mm dan dianalisis di laboratorium Pusat Penelitian Tanah 2005.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sifat Kimia Tanah
Hasil analisis tanah awal menunjukkan sifat-sifat kimia tanah sebagai berikut: pH tanah tergolong sangat masam, kandungan Ca sangat rendah, Mg sangat rendah,
B dan KTK tergolong sedang. Berdasarkan hasil analisis tanah dapat dikatakan bahwa kondisi awal tanah pada lokasi percobaan memiliki kesuburan kimia tanah
yang rendah walau kandungan boron tergolong sedang. Rincian kriteria penilaian sifat-sifat kimia tanah diuraikan dalam Lampiran 1.
Tabel 1 Sifat-sifat kimia tanah awal dan 16 minggu setelah aplikasi perlakuan Perlakuan
pH H
2
O KTK
Ca me100g
Mg me100g
B ppm Kondisi awal 0 MSP
4.30 24.23
0.71 0.25
1.57 16 MSP
0.0 kg Capohon + 0.00 g Bpohon
4.20 28.22
1.01 0.23
1.21 0.0
kg Capohon + 0.77 g Bpohon 4.30
27.24 1.19
0.29 1.41
0.0 kg Capohon + 1.55 g Bpohon 4.14
28.72 1.00
0.29 1.73
0.0 kg Capohon + 2.32 g Bpohon
4.04 29.49
0.78 0.23
2.92 2.5 kg Capohon + 0.00 g Bpohon
4.97 28.72
2.31 0.86
1.22 2.5 kg Capohon + 0.77 g Bpohon
5.00 32.54
2.30 0.78
1.71 2.5 kg Capohon + 1.55 g Bpohon
4.81 30.73
3.01 0.61
1.85 2.5 kg Capohon + 2.32 g Bpohon
5.00 29.41
2.88 1.01
2.86 5.0 kg Capohon + 0.00 g Bpohon
5.35 30.23
3.48 0.98
1.38 5.0 kg Capohon + 0.77 g Bpohon
5.35 34.74
3.33 1.11
1.88 5.0 kg Capohon + 1.55 g Bpohon
5.83 39.41
3.68 1.16
2.34 5.0 kg Capohon + 2.32 g Bpohon
5.80 36.83
3.25 1.00
2.67 7.5 kg Capohon + 0.00 g Bpohon
5.88 39.54
4.18 1.11
1.55 7.5 kg Capohon + 0.77 g Bpohon
5.83 35.23
3.80 1.02
1.86 7.5 kg Capohon + 1.55g Bpohon
5.04 36.43
3.68 1.08
2.43 7.5 kg Capohon + 2.32 g Bpohon
5.88 39.11
4.05 1.18
2.84
Keterangan : MSP = minggu setelah perlakuan
Hasil analisis tanah pada akhir penelitian menunjukkan rata-rata terjadi perbaikan dibandingkan dengan kontrol, perbaikan tersebut meliputi peningkatan
pada pH sebesar 20.50 , KTK sebesar 17.80 , Ca sekitar 183.30 , Mg sebesar 281.16 , dan B sebesar 68.78 . Dari data perubahan sifat kimia tanah tersebut
terindikasi ada kaitan yang erat dengan pH tanah terhadap status ketersediaan Ca dan B dalam larutan tanah akibat adanya pengikatan ion H oleh ion CO
3 -2
yang terdapat dalam dolomit. Menurut Tisdale et al. 2005 rekasi yang terjadi pada
pemberian dolomit CaCO
3.
MgCO
3
, mula-mula peruraian kapur itu sendiri dari yang membentuk ion CO
3 -2
dan ion Ca
2+
atau Mg
2+
. Ion CO
3 -2
akan menarik ion H
dari kompleks jerapan tanah sehingga terbentuk H
2
CO
3
. Ion Ca
2+
atau Mg
2+
akan mengisi kompleks jerapan tanah yang ditinggalkan oleh ion H. Dengan demikian
pH tanah akan naik. Akibatnya ketersediaan unsur hara akan meningkat.
Tingkat Cemaran Getah Kuning pada Aril dan Kulit Buah
Berdasarkan hasil analisis, terdapat interaksi yang nyata antara pemberian pupuk kalsium dan boron terhadap persentase buah yang arilnya bergetah kuning
Tabel 2. Pemberian kombinasi dolomit dan boron dengan dosis 2.5; 5.0 atau 7.5 kg Capohon dan 1.55 g B
2
O
3
pohon atau kombinasi dolomit dan boron dengan dosis 5.0 kg Capohon dan 0.77; 1.55; 2.32 g B
2
O
3
pohon, mampu menurunkan cemaran getah kuning pada aril dibanding kontrol. Dosis optimum kalsium dan
boron untuk menghasilkan persentase buah yang arilnya bergetah kuning minimum berkisar antara 3.7 hingga 4.6 kg Capohon dan 0.85 hingga 1.55 g B
2
O
3
pohon. Persentase buah yang arilnya bergetah kuning minimum adalah 1.05 didapat
pada pemberian kombinasi dolomit dan boron dengan dosis 5.0 kg Capohon dan 1.55 g B
2
O
3
pohon dengan persamaan regresi y = 9.775x
2
– 30.25x + 24.45 pada nilai R² = 0.933 Gambar 1.
Tabel 2 Persentase buah yang arilnya bergetah kuning pada pemberian berbagai dosis kalsium dan boron
Dosis pupuk Dosis pupuk boron gpohon
Kalsium kgpohon
0.00 0.77
1.55 2.32
0.0 66.67 a
32.33 c 16.67 e
50.00 b 2.5
53.33 b 26.67 cd