Klasifikasi dan morfologi Design Construction of Collapsible Trap to Catch Mud Crab (Scylla serrata).

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepiting Bakau

2.1.1 Klasifikasi dan morfologi

Kepiting bakau memiliki nama lokal yang berbeda-beda di setiap negara, seperti ketam batu di Malaysia, mud crab atau kepiting lumpur Australia, kepiting samoan Hawai, tsai jim Taiwan, alimago Filipina, nokogiri gozami Jepang, dan kepiting bakau Indonesia Moosa et al. 1975. Organisma ini tergolong pada Famili Portunidae. Klasifikasi kepiting bakau Scylla spp., menurut Kasry 1996, adalah sebagai berikut: Filum : Arthropoda Kelas : Crustaceae Sub Kelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Sub Ordo : Branchyura Famili : Portunidae Sub Famili : Lipilinae Genus : Scylla Spesies : Scylla spp. Penjelasan klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut, filum Arthropoda atau binatang berkaki ruas, kelas Krustasea udang-udangan, sub kelas Malacostraca udang-udangan tingkat tinggi, ordo Dekapoda binatang bertungkai sepuluh, sub ordo Branchyura mempunyai kaki untuk merayap, dan famili Portunidae mempunyai pasangan kaki terakhir berbentuk dayung Estampador 1949; Stephenson dan Campbell 1960; Stephenson 1967; Sarington 1976; dan Warner 1977, diacu dalam Fujaya 1996. Keanan et al. 1998 menyebutkan terdapat 4 jenis kepiting bakau di alam. Masing-masing adalah Scylla serrata, Scylla serrata var paramamosin, Scylla tranquebarica, dan Scylla olivacea. Adapun menurut Fushimi and Watanabe 2001, jenis kepiting bakau adalah Scylla serrata, Scylla serrata var paramamosin, Scylla tranquebarica, dan Scylla oceanic. Gambar 3 menjelaskan keempat spesies kepiting bakau. a b c d Sumber: Shih 2009 Berdasarkan warna pada tubuhnya, masing-masing spesies kepiting bakau memiliki ciri-ciri berikut Moosa et al. 1975: 1 Scylla serrata, warna hijau cokelat sampai kemerah-merahan seperti karat; 2 Scylla oceanica, warna kehijauan menuju keabu-abuan hampir seluruh bagian tubuh kecuali bagian perut; 3 Scylla tranquebarica, berwarna kehijauan buah zaitun namun agak hitam dengan sedikit garis cokelat pada kaki renangnya; dan 4 Scylla serrata var paramamosain, warna dasar hijau merah kecokelatan atau cokelat keungu-unguankeabu-abuan. Karakteristik masing-masing spesies kepiting bakau berdasarkan morfologi tubuhnya disajikan pada Tabel 1 Keanan et al. 1998. Gambar 3 Jenis-jenis kepiting bakau Scylla spp. a Scylla serrata, b Scylla oceanic , c Scylla tranquebarica dan d Scylla serrata var paramamosain . Tabel 1 Karateristik setiap spesies kepiting bakau Jenis Ciri morfologis Scylla serrata Pola poligon dan warna Chela dan kaki-kakinya memiliki pola poligon yang sempurna untuk kedua jenis kelamin dan pada abdomen betina. Warna bervariasi dari ungu, hijau, sampai hitam kecoklatan. Duri pada dahi Tinggi, tipis dan agak tumpul dengan tepian yang cenderung cekung dan membulat Duri pada bagian luar cheliped Dua duri tajam pada propondus dan sepasang duri tajam pada carpus Scylla tranquebarica Pola poligon dan warna Chela dan dua pasang pada kaki jalan pertama berpola poligon serta dua pasang kaki terakhir dengan pola bervariasi. Pola poligon juga terdapat pada abdomen betina dan tidak pada abdomen jantan. Warna bervariasi mirip dengan Scylla serrta Duri pada dahi Tumpul dan dikelilingi celah sempit Duri pada bagian luar cheliped Dua duri tajam pada propundus