Unit Pelayanan Teknis HASIL PENELITIAN

11 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Tata usaha UPT Balai Latihan Kerja mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas UPT Balai Latian Kerja di bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, sarana dan prasarana, program, evaluasi dan pelaporan.

4. Unit Pelayanan Teknis

Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur No.14 tahun 2002 telah ditetapkan 15 Panti Sosial yang tidak membawahi Unit Pelayanan Sosial UPS dan masih ada 30 Panti Sosial yang membawahi UPS, yang secara administrasi di bawah pengelolaan Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur. Dari 45 Panti Sosial di lingkungan Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur, dapat dikelompokan ke dalam 10 kategori pokok yang didasarkan pada kesamaan bentuk dan jenis pelayanannya. Penggolongan jenis pelayanan Panti Sosial tersebut dapat dirinci sebagai berikut : a. Panti Sosial untuk Anak Nakal b. Panti Sosial untuk Penyandang Cacat Tubuh c. Panti Sosial untuk Tuna Susila, Eks Tuna Susila dan Wanita Rawan Sosial Ekonomi d. Panti Sosial untuk Remaja Bermasalah dan Putus Sekolah e. Panti Sosial untuk Anak Usia Sekolah Bermasalah dan Terlantar f. Panti Sosial untuk Penyandang Cacat Netra g. Panti Sosial Untuk Korban Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainya h. Panti Sosial untuk Gelandangan, Pengemis dan Orang Terlantar i. Panti Sosial untuk para Lanjut Usia dan Jompo Terlantar j. Panti Sosial untuk eks Psikotik dan Penyakit kronis 60

B. PEMBAHASAN

1. Peranan Dinas Sosial Kabupaten Pacitan dalam menangani anak

terlantar Sejalan dengan pemberlakuan Undang-Undang nomor 22 tahun 1999, dimana penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan lebih merupakan peran dan tanggung jawab pemerintah KabupatenKota. Maka penanganan anak terlantar dalam era otonomi daerah menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah KabupatenKota mengembangkan prakarsa dan menyediakan alokasi sumber- sumber pembangunan yang dimiliki KabupatenKota secara memadai dalam penanganan anak terlantar. Peran dan tanggung jawab Pemerintah Propinsi sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 2000 adalah memberikan dukungan atas program yang dikembangkan KabupatenKota sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang tersedia. Memperhatikan Keputusan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, nomor : 07 KEP MENKO KESRA VIII 1989 tentang Pola Umum Pembinaan Kesejahteraan Anak, maka pendekatan pembinaan kesejahteraan anak meliputi : a. Pendekatan multidisipliner b. Pendekatan yang berorientasi pada sasaran c. Pendekatan ilmiah d. Pendekatan terpadu Empat jenis pendekatan tersebut di atas bersifat multidimensi dan komprehensif. Implementasinya menuntut kerjasama lintas sektoral, termasuk mengikut sertakan peranan masyarakat. Semua pihak yang terkait diharapkan memberikan kontribusinya sesuai dengan tugas dan kewenangan masing-masing. Pelayanan tehadap anak terlantar dapat dilakukan dengan dua sistem, yaitu : a. Sistem Panti 61