Tujuan Penelitian Hipotesis Kerangka Pemikiran

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis nilai hambur balik dasar perairan dari berbagai tipe substrat dan mengklasifikasinya serta menerapkan nilai tersebut untuk mengestimasi tipe substrat dasar perairan di lokasi lain. 2. Menganalisis faktor abiotik parameter oseanografi dari setiap habitat ikan demersal. 3. Menganalisis nilai target strength dan densitas ikan demersal hasil deteksi hidroakustik di setiap habitat. 4. Menganalisis hasil tangkapan ikan demersal dengan trawl untuk mengetahui keberadaan komunitas ikan demersal di setiap habitat. 5. Mencari hubungan antara keterkaitan faktor abiotik yaitu tipe substrat dasar dan parameter oseanografi terhadap keberadaan ikan demersal.

1.3 Hipotesis

1 Nilai hambur balik dasar perairan yang dimiliki oleh karang, pasir, dan lumpur sangat berbeda. Nilai hambur balik ini dipengaruhi oleh besarnya butiran partikel dari subtrat dasar perairan itu sendiri, 2 Faktor abiotik mempengaruhi keberadaan komunitas ikan demersal.

1.4 Kerangka Pemikiran

Penentuan klasifikasi substrat dasar perairan dan sebaran sumberdaya ikan demersal dengan akurasi yang tinggi sangat di butuhkan dalam dunia kelautan dan perikanan. Hal ini di sebabkan substrat dasar perairan memiliki peranan yang sangat penting sebagai habitat bagi bermacam-macam biota baik itu mikrofauna maupun makrofauna, dimana mikrofauna berperan sebagai pengurai bahan-bahan anorganik menjadi bahan-bahan organik yang banyak dimanfaatkan oleh biota-biota lain. Salah satu jenis makrofauna yang memiliki nilai ekonomis adalah ikan demersal. Sumberdaya ikan demersal memberikan sumbangan terbesar kedua setelah ikan pelagis untuk total produksi ikan di Indonesia. Namun untuk mendapatkan atau menentukan jenis subsrat dasar di suatu perairan mengalami kendala yang disebabkan metode yang selama ini dipergunakan metode grab belum mampu memberikan informasi mengenai pemetaan dasar secara luas dan jelas. Selain itu penelitian mengenai pemetaan dasar perairan belum dikaji lebih lanjut hubungannya dengan biota- biota yang ada di dalamnya. Berdasarkan permasalahan di atas, perlu dilakukan pengkajian mengenai habitat dan sumberdaya ikan demersal dengan pendekatan terpadu yaitu metode hidroakustik, dilengkapi hasil sapuan trawl, sampling grab dan parameter oseanografi. Data sapuan trawl dan grab dipergunakan sebagai verifikasi data yang diperoleh integrasi hidroakustik. Metode hidroakustik akan memberikan informasi mengenai nilai hambur balik substrat dasar perairan beserta target strength dan densitas ikan demersal. Hasil sapuan trawl akan memberikan informasi mengenai densitas dan komposisi ikan demersal, grab akan memberikan informasi mengenai tipe substrat dasar perairan, dan parameter oseanografi akan memberikan informasi mengenai penyebaran suhu, salinitas dari habitat ikan. Semua itu nantinya akan memberikan informasi mengenai faktor abiotik dan komunitas ikan demersal dan selanjutnya akan dicari hubungan antara faktor abiotik terhadap komunitas sumberdaya ikan demersal Gambar 1. Tahapan yang akan dilakukan untuk menjawab permasalah di atas adalah: Tahap I. Analisis dugaan tipe substrat dasar perairan berikut sebarannya berdasarkan hasil deteksi hidroakustik. Dugaan tipe substrat dasar perairan di lokasi penelitian diperoleh dengan menggunakan nilai hambur balik dasar perairan hasil pengolahan data hidroakustik dengan program EP-500 dan Echo view. Data ini akan di analisis untuk mengetahui tipe-tipe substrat dasar perairan secara hidroakustik dan selanjutnya dipetakan untuk mendapatkan penyebarannya. Tahap II. Analisis Faktor Oseanografi-grab dari dasar Perairan Tahapan ini menganalisis data oseanografi suhu, salinitas, arus untuk mengetahui penyebaran parameter oseanografi di wilayah studi. Tahap III. Estimasi target strength dan densitas Ikan demersal Tahapan ini dilakukan dengan pengambilan data di lapangan dengan menggunakan peralatan Split Beam Acoustic System model EY-500 dan EY-60 sepanjang lintasan kapal. Selanjutnya, data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program EP-500 dan BI, kemudian dilakukan analisis untuk memetakan densitas dan target strength ikan. Tahap IV. Identifikasi kawanan ikan demersal hasil sapuan trawl Tahapan ini dilakukan pengoperasian alat tangkap trawl, kemudian hasil tangkapan dipisah-pisahkan sesuai jenisnya dan dilakukan identifikasi. Selain itu dilakukan penimbangan untuk mengetahui berat total setiap jenis, selanjutnya dilakukan pengambilan contoh dari setiap jenisspesies yang ada kemudian diukur panjang dan berat dari masing-masing contoh. Data ini digunakan sebagai verifikasi data hidroakustik yang diperoleh dengan alat akustik split beam transducer. Tahap V. Keterkaitan faktor abiotik dan komunitas ikan demersal Tahapan ini merupakan upaya untuk mencari hubungan faktor abiotik tipe substrat dasar perairan dan parameter oseanografi dengan komunitas ikan demersal. SV bottom SV, TS Jenis, Komposisi ikan demersal Suhu, Salinitas arus perlu dilakukan pengkajian mengenai tipe substrat dasar sebagai habitat ikan demersal dan SDI demersal hidroakustik Faktor Abiotik SDI demersal Permasalahan Utama Saran Pemecahan Pemecahan Masalah: Pendekatan terpadu yang melibatkan metode hidroakustik, swept area dan sampling grab Hasil Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian Dasar perairan merupakan habitat bagi fauna dan flora yang keberadaannya dipengaruhi oleh tipe substrat Data substrat dasar perairan sangat terbatas, sehingga sulit mengkaitkan tipe substrat dasar dengan keberadaan fauna bentik khususnya SDI demersal Penentuan tipe substrat dasar perairan dan sebaran SDI demersal dengan akurasi yang tinggi CTD Trawl Hubungan antara faktor abiotik terhadap komunitas SDI demersal Densitas Grab Substrat dasar

2. TINJAUAN PUSTAKA