42
4.2. Gelombang
4.2.1. Prediksi Gelombang di Laut Dalam
Karakter gelombang diperoleh melalui hasil prediksi berdasarkan data angin harian yang diambil pada kedalaman referensi 10 m ~ 5 km dari garis
pantai. Angin harian yang digunakan dalam melakukan prediksi ini sebelumnya di rata-ratakan setiap bulan sehingga di dapatkan angin bulanan dari Tahun 1993-
2008 Lampiran 1. Dalam melakukan prediksi gelombang di laut lepas tidak semua data angin
digunakan, melainkan hanya data angin yang berasal dari arah laut saja. Dalam hal ini angin yang digunakan untuk melakukan prediksi gelombang berasal dari
arah timur T dan tenggara TG yang juga merupakan angin yang dominan. Sedangkan arah angin dari selatan S, barat daya BD, dan barat B tidak
digunakan mengingat angin ini berasal dari arah darat sehingga gelombang yang dibangkitkannya meninggalkan pantai.
Analisis panjang fetch dilakukan untuk mereduksi hasil prediksi gelombang yang terlalu besar Saville et al. 1962 dalam CERC 1984. Diperoleh
panjang fetch efektif dari nilai fetch yang dapat membangkitkan gelombang. Panjang fetch efektif pada arah timur lebih besar 200 km dibanding arah
tenggara 75 km. Angin yang bertiup dari arah lainnya selatan dan barat tidak memiliki fetch, karena berasal dari darat Gambar 27.
Gambar 27 Panjang fetch efektif yang dapat membangkitkan gelombang.
43
Angin dari barat dapat membangkitkan gelombang di lepas pantai, akan tetapi hal ini di luar cakupan penelitian ini mengingat daerah pembangkitan
gelombang hanya dibatasi ~5 km dari garis pantai. Hasil prediksi tinggi gelombang signifikan pada kedalaman 10 m dan
periodenya yang dibangkitkan dari data angin bulanan yang bertiup dari Tahun 1993-2008 disajikan dalam Gambar 28 dan Lampiran 2.
Tinggi dan periode gelombang menunjukkan adanya variasi dari tahun ke tahun 1993 – 2008. Diketahui dimana pada kisaran bulan April-November
tinggi gelombang sebesar ~1 m untuk gelombang yang dibangkitkan dari angin timur T dengan periode gelombang selama ~ 4 detik. Sedangkan untuk
gelombang yang dibangkitkan dari tenggara TG tinggi gelombang 0.6 m dengan nilai periode yang lebih pendek, yaitu 3 detik.
Adanya variasi tersebut terkait dengan besarnya kecepatan angin yang bervariasi setiap bulannya, selain juga karena pengaruh dari perbedaan panjang
fetch dari timur maupun tenggara. Melihat perbedaan yang sangat mencolok dimana tinggi gelombang pada saat angin timur lebih besar dari tenggara,
menunjukkan dimana pengaruh fetch mempunyai peranan yang besar dalam menentukan tinggi dan periode gelombang di lokasi tersebut.
Hasil prediksi terhadap panjang dan kecepatan fase gelombang bulanan ditunjukkan pada Gambar 29. Seperti halnya tinggi dan periode gelombang,
panjang dan kecepatan fase bulanan juga menunjukkan adanya variasi setiap bulannya dari Tahun 1993-2008. Panjang gelombang yang dibangkitkan oleh
angin timur berada pada kisaran 15 - 30 m, umumnya lebih panjang jika dibandingkan dengan panjang gelombang pada saat terjadi angin tenggara 5 - 15
m. Besarnya panjang gelombang dan kecepatan fase terkait dengan besarnya periode gelombang, dengan demikian juga akan sangat dipengaruhi oleh panjang
fetch selain juga besarnya kecepatan angin.
44
Gambar 28 Grafik hasil prediksi tinggi dan periode gelombang bulanan pada kedalaman referensi 10 m: a Tahun 1993-1996; b 1997-2000; c
2001-2004; d 2005-2008.
Gambar 29 Grafik hasil prediksi panjang dan kecepatan fase gelombang bulanan pada kedalaman referensi 10 m Tahun 1993-2008.
t
t
det
a b
c d
m
m
det
t
t
ms
a b
c d
m
m
ms
m
m
ms
ms
m
m
det det
45
4.2.2. Transformasi Gelombang