Pertemuan V Pertemuan VI

Kelompok Eksperimen : Ceramah dengan disertai penggunaan media gambar animasi Flash Kelompok Kontrol : Ceramah dengan disertai penggunaan media transparansi Pertemuan ke - Materi Kegiatan Kelompok Eksperimen Kegiatan Kelompok Kontrol Pertemuan I Arus Listrik Hukum Ohm dan Hukum Hambatan v pembelajaran dengan ceramah v evaluasi subbab secara umum v Pembelajaran dengan ceramah v Evaluasi subbab secara umum Pertemuan II Rangkaian Listrik Arus Searah Hukum I Kirchoff dan rangkaian seri paralel v pembelajaran dengan ceramah v evaluasi subbab secara umum v Pembelajaran dengan ceramah v Evaluasi subbab secara umum Pertemuan III Rangkaian Seri Dan Paralel v pembelajaran dengan ceramah v evaluasi subbab secara umum v Pembelajaran transparansi v Evaluasi subbab secara umum Pertemuan IV Rangkaian Listrik Arus Searah Hukum II Kirchoff v pembelajaran dengan ceramah v evaluasi subbab secara umum v pembelajaran dengan ceramah v evaluasi subbab secara umum Pertemuan V Energi dan Daya Listrik Tegangan AC v pembelajaran dengan ceramah v evaluasi subbab v pembelajaran dengan ceramah v evaluasi subbab dan DC secara umum secara umum Pertemuan VI Listrik Dinamis v Evaluasi v Evaluasi

V. Alat dan Sumber Pembelajaran

A. Media 1. Komputer 2. LCD 3. OHP 4. Transparansi Sumber Pembelajaran : 1. Marthen Kanginan, Fisika I B Untuk SMU Kelas X Semester 2 . Jjakarta: Erlangga 2. Bob Foster, Fisika SMA 1 B untuk kelas X semester 2. Jakarta: Erlangga 3. Marthen Kanginan. Fisika SLTP kelas 3 semester 1 Jakarta: Erlangga

VI. Penilaian

A. Prosedur Penilaian Penilaian Proses Pembelajaran dilakukan akhir pertemuan pokok bahasan listrik dinamis B. Alat Penilaian terlampir Terlampir pada masing – masing rencana pembelajaran. 88 RENCANA PENGAJARAN PERTEMUAN I Mata Pelajaran : FISIKA Pokok Bahasan : 7. Listrik dinamis Sub Pokok Bahasan : 7.1 Arus listrik 7.2 Hukum Ohm dan Hukum Hambatan Tingkat : SMA Kelas Semester : X 2 Waktu : 2 x 45 menit

I. Standar Kompetensi

Siswa mampu menerapkan konsep kelistrikan baik statis maupun dinamis dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi.

II. Kompetensi dasar

Memformulasikan besaran-besaran listrik ke dalam bentuk persamaan. III.Indikator Pencapaian Hasil Belajar Setelah kegiatan belajar mengajar siswa dapat : 1. menjelaskan pengertian arus listrik 2. menjelaskan syarat terjadinya arus listrik 3. menjelaskan pengertian kuat arus listrik 4. menurunkan rumusan kuat arus listrik 5. menjelaskan satuan kuat arus listrik 6. menjelaskan pengertian rapat arus listrik 7. menurunkan rumusan rapat arus litrik 8. menurunkan satuan rapat arus listrik 9. mengaplikasikan konsep arus listrik dalam kehidupan sehari-hari. 10. menjelaskan bunyi hukum ohm 11. menurunkan rumusan hukum ohm berdasarkan eksperimen 89 12. menurunkan satuan hambatan 13. Menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi suatu penghantar 14. Menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi hambatan suatu penghantar suatu penghantar. 15. menurunkan rumusan A L R ρ = berdasar kan pemahaman terhadap informasi yang ada pada media 16. menurunkan satuan hambatan jenis penghantar 17. mengaplikasikan rumusan A L R ρ = di dalam soal. 18. Menjelaskan pengaruh suhu terhadap hambatan penghantar beserta rumusan matematisnya 1 t R R ∆ + = α 19. menurunkan satuan koefisien suhu.

IV. Materi Pelajaran A.

KUAT ARUS. Dalam konduktor logam terdapat elektron-elektron yang bebas dan mudah untuk bergerak sedangkan pada konduktor elektrolit, muatan bebasnya berupa ion-ion positif dan negatif yang juga mudah bergerak. Bila dalam konduktor ada medan listrik; maka muatan muatan tersebut bergerak dan gerakan dari muatan-muatan ini yang dinamakan arus listrik. Arah arus listrik diperjanjikan searah dengan gerakan muatan-muatan positif. Syarat terjadinya arus listrik : 1. ada beda potensial antara ujung ujung pengahantarnya. 2. rangkaian arus tersebut tertutup. Kuat arus i di definisikan sebagai : Jumlah muatan yang mengalir melalui suatu penampang persatuan waktu. Karena arah arus adalah searah denga n arah muatan positif, maka jumlah muatan yang lewat adalah jumlah muatan positif. 90 t q i = q = jumlah muatan Coulomb t = selisih waktu detik i = kuat arus Satuan dari kuat arus adalah Coulombdetik yang tidak lain adalah : Ampere. Ditinjau dari dari suatu konduktor dengan luas penampang A dalam suatu interval dt; maka jumlah muatan yang lewat penampang tersebut adalah jumlah muatan yang terdapat dalam suatu silinder dengan luas penampang A, yang panjangnya V dt. Bila n adalah partikel persatuan volume dan e muatan tiap partikel. q = n.e.V.A.t sehingga diperoleh besarnya : A V e n t q i . . . = = Ampere Rapat arus J didefinisikan sebagai kuat arus persatuan luas. J i A n e V = = . . Amperem 2

B. HUKUM OHM

Hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan dari suatu konduktor dapat diterangkan berdasarkan hukum OHM. Dalam suatu rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua ujung -ujungnya dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan kawat konduktor tersebut. Hambatan kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai “R”. 91 R V i = I = kuat arus V = beda potensial titik A dan titik B R = hambatan C. Faktor-faktor yang mempengaruhi resistansi - pada jenis dan luas penampang kawat penghantar yang sama panjang kawat penghantar l semakin besar, maka nilai hambatan R semakin besar. - pada jenis dan panjang kawat penghantar yang sama luas penampang kawat penghantar A semakin besar, maka nilai hambatan R semakin kecil. - pada luas penampang dan panjang kawat penghantar yang sama jenis kawat penghantar berbeda-beda , maka nilai hambatan R akan berbeda- beda pula. Hubungan antara panjang kawat l luas penampang A dan jenis kawat penghantar ρ dengan hambatan kawat penghantar R adalah a. l R ∝ b. A R 1 ∝ c. ρ ∝ R dapat dirumuskan A l R ρ = atau l A R = ρ

D. Pengaruh suhu Hambatan kawat penghantar.

Pada suatu hambatan, ketika suhu pada hambatan pada suatu penghantar berubah maka hambatan pada penghantar tersebut juga berubah. Secara matematis hal itu dirumuskan sebagai berikut. Ket : R = hambatan ohm L = panjang kawat m A = Luas penampang m 2 ρ = hambatan jenis penghantar ohm.m