Penelitian Sebelumnya TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Produksi

26 Penyimpangan asumsi yang terakhir adalah autokorelasi. Menurut Nachrowi 2008 autokorelasi adalah adanya korelasi antara variabel itu sendiri, pada pengamatan yang berbeda waktu atau individu. Umumnya kasus autokorelasi banyak terjadi pada data time series. Menurut Firdaus 2004 autokorelasi dapat terjadi karena tidak diikutsertakannya seluruh variabel bebas yang relevan dalam model regresi yang diduga, kesalahan menduga bentuk matematika model yang digunakan, pengolahan data yang kurang baik, dan kesalahan spesifikasi gangguan. Sebagai akibat adanya autokorelasi pada model persamaan regresi maka dapat terjadi penduga-penduga koefisien regresi yang diperoleh tetap merupakan penduga-penduga yang tidak bias, serta varian variabel gangguan menjadi tidak efisien jika dibandingkan dengan tidak adanya autokorelasi.

2.4 Penelitian Sebelumnya

Sujarno 2008, dalam penelitiannya mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan di Kabupaten Langkat diketahui bahwa Biaya kerja, jumlah tenaga kerja, pengalaman dan jarak tempuh secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap pendapatan nelayan di Kabupaten Langkat. Biaya kerja merupakan faktor yang memberikan pengaruh yang besar dibandingkan 3 faktor lain. Biaya kerja mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan, ceteris paribus. Dengan kata lain, apabila Biaya kerja naik akan meningkatkan pendapatan nelayan. Begitu juga halnya dengan tenaga kerja, pengalaman, dan jarak tempuh melaut mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan nelayan. Serta, nilai elastisitas dari variabel Biaya kerja, tenaga kerja pengalaman, dan jarak tempuh melaut mempunyai nilai elastisitas kurang dari 1 inelastis terhadap 27 pendapatan nelayan di Kabupaten Langkat, sehingga respon pendapatan nelayan terhadap Biaya kerja, tenaga kerja, pengalaman, dan jarak tempuh melaut sangat kecil. Syahilatua 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Dampak Perubahan Iklim terhadap Perikanan” mengungkapkan bahwa perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap fisiologi dan tingkah laku individu, populasi, maupun komunitas. Kondisi ekstrim meningkatnya suhu air, rendahnya konsentrasi oksigen terlarut dan pH air dapat mengakibatkan kematian pada ikan. Beberapa dampak perubahan iklim pada perikanan telah terdeteksi pada perikanan seperti mackerel dan ikan teri. Telah dilaporkan bahwa sejak terjadi penyimpangan kondisi North Atlantic Oscilation yaitu kenaikan suhu udara di wilayah Eropa Barat akibatnya mackerel mengalami migrasi, sehingga populasinya berkurang. Kejadian ini juga dialami oleh ikan teri lepas pantai di Peru. Pada tahun 1972, terjadi El Nino yang membawa masa air panas, sehingga proses upwelling terhenti dan produksi teri menurun. 28

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Kepulauan Seribu yang berada di Teluk Jakarta merupakan kabupaten yang sebagian besar wilayahnya merupakan perairan. Perairan yang lebih luas menyebabkan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Sebanyak kurang lebih 60 persen penduduk kepulauan seribu berprofesi sebagai nelayan. Begitu pula dengan penduduk di Pulau Untung Jawa. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan, khususnya nelayan tangkap yang pendapatannya dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya cuaca yang tidak stabil. Banyak faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan, yaitu faktor sosial ekonomi dan faktor alam yaitu cuaca. Faktor sosial ekonomi yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil tangkapan, biaya, tenaga kerja, jarak tempuh, pengalaman nelayan, harga ikan, harga bahan bakar, jumlah ikan yang didaratkan, biaya tenaga kerja, usia, tingkat pendidikan nelayan, alat tangkap, kepemilikan alat tangkap, dan keikutsertaan nelayan dalam organisasi. Sedangkan faktor cuaca yang mempengaruhi hasil tangkapan nelayan adalah suhu udara, curah hujan, dan tinggi gelombang. Seluruh faktor tersebut dianalisis pengaruhnya terhadap pendapatan nelayan menggunakan analisis regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square OLS Dari analisis regresi tersebut dapat diketahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap pendapatan nelayan. Selain itu, diketahui berapa besar pengaruh dari masing-masing variabel yang diteliti. Sehingga, dapat dirumuskan kebijakan untuk peningkatan pendapatan nelayan. Kerangka pemikiran penelitian ini disajikan secara ringkas dalam Gambar 1.