Sifat-sifat Sedimen Pantai Angin

5 pecah. Gelombang yang pecah tersebut terus merambat ke arah pantai sampai akhirnya gelombang bergerak naik dan turun pada permukaan pantai. Garis gelombang pecah merupakan batas perubahan perilaku gelombang dan juga transpor sedimen pantai. Daerah dari gelombang pecah ke arah laut disebut dengan offshore, sedang daerah yang terbentang ke arah pantai dari garis gelombang pecah dibedakan menjadi tiga daerah yaitu breaker zone, surf zone dan swash zone. Daerah gelombang pecah adalah daerah dimana gelombang yang datang dari laut lepas pantai mencapai ketidakstabilan dan pecah. Surf zone adalah daerah yang terbentang antara daerah yang terbentang antara bagian dalam dari gelombang pecah dan batas naik turunnya gelombang di pantai. Pantai yang landai mempunyai surfzone yang lebar. Swash zone adalah daerah yang dibatasi oleh garis batas tertinggi naiknya gelombang dan batas terendah turunnya gelombang di pantai. Gambar 2 Terminologi pembagian daerah pantai dan profil pantai modifikasi dari: Komar, 1983a; CERC, 1984; USACE, 1992.

2.2. Sifat-sifat Sedimen Pantai

Sedimen pantai bisa berasal dari erosi garis pantai itu sendiri, dari daratan yang dibawa oleh sungai, dan dari laut dalam yang terbawa arus ke daerah pantai. Sifat-sifat sedimen adalah sangat penting di dalam mempelajari proses erosi dan sedimentasi. Sifat-sifat tersebut adalah ukuran partikel dan distribusi butir sedimen, rapat massa, bentuk, kecapatan endap, tahanan terhadap erosi dan 6 sebagainya. Diantara beberapa sifat tersebut, distribusi ukuran butir adalah yang paling penting. Sedimen pantai diklasifikasikan berdasar ukuran butir menjadi lempung, lumpur, pasir, kerikil, koral pebble, cobble, dan batu boulder. Tabel 1 menunjukkan klasifikasi menurut Wenthworth, yang banyak digunakan dalam bidang teknik pantai CERC, 1984. Berdasar klasifikasi tersebut pasir mempunyai diameter antara 0,063 dan 2,0 mm yang selanjutnya dibedakan menjadi 5 lima kelas. Material sangat halus seperti Lumpur dan lempung berdiameter dibawah 0,063 mm yang merupakan sedimen kohesif. Tabel 1 Klasifikasi ukuran butir dan sedimen Sorensen, 1991. Klasifikasi Diameter Partikel Mm Satuan phi Batu 256 128 64 32 16 8 4 2 1 0.5 0.25 0.125 0.063 0.031 0.015 0.0075 0.0037 0.0018 0.0009 0.0005 0.0003 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Cobble Koral Pebble Besar Sedang Kecil Sangat kecil Kerikil Pasir Sangat kasar Kasar Sedang Halus Sangat halus Lumpur Kasar Sedang Halus Sangat halus Lempung Kasar Sedang Halus Sangat halus

2.3. Angin

Angin merupakan salah satu unsur cuaca dan iklim, dimana merupakan udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup maka makin tinggibesar kekuatannya. Pada Tahun 1804 Beaufort seorang Laksamana Inggris telah membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran. 7 Sir Francis Beaufort melihat kekuatan angin punya dampak langsung terhadap keadaan gelombang laut. Beaufort membangun skala berdasarkan pengalaman dan pengamatan di atas kapal kapal perang dan Beaufort berhasil menciptakan suatu standar. Skala Beaufort mengalami beberapa kali revisi, Tahun 1906 skala Beaufort mulai digunakan untuk di darat. Tahun 1926 skala Beaufort di korelasikan dengan kecepatan angin yang sesungguhnya. Tahun 1946 skala Beaufort di tambah skalanya 13-17 skala, tetapi penggunaannya tidak universal karena digunakan hanya untuk digunakan negara-negara tertentu sebagai indikator kekuatan BadaiSiklon. Tahun 1947 WMO World Meteorological Organization atau Organisasi Meteorologi Dunia menetapkan standart baku skala Beaufort, secara sederhana skala beaufort dapat ditampilkan seperti Tabel 2. Tabel 2 Skala Beufort Skala Beufort Keterangan Kecepatan Angin Tinggi Gelombang Kondisi di Laut ms knot Tenang Calm 0.3 1 Air bagaikan kaca 1 Angin sepoi - sepoi Light Air 0.3 – 1.5 1 - 2 0 – 0.2 Air mulai beriak 2 Angin agak kencang Light Breeze 1.6 – 3.4 3 - 6 0.2–0.5 Ombak kecil, pendek terlihat jelas puncak ombak seperti kaca tidak pecah 3 Angin Cukup kencang Gantle Breeze 3.4 – 5.4 7 - 10 0.5 – 1 Gelombang kecil, puncak ombak pecah berbuih putih 4 Angin kencang moderate Breeze 5.5 – 7.9 11 - 15 1 – 2 Gelombang kecil panjang agak banyak buih putih 5 Angin Tambah Kencang fresh Breeze 8 – 10.7 16 - 20 2 – 3 Gelombang agak besar panjang, banyak buih putih di kapal menimbulkan semburan 6 Angin Mulai Badai Strong Breeze 10.8 – 13.8 21 - 26 3 – 4 Gelombang besar, puncak gelombang berbuih putih 7 Angin Badai Near Gale 13.9 – 17.1 27 - 33 4 – 5.5 Laut mulai naik,buih terbentuk dari pecahan gelombang 8 Badai Besar Gale 17.2 – 20.7 34 - 40 5.5–7.5 Gelombang tinggi panjang, semburan air sepanjang laut 9 Angin Taifun strong Gale 20.8 – 24.4 41 - 47 7 – 10 Gelombang tinggi,puncak gelombang pecah 10 Angin Ribut storm 24.5 – 28.4 48 - 55 9–12.5 Gelombang sangat tinggi, kapal-kapal kecil tidak terlihat 11 Angin Ribut Violent Storm 28.5 – 32.6 56 - 63 11.5-16 Gelombang sangat tinggi 12 Angin Prahara Hurricare ≥ 32.7 ≥ 64 ≥ 14 Udara penuh semburan Air,seluruhnya buih putih 8

2.4. Gelombang