E. Kehijauan Daun dan Kandungan Klorofil Daun
1. Tingkat kehijauan daun
Pengukuran menggunakan SPAD, pada daun terminal yang telah berkembang penuh dibagian pangkal, tengah, ujung, selanjutnya diambil rata-ratanya.
Pengukuran dilakukan satu kali pada umr 5 minggu setelah aplikasi pertama. 2.
Konsentrasi kadar klorofil daun, mgg Pengukuran kadar klorofil daun dilakukan satu kali, pada saat 16 minggu
setelah aplikasi pupuk pertama, sampel daun yang digunakan adalah daun terminal yang telah berkembang penuh yang helaian daunnya terpapar sinar matahari.
Analisis kandungan klorofil dilakukan berdasarkan metode Dan Sims 2003. Sebanyak 0.02 g daun digerus dengam menambahkan acetris 1 ml, setelah halus,
dimasukkan ke dalam microtube 2 ml dan ditambah acetris sampai tera 2 ml, Setelah itu disentrifugasi dengan kecepatan 14 000 rpm selama 10 detik.
Supernatan diambil 1 ml kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan asetris 3 ml. Kemudian di vortex, dibaca dengan menggunakan
spetrophotometer, pada panjang gelombang 647 dan 663 nm.
F. Analisis tanah
Sampel tanah diambil secara komposit sebelum dan sesudah aplikasi, dari daerah perakaran manggis pada kedalam 30 cm, tanah dikering udarakan dan
diayak dengan ukuran 2 mm. Analisis sifat kimia yang dilakukan adalah terhadap pH, KTK, unsur hara Ca, B dan Mg.
Metode yang digunakan dalam pengukuran pH adalah Elektrode gelas. Contoh tanah ditimbang 10 g sebanyak 2 kali, masing-masing dimasukkan ke
dalam botol dikocok, ditambah 50 ml air bebas ion ke botol yang satu pH H
2
O dan 50 ml KCl 1 M ke dalam botol lainnya pH KCl. Kocok selama 30 menit.
Suspensi tanah diukur dengan pH meter yang telah dikalibrasi menggunakan larutan buffer pH 7.0 dan pH 4.0.
Tahapan analisis kandungan Ca, Mg dan B tanah adalah sebagai berikut: Contoh tanah ditimbang 2 g dimasukan ke dalam pengekstrak NH
4
OACn pH 7, dikocok selama 5 menit. Setelah itu disaring dengan kertas saring.
Pengukuran Ca dan Mg dengan cara, ekstrak dipipet 1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 9 ml larutan La 0.25 , kemudian dikocok
sampai homogen. Kadar Ca dan Mg diukur dengan alat AAS. Pengukuran boron, Ekstrak dipipet 4 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
ditambahkan 1 ml larutan sangga, kemudian tambahkan 1 ml Azomethine-H, kocok dan biarkan 1 jam. Boron dalam larutan diukur dengan alat spektrofotometer pada
panjang gelombang 430 nm.
G. Pengamatan Prapanen
Perkembangan diameter transversal dan longitudinal buah. cm Pengamatan dilakukan satu kali seminggu pada buah yang diberi label secara
acak sebanyak 4 buah per pohon, dimulai pada buah umur 5 sampai 16 MSA. Pengukuran menggunakan jangka sorong, de ngan arah horizontal dan vertikal pada
bagian tengah di kedua sisi masing-masing, selanjutnya diambil rata-ratanya
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sifat Kimia Tanah
Hasil analisis tanah awal menunjukkan sifat-sifat kimia tanah sebagai berikut: pH tanah tergolong sangat masam, kandungan Ca sangat rendah, Mg sangat rendah,
B dan KTK tergolong sedang. Berdasarkan hasil analisis tanah dapat dikatakan bahwa kondisi awal tanah pada lokasi percobaan memiliki kesuburan kimia tanah
yang rendah walau kandungan boron tergolong sedang. Rincian kriteria penilaian sifat-sifat kimia tanah diuraikan dalam Lampiran 1.
Tabel 1 Sifat-sifat kimia tanah awal dan 16 minggu setelah aplikasi perlakuan Perlakuan
pH H
2
O KTK
Ca me100g
Mg me100g
B ppm Kondisi awal 0 MSP
4.30 24.23
0.71 0.25
1.57 16 MSP
0.0 kg Capohon + 0.00 g Bpohon
4.20 28.22
1.01 0.23
1.21 0.0
kg Capohon + 0.77 g Bpohon 4.30
27.24 1.19
0.29 1.41
0.0 kg Capohon + 1.55 g Bpohon 4.14
28.72 1.00
0.29 1.73
0.0 kg Capohon + 2.32 g Bpohon
4.04 29.49
0.78 0.23
2.92 2.5 kg Capohon + 0.00 g Bpohon
4.97 28.72
2.31 0.86
1.22 2.5 kg Capohon + 0.77 g Bpohon
5.00 32.54
2.30 0.78
1.71 2.5 kg Capohon + 1.55 g Bpohon
4.81 30.73
3.01 0.61
1.85 2.5 kg Capohon + 2.32 g Bpohon
5.00 29.41
2.88 1.01
2.86 5.0 kg Capohon + 0.00 g Bpohon
5.35 30.23
3.48 0.98
1.38 5.0 kg Capohon + 0.77 g Bpohon
5.35 34.74
3.33 1.11
1.88 5.0 kg Capohon + 1.55 g Bpohon
5.83 39.41
3.68 1.16
2.34 5.0 kg Capohon + 2.32 g Bpohon
5.80 36.83
3.25 1.00
2.67 7.5 kg Capohon + 0.00 g Bpohon
5.88 39.54
4.18 1.11
1.55 7.5 kg Capohon + 0.77 g Bpohon
5.83 35.23
3.80 1.02
1.86 7.5 kg Capohon + 1.55g Bpohon
5.04 36.43
3.68 1.08
2.43 7.5 kg Capohon + 2.32 g Bpohon
5.88 39.11
4.05 1.18
2.84
Keterangan : MSP = minggu setelah perlakuan
Hasil analisis tanah pada akhir penelitian menunjukkan rata-rata terjadi perbaikan dibandingkan dengan kontrol, perbaikan tersebut meliputi peningkatan
pada pH sebesar 20.50 , KTK sebesar 17.80 , Ca sekitar 183.30 , Mg sebesar 281.16 , dan B sebesar 68.78 . Dari data perubahan sifat kimia tanah tersebut
terindikasi ada kaitan yang erat dengan pH tanah terhadap status ketersediaan Ca dan B dalam larutan tanah akibat adanya pengikatan ion H oleh ion CO
3 -2
yang terdapat dalam dolomit. Menurut Tisdale et al. 2005 rekasi yang terjadi pada
pemberian dolomit CaCO
3.
MgCO
3
, mula-mula peruraian kapur itu sendiri dari yang membentuk ion CO
3 -2
dan ion Ca
2+
atau Mg
2+
. Ion CO
3 -2
akan menarik ion H