B. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan kerangka pemikiran dalam penelitian ini. Kemampuan kognitif siswa dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Salah satu faktor intern adalah kemampuan awal siswa. Sedang faktor ekstern yang mempengaruhinya antara
lain guru, metode penyampaian, media yang digunakan, dan lain sebagainya. Untuk penyampaian materi digunakan pembelajaran dengan pendekatan
konstruktivisme dengan metode ceramah yang disertai penggunaan media pembelajaran diharapkan siswa akan memahami materi maupun hal-hal yang
berkaitan dengan materi dan menyelesaikan masalah yang timbul yang berkaitan dengan materi yang bersangkutan. Dengan demikian pemahaman dan penguasaan
siswa terhadap ma teri pelajaran dapat bertambah. Dari proses belajar mengajar yang telah dilakukan diharapkan siswa
dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Keberhasilan siswa dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa dapat dilihat dari kemampuan yang
dimiliki siswa. Kemampuan yang dimaksud dalam hal ini yaitu kemampuan menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan materi dalam bentuk evaluasi.
Hasil evaluasi dijadikan sebagai patokanpenilaian dan indikator tingkat kemampuan fisika siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Diharapkan
siswa dengan kemampuan fisika tinggi tinggi mempunyai prestasi belajar yang tinggi, begitu juga sebaliknya bagi siswa yang dengan kemampuan fisika rendah
dapat lebih giat belajar untuk meningkatkan prestasi. Untuk memperjelas kerangka berpikir di atas, berikut ini digambarkan
kerangka berpikir sebagai berikut :
Gambar 2.8. Paradigma pembelajaran Fisika melalui pendekatan konstruktivisme dengan metode ceramah disertai
penggunaan media elektronik ditinjau dari keadaan awal siswa
C. Perumusan Hipotesis
1. Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan konstruktivisme dengan metode ceramah disertai media gambar animasi flash dan disertai
media transparansi terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Listrik Dinamis.
2. Ada perbedaan pengaruh antara keadaan awal siswa kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Listrik Dinamis.
3. Ada interaksi pengaruh antara penggunaan pendekatan konstruktivisme dengan metode ceramah disertai media denga n keadaan awal siswa terhadap
kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan Listrik Dinamis.
Prestasi Belajar Fisika hasil tes
kognitif siswa pendekatan konstruktivisme
dengan metode ceramah disertai media gambar
animasi flash Keadaan
awal siswa Keadaan awal
kategori rendah Keadaan awal
kategori tinggi pendekatan konstruktivisme
dengan metode ceramah disertai media transparansi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan di SMA N I Kebakkramat, Karanganyar
tahun ajaran 20052006. Dasar penentuan lokasi ini dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Dapat dijangkau dengan mudah oleh peneliti. 2. Sebagai tempat try out uji coba dilakukan di SMA N I Gemolong, Sragen.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanaka n secara bertahap di tahun
2006 pada semester 2 kelas X, yang secara garis besarnya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
a. Tahap persiapan, meliputi : pengajuan judul, permohonan pembimbing, pembuatan proposal, survei sekolah yang digunakan untuk penelitian,
permohonan ijin. b. Tahap penelitian, meliputi : semua kegiatan yang berlangsung di lapangan
antara lain : uji coba tes, pelaksanaan eksperimen dan pelaksanaan tes. Waktu yang dibutuhkan pada tahap ini sekitar 2 bulan.
c. Tahap penyelesaian, meliputi : analisis data, dan penyusunan laporan serta penggandaan. Waktu yang dibutuhkan pada tahap ini sekitar 4 bulan
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen. Sampel terbagi menjadi dua kelompok, yaitu eksperimen dan kontrol. Pemberian perlakuan
berupa penggunaan pendekatan konstruktivisme dengan metode ceramah yang disertai penggunaan media gambar animasi flash untuk kelompok eksperimen dan
metode ceramah dengan disertai penggunaan media transparansi pada kelompok kontrol. Setelah proses pe ngajaran dilakukan kemudian diberikan tes akhir untuk
29