Gambar 16. Hubungan sudut datang dengan pantulan dasar yang sangat kasar pada variasi frekuensi Siwabessy, 2001
Adapun hubungan pantulan dasar terhadap tipe dasar perairan yang berbeda batu, kerikil, pasir dan lumpur ditunjukkan pada Gambar 17.
3.2 Atenuasi Suara dalam Sedimen
Atenuasi suara dalam sedimen dapat digunakan untuk memperkirakan penampakan dari sistem profil dasar. Seringkali pengukuran in situ atau
laboratorium mengenai atenuasi dilakukan pada selang frekuensi yang lebih tinggi dari pada frekuensi yang digunakan untuk profil dasar subbotom profiling
yaitu 25 sampai 3500 Hz.
Gambar 17. Hubungan sudut datang dan pantulan dasar pada berbagai tipe dasar perairan Siwabessy, 2001.
Teori umum Biot mencakup kehilangan viscositaskekentalan di dalam cairan menghasilkan atenuasi sebanding dengan
2
f
pada frekuensi rendah dan
2 1
f
pada frekuensi tinggi, mekanisme kehilangan yang lain mungkin lebih penting pada sedimen dasar laut dari pada pengaruh viscositas tersebut.
Sebagai contoh, bila gelombang suara melewati kelompok-kelompok partikel yang bersinggungan, partikel tersebut bergerak dan bergesekan satu sama lain,
dan kehilangan itu disebabkan karena friksi dari partikel yang saling bergesekan. Di dalam mekanisme friksi, kehilangan itu sebanding dengan pergerakan partikel
dan bukan tergantung pada kekentalan velocity partikel. Banyak literatur mengemukakan atenuasi
α dalam dB per unit jarak dengan frekuensi
f
dalam kilohertz, dapat didefinisikan Clay and Medwin, 1977 sebagai:
m
bf =
α
-------------------------- 2
dimana
b
adalah suatu konstanta, dan
m
adalah konstanta yang menggambarkan kekuatan yang bergantung pada atenuasi frekuensi. Nilai
terbanyak dari
m
berkisar dari sedikit kurang dari 1 sampai lebih dari 1. Kekerasan dari sedimen tergantung pada porositasnya. Karena kekerasan
tergantung dari sentuhan antar partikel, maka kita perkirakan bahwa kehilangan friksi menjadi lebih besar pada saat kekerasan besar.
Kehilangan karena attenuasi pada sedimen mengurangi koefisien refleksi bagi sinyal yang dipantulkan pada interface air-sedimen secara relatif. Di luar
sudut kritis, kehilangan tersebut menyebabkan pengurangan energi yang dipantulkan karena suara menembus sedimen dalam proses pemantulan total.
Menurut Muljawan 1998 energi yang menembus dasar perairan juga mengalami pelemahan. Beberapa analisa tentang mekanisme penyerapan
energi tersebut yang diantaranya spherical divergence, transmission losses, scattering dan absorption.
3.3 Kecepatan Suara Rata-rata di dalam Sedimen