Mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-

2. Kuat arus yang melalui hambatan pengganti paralel I sama dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen. I = I 1 + I 2 + I 3 + …+I n 3. Susunan paralel berlaku sebagai pembagi kuat arus. Kuat arus yang melalui tiap-tiap komponen sebanding dengan kebalikan hambatan. I 1 : I 2 : I 3 = R 1 R 1 R 1 3 2 1 + + g . Hukum II Kirchhoff Hukum kedua Kirchhoff atau hukum loop menyatakan bahwa jumlah perubahan potensial mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol. Gambar 2.7. Sebuah rangkaian tertutup = Σ + Σ R I ε 10 S e adalah jumlah potensial sumber tegangan, S I R adalah jumlah tegangan yang dihasilkan arus dengan hambatan.

h. Mengidentifikasi penerapan listrik AC dan DC dalam kehidupan sehari-

hari. Pada kehidupan sehari- hari sering ditemui pada alat listrik tertera tulisan satuan watt dan volt. Misal pada suatu lampu wolfram dijumpai tulisan 10 watt, 220 volt maksud dari pernyataan tersebut adalah untuk dapat menyala lampu tersebut membutuhkan daya sebesar 10 watt dan tegangan sebesar 220 volt. Arus listrik AC berbentuk gelombang sinus dan dapat diidentifikasi dengan galvanometer maupun dengan osiloskop. Arus listrik searah berbentuk garis lurus atau hampir lurus dan nilainya selalu positif, bentuk gelombangnya dapat dilihat dengan osiloskop. Listrik AC dalam rumah tangga dipakai pada alat elektronik yang menggunakan sumber tegangan dari PLN missal lampu neon, heater, dan sebagainya. Sedangkan listrik DC digunakan pada alat listrik yang menggunakan sumber tegangan baterei, aki, misal radio, senter, dan sebagainya.

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, maka dapat dikemukakan kerangka pemikiran dalam penelitian ini. Kemampuan kognitif siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Salah satu faktor intern adalah kemampuan awal siswa. Sedang faktor ekstern yang mempengaruhinya antara lain guru, metode penyampaian, media yang digunakan, dan lain sebagainya. Untuk penyampaian materi digunakan pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme dengan metode ceramah yang disertai penggunaan media pembelajaran diharapkan siswa akan memahami materi maupun hal-hal yang berkaitan dengan materi dan menyelesaikan masalah yang timbul yang berkaitan dengan materi yang bersangkutan. Dengan demikian pemahaman dan penguasaan siswa terhadap ma teri pelajaran dapat bertambah. Dari proses belajar mengajar yang telah dilakukan diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Keberhasilan siswa dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa dapat dilihat dari kemampuan yang dimiliki siswa. Kemampuan yang dimaksud dalam hal ini yaitu kemampuan menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan materi dalam bentuk evaluasi. Hasil evaluasi dijadikan sebagai patokanpenilaian dan indikator tingkat kemampuan fisika siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Diharapkan siswa dengan kemampuan fisika tinggi tinggi mempunyai prestasi belajar yang tinggi, begitu juga sebaliknya bagi siswa yang dengan kemampuan fisika rendah dapat lebih giat belajar untuk meningkatkan prestasi. Untuk memperjelas kerangka berpikir di atas, berikut ini digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut :