Dalam melakukan pembinaan, pengembangan dan perlindungan anak perlu peran masyarakat, baik melalui lembaga perlindungan anak, lembaga
keagamaan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi sosial, dunia usaha, media massa, atau lembaga pendidikan. Sebagai bentuk usaha perlindungan anak
terdekat, usaha perlindungan diberikan oleh orang tua, sekolah, masyarakat dan tentunya pemerintah. Sesuai pertumbuhan dan dan perkembangan anak yang
pertama-tama berkewajiban memberikan memberikan perlindungan adalah orang tua yang dapat berupa perlindungan dalam perkembangan bahasa anak,
perlindungan dalam perkembangan pribadinya sebagai dasar pertumbuhan perkembangan pribadinya, perkembangan nilai moral yang dimulai dari
pengenalan norma keluarga, masyarakat, negara, adat, agama, dan sebagainya. Sejajar dengan perkembangan bahasa, nilai moral anak akan berkembang juga,
dan anak akan mulai mengenal kata-kata sopan, halus, kotor, keji dan sebagainya. Anak akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan perlindungan dari
orang tuanya secara baik pula.
7. Tinjauan Umum tentang Dinas Sosial
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pemerintah dibantu dengan alat-alat negara. Dalam hal anak terlantar ini, pemerintah dibantu oleh pemerintah daerah
yang juga dibantu oleh Dinas sosial. Dinas sosial merupakan instansi pemerintah yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas pemerintah dalam usaha
kesejahteraan sosial. Secara yuridis formal keberadaan Dinas Sosial diperlukan untuk:
a. Memfasilitasikan usaha-usaha kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh masyarakat.
b. Mendinamisasikan dan memperkuat sistem sumber pelayanan dan potensi kesejahteraan sosial.
c. Memberdayakan individu atau kelompok penyandang masalah sosial. d. Melaksanakan advokasi sosial untuk memungkinkan terjadinya
kesempatan yang sama diantara semua warga negara dalam memanfaatkan sumber-sumber pelayanan.
Fokus perhatian usaha kesejahteraan sosial, yaitu kesejahteraan sosial dalam Undang-Undang nomor 6 tahun 1974 didefinisikan sebagai konsep
kesejahteraan sosial yang holistic dan universal. Namun sesuai dengan semangat dan jiwa pasal 34 Undang-Undang Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun
1945, yaitu “fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara”, maka usaha kesejahteraan sosial difokuskan pada mereka yang tidak mampu menjalankan
tugas-tugas kehidupannya secara normatif atau memuaskan. Individu atau kelompok ini disebut dengan individu atau kelompok disfungsi sosial. Disfungsi
sosial disebabkan oleh faktor-faktor: a. Faktor Ekonomi
b. Faktor Urbanisasi c. Faktor Geografis
d. Faktor Sosial Budaya e. Faktor FisikMental
f. Faktor Pendidikan g. Faktor Politik
Dalam melaksanakan dan menjalankan tugas-tugasnya, Dinas Sosial mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijaksanaan teknis dalam rangka pengelolaan usaha kesejahteraan sosial.
b. Penyelenggaraan usaha kesejahteraan sosial yang bersifat preventif, kuratif, rehabilitatif, promotif, dan pengembangan kesejahteraan sosial.
c. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan usaha-usaha kesejahteraan sosial secara terpadu dan berkelanjutan.
d. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, bimbingan, dan pengendalian di bidang kesejahteraan sosial.
e. Pelaksanaan kebijakan bimbingan, pelayanan dan bantuan sosial serta kegiatan rehabilitasi sosial.
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesejahteraan sosial. g. Pelaksanaan tugas-tugas ketata-laksanaan.
Jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial yang dinaungi oleh Dinas Sosial, antara lain:
a. Anak balita terlantar b. Anak terlantar
c. Anak nakal d. Anak jalanan
e. Wanita rawan sosial ekonomi f. Wanita yang menjadi korban tindakan kekerasan atau diperlakukan
salah g. Lanjut usia terlantar
h. Lanjut usia yang menjadi korban tindakan kekerasan atau diperlakukan salah
i. Penyandang cacat j. Penyandang cacat bekas penderita penyakit kronis
k. Tuna susila l. Pengemis
m. Gelandangan n. Gelandangan psikotik
o. Bekas Narapidana p. Korban penyalahgunaan napza
q. Keluarga fakir miskin r. Keluarga berumah tak layak huni
s. Keluarga bermasalah sosial psikologis t. Komunitas adat terpencil
u. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana 38
v. Korban bencana alam w. Korban bencana sosialpengungsi
x. Pekerja migran terlantar y. Pengidap HIVAIDS
z. Keluarga rentan Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Dinas sosial dibantu oleh pekerja
sosial. Pekerja sosial adalah Petugas Khusus dari Departemen Sosial yang mempunyai ketrampilan khusus dan jiwa pengabdian di bidang usaha
kesejahteraan sosial. Tugas dari pekerja sosial sesuai pasal 34 huruf b Undang- undang No. 3 tahun 1997 adalah membimbing, membantu, dan mengawasi anak
nakal yang berdasarkan putusan pengadilan diserahkan kepada Departemen Sosial untuk mengikuti pendidikan, pembinaan, dan latian kerja. Dalam melaksanakan
tugasnya tersebut, pekerja sosial mengadakan koordinasi dengan Pembimbing Kemasyarakatan. Selanjutnya dalam melaksanakan tugasnya itu. Pekerja sosial
pasal 35 Undang-undang no. 3 tahun 1997 dapat dibantu oleh Pekerja Sosial Sukarela.
Pekerja Sosial adalah Pegawai Negeri Sipil PNS yang diberi tugas melaksanakan kegiatan Usaha Kesejahteraan Sosial secara penuh oleh pejabat
yang berwenang pada lingkungan Departemen Sosial dan Unit Pelayanan Kesejahteraan Sosial pada Instansi lainya pasal 1 Keputusan Menteri Sosial No. 4
tahun 1988. Oleh karena itu jabatan pekerja Sosial adalah jabatan fungsional dan hanya dapat dijabat oleh Pegawai Negeri Sipil.
Tugas Pekerja Sosial adalah melaksanakan usaha-usaha Kesejahteraan Sosial, baik bersifat pembinaan dan pengembangan kesejahteraan sosial, dengan
mengindahkan kebijaksanaan pemerintah di bidang kesejahteraan sosial. Dalam melaksanakan tugas itu Pekerja Sosial berfungsi sebagai :
a. Motivator yaitu memberi informasi, sugesti, dan dorongan kepada seseorang
keluarga maupun masyarakat sehingga berkemauan, bersemangat, dan bertekad mencegah dan menyelesaikan masalah kesejahteraan sosial.
b. Dinamisator yaitu mengerahkan,
menggerakkan seseorang keluarga ataupun
masyarakat sehingga berkemampuan mengenai dan mendayagunakan secara swadaya semua sumber dan potensi kesejahteraan sosial untuk
sebesar-besarnya mencapai kesejahteraan sosial. c. Pelaksana
yaitu pelaksana tugas-tugas pembangunan di bidang kesejahteraan sosial pada khususnya dan pembangunan nasional pada umumnya.
Dalam melaksanakan fungsinya itu, setiap Pekerja Sosial menerapkan prinsip-prinsip Pekerja Sosial yang sesuai dengan nilai dan norma kepribadian
bangsa. Setiap pelaksanaan fungsi secara perorangan maupun kelompok diselenggarakan secara melembaga dan terorganisasikan serta terpola dalam
kesatuan sistem pembangunan bidang kesejahteraan sosial. 40
B. KERANGKA PEMIKIRAN