Lokasi Penelitian Perolehan Data Prediksi gelombang berdasarkan data angin

28

3. METODOLOGI

3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian terletak di pantai sekitar PPI Glayem-Juntinyuat Kabupaten Indramayu dimana terdapat jetty yang menjorok ke laut sepanjang ~250 m yang dibangun di lokasi tersebut. Pada lokasi penelitian juga bermuara Sungai Glayem yang mempunyai kisaran lebar 15-20 m. Lokasi penelitian dan kondisi pantai di sekitar jetty PPI Glayem-Juntinyuat Kabupaten Indramayu ditunjukkan pada Gambar 16. Gambar 16 Lokasi penelitian dan kondisi pantai di sekitar jetty PPI Glayem- Juntinyuat Kabupaten Indramayu.

3.2. Perolehan Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder maupun data primer Tabel 6. Data sekunder merupakan data penunjang yang didapat melalui lembaga maupun instansi terkait. Sedangkan data primer merupakan data yang dikumpulkan melalui pengambilan sampel di lapangan. 29 Tabel 6 Sumber dan jenis data yang digunakan dalam penelitian. No Jenis Data Sumber Data 1 Garis pantai Tahun 2008 Citra Satelit QuickBird Juli 2008. 2 Garis pantai Tahun 1993 Peta Rupa Bumi Indonesia RBI yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional BAKOSURTANAL skala 1:25.000 3 Peta batimetri kedalaman Tahun 2000 Peta Lingkungan Pantai Indonesia LPI yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional BAKOSURTANAL skala 1:50.000. 4 Angin Tahun 1993 - 2008 Rekaman stasiun meteorologi di seluruh dunia yang di download dari Europen Center for Medium Range Forecast ECMWF Tahun 1993-2008. 5 Pasang surut Prediksi pasang surut yang dikeluarkan oleh Dinas Hidro-Oseanografi TNI-AL Tahun 2009. 6 Karakteristik sedimen pantai D 50 Hasil studi PERTAMINA, 2002. Laporan Akhir Studi Abrasi Pantai Balongan Kabupaten Indramayu.

3.3. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang dilakukan meliputi: 1 Pengolahan dan analisis data angin; 2 Analisis gelombang, meliputi prediksi gelombang di laut dalam berdasarkan data angin dan transformasi gelombang dari laut dalam menuju pantai; 3 angkutan sedimen sepanjang pantai; 4 Analisis spasial perubahan garis pantai; 5 Pemodelan perubahan garis pantai. Proses pengolahan dan analisis data yang dilakukan secara garis besar ditunjukkan pada Gambar 17. 30 Mulai Citra Satelit Quick Bird Juli 2008 Peta Batimetri Data Angin Demeter ECMWF 1993-2008 Prediksi Gelombang di Laut Dalam berdasarkan data angin Peta Garis Pantai RBI tahun 2002 Transformasi Gelombang Menuju Pantai Penentuan tinggi, arah dan kedalaman Gelombang Pecah Karakteristik Sedimen Pantai D50 Sirkulasi Arus Menyusur Pantai Perhitungan Volume Angkutan Sedimen Pantai Pemodelan Perubahan Garis Pantai 1993-2008 Koreksi Citra Satelit QuickBird Overlay Garis Pantai Berdasarkan Citra Satelit 2008 dengan Peta RBI 1993 Perubahan Garis Pantai Berdasarkan Data Citra QuickBird Perubahan Garis Pantai Berdasarkan Hasil Pemodelan Model Sudah Sesuai? Selesai Overlay garis pantai model dengan citra QuickBird Gambar 17 Diagram alir pengolahan dan analisis data. 31

3.3.1. Pengolahan dan Analisis Data Angin

Data angin di download dari European Center Medium Range Forecast ECMWF resolusi 1.5 x 1.5 yang digunakan untuk mewakili lokasi penelitian yang terdekat berada pada koordinat 6 o LS dan 109.5 o BT, terletak di sebelah timur laut lokasi penelitian pantai PPI Glayem-Juntinyuat pada jarak ~120 km Gambar 18. Data angin ini adalah komponen angin permukaan harian pada ketinggian standar 10 m dari permukaan laut selama 16 tahun 1993-2008. Angin harian yang digunakan dalam melakukan prediksi ini sebelumnya di rata-ratakan setiap bulannya sehingga di dapatkan angin bulanan dari Tahun 1993-2008. Gambar 18 Lokasi stasiun angin dimana data angin tersedia pada European Center Medium Range Forecast ECMWF. Data tersebut kemudian diolah dengan software WRPLOT view sehingga diperoleh presentase arah dan kecepatan angin selama kurun waktu tersebut. Data angin tersebut dianalisis sekaligus untuk membuat sebaran arah dan kecepatan angin.

3.3.2. Analisis Gelombang

a. Prediksi gelombang berdasarkan data angin

Prediksi gelombang di laut dalam tergantung tiga faktor yakni fetch panjang wilayah dimana angin bertiup, kekuatan angin dan lamanya angin P. JAWA Stasiun data angin 32 bertiup pada arah tertentu sepanjang fetch Pond and Pickard, 1963. Fetch adalah daerah dimana kecepatan dan arah angin adalah konstan. Dalam melakukan prediksi gelombang di laut lepas tidak semua data angin digunakan, melainkan hanya data angin yang berasal dari arah laut saja, misalnya angin timur T dan tenggara TG, sedangkan arah angin dari selatan S, barat daya BD, dan barat B tidak digunakan mengingat angin ini berasal dari arah darat sehingga gelombang yang dibangkitkannya meninggalkan pantai. Tinggi gelombang signifikan di laut dalam H , periode T p dan panjang gelombangnya L 2 1 2 2 2 10 13 , 4       = − u gX x u gH dapat ditentukan dengan persamaan 7, 8, 9, 10 USACE, 2003a yang dihitung pada kedalaman referensi 10 m ~ 5 km dari garis pantai. 7 3 1 2 651 ,       = u gX u gT p 8 2 10 2 u C u D = 9 035 , 1 , 1 001 , 10 U C D + = 10 Dimana X= panjang garis fetch, C D = koefisien gesek, u 10 = kecepatan angin pada ketinggian 10 m, dan u = kecepatan friksi. Sedangkan untuk Panjang gelombang di laut dalam L 2 56 , 1 T L = dihitung dengan persamaan 11: 11

b. Transformasi Gelombang