dan sepasang duri tajam pada carpus Scylla paramamosain Pola poligon dan warna Chela dan kaki-kakinya berpola poligon untuk kedua jenis kelamin. Warna bervariasi dari ungu sampai cokelat kehitaman. Duri pada dahi Tajam berbentuk segitiga dengan tepian yang bergaris lurus dan membentuk ruang yang kaku. Duri pada bagian luar cheliped Pada fase dewasa tidak ada duri pada bagian luar carpus dan sepasang duri agak tajam yang berukuran sedang pada bagian propundus, sedangkan pada fase juvenil, duri dibagian luar carpus tajam. Scylla olivacea Pola poligon dan warna Chela pada kaki-kakinya tanpa pola poligon yang jelas untuk kedua jenis kelamin dan pada abdomen betina saja. Warna bervariasi dari orange kemerahan sampai cokelat kehitaman. Duri pada dahi Tumpul dan dikelilingi ruang yang sempit. Duri pada bagian luar cheliped Umumnya tidak terdapat duri pada carpus, sedangkan pada bagian propundus duri mengalami reduksi dari tajam ke tumpul. Sumber: Keanan et al. 1998 Bentuk dan ukuran kepiting sangat beragam. Walau demikian, ada beberapa kesamaan yang dimiliki oleh seluruh jenis kepiting. Kepiting mempunyai chelipeds , tiga pasang kaki jalan, dan satu pasang kaki renang. Chelipeds terletak di depan kaki pertama dan setiap jenis kepiting memiliki struktur chelipeds yang berbeda-beda. Chelipeds dapat digunakan untuk memegang dan membawa makanan, menggali, membuka kulit kerang, dan juga sebagai senjata dalam menghadapi musuh Prianto 2007. Ukuran chelipeds kanan pada kondisi normal lebih besar dibandingkan dengan kiri. Masing-masing bagian ujung chelipeds berwarna kemerah-merahan. Adapun kaki renang atau kaki dayung terdapat pada urutan terakhir dari deretan kaki-kaki kepiting Kasry 1996. Persamaan lainnya adalah tubuh kepiting ditutupi dengan karapas atau disebut juga exoskeleton. Karapas merupakan kulit luar yang keras yang berfungsi untuk melindungi organ dalam yang berada pada bagian kepala, badan, dan insang Prianto 2007. Warnanya menyerupai lumpur atau sedikit kehijauan. Pada bagian kiri dan kanan karapas terdapat sembilan buah duri tajam. Selain itu, pada bagian depan karapas di antara dua tungkai mata kepiting terdapat empat buah duri Kasry 1996 . Kepiting bakau memiliki beberapa ciri khusus yang mudah dikenali. Ciri- ciri tersebut, menurut Moosa et al. 1975, diantaranya adalah: 1 Karapas berbentuk bulat pipih, dengan sembilan duri pada sisi kiri dan kanan gigi anterolateral. Empat buah duri terdapat di antara kedua matanya; 2 Pasangan kaki jalan pertama sapit mempunyai bagian propodus menggembung dengan permukaan licin. Ukurannya cukup besar dibandingkan dengan kaki jalan lain. Kaki ini berfungsi untuk memegang; 3 Pasangan kaki jalan terakhir berbentuk pipih pada ruas terakhir dan berfungsi sebagai alat renang; 4 Perbedaan antara kepiting betina dan kepiting jantan dapat dilihat melalui ruas-ruas abdomennya. Ruas-ruas abdomen kepiting jantan lebih sempit dibandingkan dengan kepiting betina. Perbedaan lain adalah kepiting jantan menggunakan pleopod yang terletak di bawah abdomen sebagai alat kopulasi, sedangkan kepiting betina menggunakannya sebagai tempat meletakkan telur; dan 5 Warna karapas dipengaruhi oleh lingkungan. Kepiting bakau yang berwarna dasar hijau keabu-abuan biasanya hidup pada perairan terbuka, sedangkan yang berwarna hijau merah kecokelat-cokelatan hidup dalam lubang di daerah bakau.

2.1.2 Penyebaran dan habitat