Sekolah Bertaraf Internasional SBI

32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Sekolah Bertaraf Internasional SBI

Menurut Direktorat Pembinaan SMA, SBI merupakan pengembangan sekolah secara terintegral sehingga lulusannya diakui setara dengan sekolah- sekolah yang bertaraf internasional lainnya, hal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu sekolah nasional, baik negeri maupun swasta, sehingga memiliki kesetaraan dengan sekolah-sekolah yang mempunyai standar internasional. Untuk menuju hal tersebut, pihak sekolah harus mengembangkan berbagai komponen yaitu seperti Kepala Sekolah, guru, staf administrasi, teknisi, pustakawan, laboran, perpustakaan, laboratorium, bahkan lingkungan sekolah dan proses belajar mengajarnya. Komponen-komponen itu harus terencana, secara sistematis dan berkesinambungan sesuai standar pelayanan pendidikan yang diakui secara internasional dalam rangka pencapaian lulusan yang berkualitas Depdiknas, 2005 : 10 Sekolah Bertaraf Internasional SBI adalah sekolah nasional yang menyiapkan peserta didiknya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan SNP Indonesia dan tarafnya internasional sehingga jurusannya memiliki kemampuan daya saing internasional Depdiknas, 2006: 5. Dengan pengertian SBI dapat dirumuskan sebagai berikut : SBI = SNP + X Dimana SNP adalah Standar Nasional Pendidikan yang terdiri atas 8 komponen utama yaitu kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga 11 33 kependidikan, sarana dan prasarana, dana, pengelolaan dan penilaian UU Sisdiknas 2003 : pasal 3. SNP harus digunakan sebagai acuan bagi pengembangan seluruh komponen pendidikan pada tingkat satuan pendidikan sekolah. SNP merupakan standar minimal dan oleh karenanya tidak boleh dikurangi, namun boleh ditambah. Dengan pengertian ini, SBI harus : a. Merencanakan pengembangan sekolah berdasarkan delapan SNP seperti yang telah tertulis dalam PP 192008 beserta sejumlah Permendiknasnya. b. Melaksanakan SNP secara patuh sekaligus dinamis, adaptif, dan proaktif terhadap perkembangan mutakhir pendidikan nasional dan internasional c. Melakukan evaluasi dan refleksi terhadap program-program SBI yang telah dilaksanakan. d. Melakukan revisi terhadap program- program SBI yang telah dilaksanakan sesuai dengan hasil kajian dan tuntutan pengembangan pendidikan nasional dan internasional Terkait dengan empat hal tersebut, maka X merupakan penguatan, pengayaan, perluasan, pendanaan, penambahan, dan pengembangan terhadap SNP melalui adaptasi atau adopsi standar perkembangan internasional, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri http:satriadharma.wordpress.com Menurut Depdiknas 2005: 18, kriteria Sekolah Berstandar Internasional untuk calon sekolah yang akan dikembangkan secara terintegrasi dan berkesinambungan, dipersyaratkan sebagai berikut : 1. Terakreditasi dengan klasifikasi A minimal 3 tahun terakhir 34 2. Mendapat rekomendasi dari Provinsi 3. Terdapat komitmen dari Pemda Kabupaten Kota 4. Sekolah terpilih diharuskan menyusun Rencana Pengembangan dan Investasi Sekolah SDIP. Sebagai suatu sistem pendidikan, berdasarkan Depdiknas 2005:5-18 standar layanan pendidikan mengacu pada 3 aspek yaitu : 1. Komponen lnput Input suatu sekolah dapat berkaitan dengan aspek tenaga kependidikan, aspek siswa, aspek sarana, dan pembiayaan tangible. Sedangkan harapan yang mencakup visi, misi, tujuan, dan sasaran lebih menekankan aspek intangible. 2. Komponen Proses Proses pada dasarnya merupakan pengelolaan input untuk menghasilkan output yang direncanakan. Jadi, pada aspek proses input harus selaras dan serasi unuk menghasilkan output yang diharapkan. Proses pendidikan sekolah mencakup aspek kurikulum, bahan ajar, proses belajar mengajar, penilaian, manajemen dan kepemimpinan. Proses pendidikan dikatakan baik jika mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif dan mampu membantu belajar siswa sehingga mencapai hasil belajar yang diharapkan. 3. Komponen Output Output sekolah pada umumnya dikaitkan dengan prestasi siswa karena memang tujuan pokok sekolah adalah mengembangkan potensi siswa 35 sehingga terwujud dalam prestasi hasil belajar. Kaitannya dengan peningkatan mutu sekolah secara keseluruhan, selain prestasi siswa juga akan diungkap prestasi guru dan kepala sekolah sebagai institusi yang akan dijadikan tolak ukur kualitas sekolah Penyelenggaraan SBI bertujuan untuk “menghasilkan lulusan yang berkelas nasional dan internasional sekaligus”. Lulusan yang berkelas nasional secara jelas telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan lebih dirincikan lagi dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Permendiknas no. 23 206 yaitu sebagai berikut : Pertama, pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Kedua, pendidikan menengah umum bertujuan untuk “meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut”. Pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk “meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”. Tujuan- tujuan pendidikan dasar dan menengah tersebut kemudian dirinci dalam bentuk standar kompetensi lulusan SDMI, SMP MTS, SMAMA, dan SMKMAK. Jika bangsa Indonesia ingin 36 menghasilkan berbagai keunggulan kompetetif dari outcome. Pendidikan, inovasi harus menjadi prioritas penting dalam pengembangan sistem pendidikan. Tanpa ada inovasi yang signifikan, pendidikan nasional hanya akan menghasilkan lulusan yang tidak mandiri, selalu tergantung pada pihak lain Michael Porter, 1997 : 54

B. Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional SBI