37
Bailard 1984 dalam USACE 2002b mengembangkan khususnya untuk diamater sedimen pada kisaran 0.2 – 1.0 mm dan tinggi gelombang 0.5 – 2.0 m,
dimana nilai K dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
+ +
=
f mb
b
w U
K 007
. 2
sin 6
. 2
05 .
2
α 13
b mb
gd U
2
κ
=
14 Dimana U
mb
= maximum oscilatory velocity magnitude, w
f
= fall velocity of the sedimen 2 cms, dan
κ = indeks gelombang pecah. Hubungan antara diameter sedimen dengan kecepatan jatuh di air ditunjukkan pada Gambar 22.
Gambar 22 Hubungan kecepatan jatuh sedimen di udara dan air dengan diameter sedimen Vanoni, 1975 dalam USACE, 2002c.
3.3.5. Model Perubahan Garis Pantai
Model perubahan garis pantai Tahun 1993-2008 dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman visual basic, yaitu dengan memodifikasi
model yang dibuat oleh Komar 1983b. Garis pantai yang digunakan sebagai
38
kondisi awal dari pemodelan adalah garis pantai yang sudah di transformasikan ke dalam koordinat UTM yang diambil dari Peta Rupabumi Indonesia RBI
Tahun 1993 skala 1: 25.000 yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal. Model perubahan garis pantai yang dibuat didasarkan pada persamaan
kontinuitas sedimen. Dalam hal ini, sepanjang pantai dibagi menjadi sejumlah sel dengan panjang yang sama yaitu
∆x, seperti diperlihatkan pada Gambar 23. Pada setiap sel ditinjau angkutan sedimen yang masuk dan keluar dari sel Gambar 24.
Sesuai dengan hukum kekekalan massa, maka laju aliran massa netto di dalam sel adalah sama dengan laju perubahan massa di dalam sel setiap satuan
waktu. Laju perubahan garis pantai ditentukan dengan menggunakan rumus Horikawa, 1988:
1 y
Q t
d x
∆ ∆
= − ∆
∆
15 Dimana y = jarak antara garis pantai dan garis referensi, Q= transpor sedimen
sepanjang pantai, t = waktu, x = absis searah panjang pantai, dan d = kedalaman air.
Gambar 23 Pembagian pantai dibagi menjadi sederetan sel dengan lebar ∆x
Komar 1983a. Hasil model perubahan garis pantai kemudian divalidasi dengan garis
pantai yang berasal dari citra QuickBird Juli 2008 untuk mengetahui akurasi dari model garis pantai yang dihasilkan. Citra QuickBird yang digunakan ini adalah
jenis citra yang mempunyai resolusi tinggi sampai dengan 0.61 m setiap pixelnya,
Sel i
∆x i + 1
i - 1 y
i
Q
i
= Transpor sepanjang pantai
Garis pantai
39
sehingga dapat digunakan untuk menganalis perubahan garis pantai yang terjadi di lokasi penelitian.
Gambar 24 Angkutan sedimen yang masuk dan keluar sel Komar, 1983a.
Garis Pantai Baru
out
Q
in
Q y
∆ x
∆
d Garis Pantai Lama
40
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakter Angin
Data arah dan kecepatan angin bulanan Tahun 1993 – 2008 di lokasi penelitian yang diolah dari data angin ECMWF disajikan pada Lampiran 1. Data
tersebut kemudian ditabulasikan dalam bentuk frekuensi dan presentasi angin bulanan dari Tahun 1993-2008 Tabel 7, dibuat kedalam diagram mawar
Gambar 25, dan diagram batang angin bulanan Gambar 26. Berdasarkan data tersebut diketahui dimana arah angin dominan berasal
dari Tenggara 42.71, kemudian dari arah Barat 29.17 dan Timur 16,67. Berdasarkan skala Beaufort, kecepatan angin sebagian besar berkisar
pada skala 3 dan 2 atau pada interval 3.4 – 5.5 ms 51.56 dan 1.6 – 3.4 ms 29.17. Skala 3 menunjukkan dimana angin yang bertiup cukup kencang,
sedangkan skala 2 merupakan kategori angin agak kencang Beaufort 1806 dalam
Umumnya dalam periode musim barat Desember-Februari angin bertiup dari arah barat, sedangkan dalam musim timur Juni -Agustus angin Muson
bertiup dari arah Tenggara. Dengan kondisi demikian menunjukkan bahwa lokasi penelitian sangat dipengaruhi oleh sistem Angin Muson yang berbalik arah dua
kali dalam setahun. Huler, 2004.
Tabel 7 Frekuensi dan persentase angin bulanan dari Tahun 1993 – 2008.
Arah Angin 0.3 – 1.6
ms 1.6 – 3.4
ms 3.4 – 5.5
ms 5.5 – 8
ms 8
ms Total
Σ Σ
Σ Σ
Σ Σ
Utara 2
1.04 2
1.04 Timur Laut
Timur 2
1.04 9
4.69 21
10.94 32
16.67 Tenggara
4 2.08
29 15.10
49 25.52
82 42.71
Selatan 3
1.56 3
1.56 6
3.13 Barat Daya
6 3.13
3 1.56
9 4.69
Barat 5
2.60 11
5.73 29
15.10 11
5.73 56
29.17 Barat Laut
2 1.04
1 0.52
2 1.04
5 2.60
Jumlah 24
12.50 56
29.17 99
51.56 13
6.77 192
100
Sumber: Diolah dari data European Center for Medium Range Forecast Dementer-ECMWF, 1993-2008.