44 Keadaan angin di Kepulauan Seribu sangat dipengaruhi oleh angin
monsoon yang secara garis besar dapat dibagi menjadi angin musim barat Desember-Maret dan angin musim timur Juni-September. Musim pancaroba
terjadi antara bulan April-Mei dan Oktober-Nopember. Kecepatan angin pada musim barat bervariasi antara 7-20 knot, biasanya terjadi pada bulan Desember-
Februari. Pada musim timur kecepatan angin 2,8 knot yang bertiup dari arah Timur Laut sampai Tenggara.
Musim hujan di Kepulauan Seribu biasanya terjadi antara bulan Nopember-April dengan hari hujan antara 10-20 haribulan. Curah hujan terbesar
terjadi pada bulan Januari. Curah hujan tahunan berjumlah 1.799,1 mm. Musim kemarau kadang-kadang juga terdapat hujan dengan jumlah hari hujan antara 4-10
hari perbulan. Biasanya curah hujan terkecil terjadi pada bulan Agustus.
5.2 Karakteristik Sosial Ekonomi Penduduk Pulau Untung Jawa
Diantara berbagai pulau yang terdapat di Kelurahan Untung Jawa, hanya satu pulau yang dihuni yaitu Pulau Untung Jawa. Sementara pulau lainnya
merupakan pulau konservasi dan tidak dihuni oleh manusia. Jumlah penduduk di Pulau Untung Jawa cenderung meningkat setiap tahun. Jumlah penduduk Pulau
Untung Jawa secara lengkap disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Penduduk Pulau Untung Jawa
Tahun Jumlah Penduduk
Perubahan 2005
1793 -
2006 1800
0,39 2007
1899 5,5
2008 1909
0,53 2009
1709 -10,48
Sumber : Badan Pusat Statistik 2006-2010
45 Penduduk Pulau Untung Jawa dari tahun 2005 hingga tahun 2008
mengalami peningkatan. Perubahan jumlah penduduk terbesar terjadi pada tahun 2006-2007 sebesar 5,5. Sementara itu, pada tahun 2008-2009 terjadi penurunan
penduduk sebesar 10,48. Sementara untuk perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan,
dari tahun ke tahun jumlah penduduk pria lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan. Jumlah penduduk laki-laki yang lebih banyak terutama pada usia
produktif membuat lebih banyak penduduk yang bekerja, baik sebagai nelayan maupun bidang pekerjaan yang lain. Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan setiap tahunnya dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.
Sumber : Badan Pusat Statistik 2006-2010
Gambar 3. Perbandingan Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Tahun 2005-2009
Secara keseluruhan, perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan hampir seimbang setiap tahunnya. Meskipun terlihat jumlah penduduk laki-laki
lebih banyak sekitar 5 dari penduduk perempuan. Nelayan di Pulau Untung Jawa terbagi menjadi nelayan pinggir dan
nelayan tengah. Nelayan pinggir adalah nelayan yang periode melautnya harian. Artinya, nelayan ini melaut setiap hari mulai pagi hari hingga siang hari.
46 Sementara nelayan tengah adalah nelayan yang periode melautnya mingguan.
Berikut adalah grafik yang menunjukkan perbandingan jumlah nelayan harian dan mingguan dari tahun 2004-2009.
Sumber : Badan Pusat Statistik 2005-2010
Gambar 4. Proporsi Nelayan Pulau Untung Jawa Tahun 2004-2009 Jumlah nelayan dari tahun 2004 hingga tahun 2008 cenderung konstan
baik dalam jumlah maupun perbandingan antara nelayan harian dan mingguan. Sedangkan pada tahun 2009 jumlah nelayan turun drastis. Selain itu,
perbandingan antara nelayan harian dan mingguan juga mengalami perubahan. Jika pada tahun sebelumya presentase nelayan mingguan lebih banyak dari
nelayan harian, pada tahun 2009 presentase nelayan harian lebih banyak daripada nelayan mingguan. Pada tahun 2004-2008 nelayan harian sejumlah 19,25 dari
total nelayan di Pulau Untung Jawa, namun pada tahun 2009 presentase nelayan harian meningkat menjadi 65,88. Hal yang sebaliknya terjadi pada nelayan
mingguan. Tahun 2004-2008 presentase nelayan mingguan sebesar 80,75, sementara pada tahun 2009 turun menjadi 34,12. Hal ini dapat terjadi karena
nelayan mingguan banyak yang beralih profesi menjadi pekerja bangunan atau bekerja di luar pulau.
47 Namun, menurut informasi terbaru dari Kelurahan Untung Jawa, jumlah
nelayan pada Bulan Februari 2011 berjumlah 211 orang. Peningkatan jumlah nelayan selama dua tahun berasal dari masyarakat yang kembali melaut karena
merasa kurang terampil pada bidang profesi lainnya. Salah satu hal yang juga penting untuk diperhatikan adalah mengenai
kesehatan dan sarana penunjangnya. Di Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu, kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat cukup tinggi. Sarana kesehatan
yang terdapat di Pulau Untung Jawa sudah tersedia yaitu puskesmas dan posyandu. Perkembangan jumlah sarana kesehatan di Kelurahan Untung Jawa dapat dilihat
pada grafik di bawah ini.
Sumber : Badan Pusat Statistik 2005-2010
Gambar 5. Perkembangan Jumlah Fasilitas Kesehatan di Pulau Untung Jawa Tahun 2004-2009
Fasilitas kesehatan yang terdapat di Kelurahan Untung Jawa baru tersedia pada tahun 2005 berupa puskesmas yang berjumlah satu hingga tahun 2009 tidak
terdapat penambahan jumlah puskesmas. Pada tahun 2007, fasilitas ditambanh dengan pembangunan posyandu sebanyak tiga pos untuk Kelurahan Untung Jawa.
Fasilitas kesehatan yang belum memadai membuat masyarakat agak kesulitan untuk berobat. Juga untuk ibu yang akan melahirkan, harus menyebrang pulau
karena alat tidak memadai.
49
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN