sosiologis, karena penelitian hukum ini selain
menggunakan data sekunder juga menggunakan data primer. 4. Jenis data
Secara umum, di dalam penelitian biasanya dibedakan antara data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat mengenai perilakunya; data
empiris dan dari bahan pustaka. Yang diperoleh langsung dari masyarakat dinamakan data primer atau data dasar yang kedua diberi nama data sekunder
Soerjono Soekanto, 2006: 51. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
a. Data Primer Merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan berupa
penjelasan dan keterangan dari pihak Dinas Sosial Kabupaten Pacitan b. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari buku-buku, literatur, peraturan perundang-undangan, makalah, artikel, media massa, bahan-bahan dari
internet dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. 5. Sumber Data
Sumber data yang dipergunakan adalah : a. Sumber Data Primer
Berupa data yang dapat memberikan informasi secara langsung mengenai segala hal yang berkaitan dengan obyek penelitian.
b. Sumber Data Sekunder, yang terdiri dari : 1 Bahan Hukum Primer
a Bahan hukum primer yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
b Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
2 Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder sebagai pendukung data primer yang akan
digunakan dalam penelitian ini antara lain : buku-buku yang terkait, karya ilmiah, makalah, artikel, jurnal dan lain-lain.
3 Bahan Hukum Tertier Bahan hukum tertier yakni bahan yang memberikan petunjuk
maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder antarala lain : kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif dan seterusnya.
6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini
antara lain : a. Studi Lapangan
Penulis datang langsung ke lokasi Penelitian dengan tujuan untuk memperoleh data yang akurat, lengkap, dan valid dengan melakukan
wawancara Interview. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan responden atau informan
secara langsung. Wawancara dilakukan dengan pegawai dari Dinas Sosial Kabupaten Pacitan.
b. Studi Kepustakaan Studi Kepustakaan adalah mengumpulkan data sekunder. Penulis
mengumpulkan data sekunder dari peraturan perundang-undangan, buku- buku, karya ilmiah, makalah, artikel, koran, dan bahan kepustakaan lain
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 8
7. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis kualitatif dengan
interaktif model yaitu komponen reduksi data dan penyajian data dilakukan bersama dengan pengumpulan data, kemudian setelah data terkumpul maka
tiga komponen tersebut berinteraksi dan apabila kesimpulan dirasakan kurang maka perlu ada verifikasi dan penelitian kembali mengumpulkan data
lapangan H.B. Sutopo,1999:8. Menurut H.B. Sutopo, ketiga komponen tersebut adalah :
a. Reduksi data Merupakan proses seleksi, penyederhanaan dan abstraksi dari data
fieldnote b. Penyajian data
Merupakan suatu realita organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan, sajian data dapat meliputi berbagai
jenis matriks, gambar, skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan dan juga table.
c. Kesimpulan atau verifikasi Pada awal pengumpulan data penulis harus sudah memahami arti
dari berbagai hal yang meliputi segala hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan pencatatan peraturan, peryataan-peryataan, konfigurasi yang
mungkin, alur sebab akibat, akhirnya peneliti menarik kesimpulan. HB Sutopo, 2002 : 37 .
Ketiga komponen diatas dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1 : Skema Interaktif Model Analysis
Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan Sajian Data
Pengumpulan Data
Memperhatikan gambar diatas, maka prosesnya dapat dilihat bahwa pada waktu pengumpulan data peneliti selalu membuat reduksi dan
sajian data. Artinya data yang berupa fieldnote atau data yang diperoleh dari lapangan yang terdiri dari refleksinya adalah data yang dikumpulkan,
kemudian peneliti menyusun pengertian singkatnya dengan memahami segala peristiwa yang disebut reduksi data.
Kemudian penyusunan sajian data berupa cerita sistimatis yang diperlukan sebagai pendukung sajian data. Reduksi data dan sajian data
harus disusun pada waktu peneliti sudah mendapatkan unit data disejumlah data yang diperlukan dalam penelitian. Pada waktu
pengumpulan data berakhir maka peneliti mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dengan verifikasinya bedasarkan semua hal yang
terdapat dalam reduksi data dan sajian data. Apabila kesimpulan dirasa kurang mentap karena terdapat
kekurangan data reduksi dan sajian, maka peneliti dapat menggali dalam fieldnote
. Bila teryata dalam fieldnote tidak diperoleh data pendukung, peneliti wajib kembali melakukan pengumpulan data khusus. Dalam hal
ini tampak bahwa penelitian kualitatif mengunakan ”proses siklus”.
F. Sistematika Penulisan Hukum