3.3 Rancangan dan Dimensi Alat
Rancangan dan dimensi alat dari alat pengasapan dingin dibagi menjadi dua bagian, yaitu rancangan alat dan rancangan elektronika. Rancangan alat
mencakup tempat pembakaran dan ruang pengasapan. Rancangan elektronika mencakup pembuatan rangkaian untuk mengukur suhu dan konsentrasi asap pada
ruang pengasapan.
3.3.1 Rancangan Umum Alat Pengukur Suhu dan Konsentrasi Asap
Perangkat keras pengukur suhu dan konsentrasi asap secara umum dibagi menjadi 6 bagian, yaitu: 1 Sirkuit dasar mikrokontroler, 2 Catu daya 9 V, 3
Rancangan rangkaian dasar DS1820, 4 Rancangan rangkaian dasar TGS2600, 5 Rancangan rangkaian LCD. Secara umum skema perangkat keras ditunjukkan
pada Gambar 5.
Gambar 5. Skema perancangan perangkat keras pengukur suhu dan konsentrasi asap
Sensor Suhu DS1820
Mikrokontroler LCD
Catu Daya
Sensor Asap TGS2600
Diagram sistem alat terdiri dari catu daya yang berfungsi memberikan tegangan kepada mikrokontroler. Mikrokontroler dapat mengeluarkan tegangan
5 V pada pin Vcc. Tegangan ini berfungsi untuk memberi tegangan kepada sensor suhu dan asap. Sensor suhu dan asap berfungsi untuk mengukur suhu dan
konsentrasi asap pada setiap rak ikan. Setelah data suhu dan konsentrasi asap didapat, maka data akan dikirim ke mikrokontroler ATMega 8535.
Mikrokontroler selanjutnya akan memproses data, setelah itu data dikirim ke LCD dan komputer untuk menampilkan data suhu dan konsentrasi asap Lampiran 6.
3.3.2 Rancangan Sirkuit Dasar Mikrokontroler
Mikrokontroler ATMega 8535 memiliki sirkuit dasar yang telah ditetapkan oleh produsen yaitu Atmel. Pada mikrokontroler ATMega 8535
terdapat empat port port A, port B, port C, dan port D. Sensor asap diletakkan pada port A karena keluarannya masih analog Gambar 6. Port A mikrokontroler
ATMega 8535 adalah pin IO dua arah dan sebagai masukan pin ADC.
Gambar 6. Rangkaian dasar mikrokontroler Innovative electronics, 2010
Mikrokontroler ATMega 8535 menggunakan komponen tambahan seperti regulator, XTAL, induktor, kapasitor, LED, dan reset. ATMega 8535 memerlukan
clock eksternal agar bekerja lebih cepat dalam memproses instruksi yang diperintahkan. Sumber clock berupa XTAL 4MHz dengan kapasitor 22 pF.
3.3.3 Rancangan catu daya
Catu daya merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu rangkaian karena sebagai sumber tegangan. Rangkaian catu daya terdiri dari trafo,
dioda bridge, elko, regulator 7809, dan kapasitor Gambar 7. Fungsi dari trafo ini adalah merubah tegangan bolak-balik sebesar 220 V menjadi tegangan searah
sebesar 9 V. Mikrokontroler ATMega 8535 membutuhkan tegangan 9 V agar berfungsi optimal.
Gambar 7. Rancangan catu daya
Penggunaan regulator 7809 pada trafo adalah untuk menurunkan tegangan dari 12 V menjadi 9 V, regulator hanya meneruskan tegangan yang sesuai dengan
spesifikasi yang tercantum di regulator itu sendiri. Tegangan ini bernilai positif, sedangkan dioda digunakan untuk menyearahkan arus.
3.3.4 Rancangan Sirkuit Dasar DS1820