3 Kepiting dibiarkan bergerak memilih warna tutupan yang disukai; 4 Kepiting ditetapkan menyukai satu warna tutupan jika kepiting uji coba
masuk ke dalam balok tutupan yang dimaksud; 5 Pengujian diulang dengan mengubah posisi balok tutupan;
6 Uji yang sama dilakukan terhadap 5 kepiting lainnya; 7 Satu kepiting diuji sebanyak 6 ulangan; dan
8 Warna tutupan yang paling sering didatangi dinyatakan sebagai warna tutupan yang paling disukai oleh kepiting bakau.
3.3.2 Ujicoba bubu
Penelitian rancangan bubu dilakukan untuk membuktikan apakah bubu yang dibuat dapat direspons dengan baik oleh kepiting. Bubu diharapkan dapat
mudah dimasuki oleh kepiting dan kepiting yang terperangkap sulit untuk membebaskan diri. Tiga bubu yang dibuat terdiri atas 2 jenis bubu yang
merupakan modifikasi bubu standar dan 1 lainnya bubu dengan rancangan baru. Ketiganya dirancang sesuai dengan hasil penelitian bagian-bagian bubu. Jumlah
dan ukuran kepiting yang masuk pada masing-masing bubu dianalisis untuk melihat efektivitas ketiga jenis bubu yang dibuat. Adapun langkah-langkah
penelitiannya berdasarkan Gambar 13 adalah sebagai berikut: Gambar 12 Ilustrasi posisi penempatan balok penutup di dalam akuarium.
1 Satu bubu standar nelayan dan 3 bubu baru diletakkan berhadapan di dalam bak pengamatan, sehingga pada bagian tengah bak terdapat
pertemuan mulut dari keempat bubu tersebut; 2 Pada bagian tengah bak diletakkan 25 ekor kepiting bakau dengan ukuran
yang bervariasi; 3 Kepiting dibiarkan untuk bergerak dan masuk ke dalam bubu yang
dipilihnya; 4 Pola pergerakan kepiting memasuki bubu diamati;
5 Perlakuan tersebut dilakukan sebanyak 20 kali ulangan dengan beberapa kali mengacak kembali posisi bubu; dan
6 Jumlah dan ukuran kepiting yang masuk pada masing-masing bubu pada setiap ulangan dicatat. Selanjutnya data tersebut diolah untuk menentukan
bubu yang paling efektif;
Ket: A = Bubu nelayan sebagai kontrol
B = Bubu rancangan baru B C = Bubu modifikasi M
D = Bubu modifikasi mulut menyudut P
Gambar 13 Susunan bubu pada ujicoba bubu.
A B
C D
75 cm
30 cm Ø : 150 cm
3.3.3 Penelitian warna tutupan bubu
Penelitian warna tutupan bubu dilakukan dengan cara memberikan perlakuan tutupan warna hitam pada bubu. Jenis bubu yang digunakan adalah
bubu yang memiliki kemampun menangkap kepiting paling baik berdasarkan hasil ujicoba bubu. Jumlah bubu yang digunakan sebanyak 4 unit. Dua bubu
diberi tutupan, sedangkan 2 lainnya tidak diberi tutupan. Urutan penelitiannya berdasarkan Gambar 14 adalah sebagai berikut:
1 Dua bubu dengan tutupan dan 2 bubu tanpa tutupan diletakkan selang-seling dan secara melingkar pada bak pengamatan;
2 Pada bagian tengah bak diletakkan 17 ekor kepiting bakau dengan ukuran yang bervariasi;
3 Lampu pijar pada bagian atas kolam dinyalakan. Hal ini dilakukan untuk merangsang kepiting bergerak masuk ke dalam bubu;
4 Kepiting dibiarkan bergerak dan masuk kedalam bubu yang dipilihnya; 5 Jumlah dan ukuran kepiting yang masuk pada masing-masing bubu dicatat;
dan 6 Perlakukan yang sama dilakukan sebanyak 10 kali ulangan, dengan merubah
susunan bubu pada bak percobaan.
Gambar 14 Susunan bubu pada ujicoba tutupan bubu.
75 cm
30 cm Ø : 150 cm
3.4 Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada masing-masing perlakukan berbeda- beda. Secara lengkap, analisis data yang akan dilakukan ditunjukkan pada Tabel
3. Tabel 3 Analisis data
No. Tujuan
Analisis
1. Menentukan kenormalan ukuran kepiting bakau yang
digunakan pada percobaan Regresi
2. Menentukan ukuran mata jaring lintasan masuk mulut
bubu Deskriptif
3. Menentukan sudut kemiringan lintasan masuk mulut
bubu Deskriptif
4. Menentukan tinggi pintu bubu
Deskriptif 5.
Menentukan warna tutupan Deskriptif
6. Membuktikan bahwa efektifitas bubu lipat hasil
rancangan lebih baik dibandingkan dengan bubu lipat yang digunakan oleh nelayan
Analysis of variance Rancangan acak
lengkap 7.
Membuktikan bahwa bubu lipat dengan tutupan memberikan hasil tangkapan yang lebih banyak
dibandingkan dengan bubu lipat tanpa tutupan Analysis of variance
Rancangan acak lengkap
3.4.1 Analisis regresi
Analisis regresi merupakan analisis yang menggambarkan sekumpulan teknik statistika yang menjadi dasar pengambilan kesimpulan inferensia tentang
hubungan antar peubah-peubah yang terukur. Analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi linear tunggal. Model umum untuk analisis regresi tersebut
yaitu Matjik dan Sumertajaya, 2000: Y = β
+ β
1
x + ε Keterangan :
Y : Peubah tak bebas atau peubah respon;
β : Intersepperpotongan dengan sumbu tegak;
β
1
: Kemiringangradien; x
: Peubah bebas atau peubah penjelas; dan ε : Galat.
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara tebal dengan panjang, lebar, dan berat kepiting. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
kenormalan ukuran kepiting, sehingga ukuran kepiting-kepiting yang digunakan pada penelitian dapat mewakili ukuran kepiting pada umumnya yang berada di
alam.
3.4.2 Rancangan acak lengkap RAL satu faktor