dari masing-masing perlakuan dan padatan terlarut total PTT diukur dengan menggunakan alat refrakto meter.
2. Asam Tertitrasi Total
Kandungan asam tertitrasi total dalam buah manggis diukur dengan menggunakan metode titrasi NaOH. Pengukuran total asam tertitrasi dihitung
melalui asam tertitrasi. Jumlah NaOH 0.1 N yang terpakai untuk mendapatkan perubahan warna merah jambu hasil titrasi stabil merupakan angka yang digunakan
untuk pengukuran TAT. Aril dilepas dan disaring menggunakan kain saring, kemudian hasil saringan ditimbang sebanyak 10 g. Bahan tersebut ditambahkan
aquades sehingga total larutan 100 ml. Sebanyak 25 ml larutan ditempatkat dalam erlenmeyer dan diberi indikator PP sebanyak empat tetes. Selanjutnya campuran
larutan dititrasi dengan NaOH 0,1 N, titrasi dilakukan hingga terbentuk warna merah muda yang stabil. Perhitungan total asam tertitrasi dilakukan dengan rumus:
ml NaOH x N NaH x fp x 64. Total asam tertitrasi = x 100
mg contoh Keterangan:
ml NaOH = volume NaOH yang terpakai pada titrasi
N NaOH = normalitas NaOH 0.1 N
Fp = faktor pengenceran 10025
64 = faktor asam dominan
mg contoh = 10.000 mg
D. Analisis Jaringan Tanaman
Penentuan kandungan Ca, Mg dan B perikarp dan daun Analisis kandungan Ca, Mg dan B perikarp dilakukan setelah buah dipanen,
sampel diambil dari 10 buah manggis secara komposit dari perlakuan yang sama diulang sebanyak 3 kali. Analisis Ca, Mg dan B daun dilakukan setelah panen buah.
Analisis daun menggunakan sampel daun dewasa yang telah berkembang sempurna sebanyak 10 lembar secara komposit dari perlakuan yang sama, diulang sebanyak 3
kali.
Bahan dikeringkan dan dioven pada suhu 80°C sampai mencapai berat konstan, kemudian digiling halus dengan grinder sampai dapat lolos mata saring
0.5 mm dan dianalisis di laboratorium Pusat Penelitian Tanah 2005.
Analisis jaringan tanaman menggunakan metode pengabuan basah. Tahapan analisis kandungan Ca, Mg dan B perikarp dan daun manggis adalah sebagai
berikut: Bahan ditimbang sebanyak 0.5 g dimasukkan ke dalam tabung digestion, ditambahkan 5 ml HNO
3
. dan 0.5 ml HCLO
4
. dan dibiarkan satu malam. Besoknya dipanaskan dalam digestions blok dengan suhu 100
o
C selama satu jam, kemudian suhu ditingkatkan menjadi 150
o
C. Setelah uap kuning habis suhu digestion blok ditingkatkan menjadi 200
o
C. Destruksi selesai setelah keluar asap putih. Penetapan kadar Ca dan Mg dengan cara, dipipet 1 ml ekstrak contoh dalam tabung kimia dan
ditambahkan 9 ml larutan La 0.25 LaCl
3
.7H
2
O dan dikocok, pengukuran menggunakan alat AAS. Penetapan kadar B dengan cara, dipipet 4 ml ekstrak
contoh ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 1 ml larutan sangga dan dikocok. Kemudian ditambahkan 1 ml Azomethine-H. Boron dalam larutan diukur dengan
alat spektrofotometer pada panjang gelombang 430 nm.
E. Kehijauan Daun dan Kandungan Klorofil Daun
1. Tingkat kehijauan daun
Pengukuran menggunakan SPAD, pada daun terminal yang telah berkembang penuh dibagian pangkal, tengah, ujung, selanjutnya diambil rata-ratanya.
Pengukuran dilakukan satu kali pada umr 5 minggu setelah aplikasi pertama. 2.
Konsentrasi kadar klorofil daun, mgg Pengukuran kadar klorofil daun dilakukan satu kali, pada saat 16 minggu
setelah aplikasi pupuk pertama, sampel daun yang digunakan adalah daun terminal yang telah berkembang penuh yang helaian daunnya terpapar sinar matahari.
Analisis kandungan klorofil dilakukan berdasarkan metode Dan Sims 2003. Sebanyak 0.02 g daun digerus dengam menambahkan acetris 1 ml, setelah halus,
dimasukkan ke dalam microtube 2 ml dan ditambah acetris sampai tera 2 ml, Setelah itu disentrifugasi dengan kecepatan 14 000 rpm selama 10 detik.
Supernatan diambil 1 ml kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan asetris 3 ml. Kemudian di vortex, dibaca dengan menggunakan
spetrophotometer, pada panjang gelombang 647 dan 663 nm.
F. Analisis tanah
Sampel tanah diambil secara komposit sebelum dan sesudah aplikasi, dari daerah perakaran manggis pada kedalam 30 cm, tanah dikering udarakan dan
diayak dengan ukuran 2 mm. Analisis sifat kimia yang dilakukan adalah terhadap pH, KTK, unsur hara Ca, B dan Mg.
Metode yang digunakan dalam pengukuran pH adalah Elektrode gelas. Contoh tanah ditimbang 10 g sebanyak 2 kali, masing-masing dimasukkan ke
dalam botol dikocok, ditambah 50 ml air bebas ion ke botol yang satu pH H
2
O dan 50 ml KCl 1 M ke dalam botol lainnya pH KCl. Kocok selama 30 menit.
Suspensi tanah diukur dengan pH meter yang telah dikalibrasi menggunakan larutan buffer pH 7.0 dan pH 4.0.
Tahapan analisis kandungan Ca, Mg dan B tanah adalah sebagai berikut: Contoh tanah ditimbang 2 g dimasukan ke dalam pengekstrak NH
4
OACn pH 7, dikocok selama 5 menit. Setelah itu disaring dengan kertas saring.
Pengukuran Ca dan Mg dengan cara, ekstrak dipipet 1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 9 ml larutan La 0.25 , kemudian dikocok
sampai homogen. Kadar Ca dan Mg diukur dengan alat AAS. Pengukuran boron, Ekstrak dipipet 4 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
ditambahkan 1 ml larutan sangga, kemudian tambahkan 1 ml Azomethine-H, kocok dan biarkan 1 jam. Boron dalam larutan diukur dengan alat spektrofotometer pada
panjang gelombang 430 nm.
G. Pengamatan Prapanen
Perkembangan diameter transversal dan longitudinal buah. cm Pengamatan dilakukan satu kali seminggu pada buah yang diberi label secara
acak sebanyak 4 buah per pohon, dimulai pada buah umur 5 sampai 16 MSA. Pengukuran menggunakan jangka sorong, de ngan arah horizontal dan vertikal pada
bagian tengah di kedua sisi masing-masing, selanjutnya diambil rata-ratanya