Bakteri Streptococcus agalactiae TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bakteri Streptococcus agalactiae

Streptococcus agalactiae dikelompokkan ke dalam grup B Streptococcus GBS Lancefield 1933. Berdasarkan kandungan kapsul polisakarida, terdapat 10 jenis tipe serotype yang telah teridentifikasi Kong et al. 2002; Slotved et al. 2007. Secara umum karakteristik bakteri ini adalah bentuk kokus, Gram positif, katalase -, oksidase -, CAMP + dan hidrolisa hippurate -. Selain pengelompokan Lancefield identifikasi S. agalactiae berdasarkan kemampuannya menghemolisis darah pada media agar darah. Tipe hemolisis yang ada untuk bakteri Streptococcus adalah alpa α-, beta β- dan non γ- hemolitik. α hemolitik memiliki kemampuan parsial menghemolisis media agar darah dan mengekspresikan zona kehijauan disekitar koloni, β hemolitik mengekspresikan zona bening disekitar koloni dan non hemolitik tidak mampu melisis darah pada media agar Gambar 1. S. agalactiae dibagi menjadi dua tipe yaitu β hemolitik dan non hemolitik. Sedangkan berdasarkan pengujian ekspresi fenotif, derajat hidrofobitas dan aktivitas hemaglutinasi, bakteri ini dikelompokkan dalam tipe berkapsul dan non kapsul Wibawan et al. 1992. Gambar 1. Streptococcus pada media agar darah. a β-hemolitik, b α-hemolitik dan c Non-hemolitik Sebagai bakteri patogen, Streptococcus agalactiae memiliki faktor virulensi untuk membantu proses infeksi pada inang. Streptococcus memproduksi beberapa jenis toksin protein dan enzim yang mampu membunuh atau menghancurkan susunan sel inang yang memungkinkan bakteri memanfaatkan nutrisi inang untuk berkembangbiak. P a b c ada beberapa kasus, toksin protein dan enzim tersebut berperan penting dalam resistensi terhadap sistem imun inang, baik komponen itu sendiri ataupun kombinasi dengan faktor virulen pada sel seperti kapsul atau protein permukaan. Segura dan Gottschalk 2004 menjelaskan faktor virulensi ekstraseluler pada bakteri ini terdiri dari kapsul polisakarida, hemolisin, pirogenik eksotoksin, hialuronidase, CAMP-faktor, superoksida dismutase dan bakteriosin. Sedangkan Glaser et al. 2002 menjelaskan faktor virulensi bakteri ini terdapat pada produk ekstraseluler diantaranya adalah kapsul polisakarida, protein permukaan dan protein hasil metabolisme. Selain faktor virulensi yang menjelaskan karakteristik interistik dari bakteri ini, patogenesitas S. agalactiae merupakan hal penting untuk diketahui terkait dengan proses perjalanan bakteri dari awal infeksi hingga menyebabkan kematian pada inang dalam upaya pengendalian penyakit. Hardi 2011 menyatakan bahwa tipe non hemolitik lebih virulen dibandingkan dengan tipe β hemolitik dilihat dari jumlah kematian yang lebih cepat dan banyak, perubahan pola renang, pola makan dan patologi anatomi secara makroskopis dan mikroskopis.

2.2 Streptococcosis pada ikan