5 Warna karapas dipengaruhi oleh lingkungan. Kepiting bakau yang berwarna dasar hijau keabu-abuan biasanya hidup pada perairan terbuka, sedangkan
yang berwarna hijau merah kecokelat-cokelatan hidup dalam lubang di daerah bakau.
2.1.2 Penyebaran dan habitat
Penyebaran kepiting bakau secara geografis meliputi wilayah Indo-Pasifik, mulai dari Teluk Mossel di Afrika Selatan sampai pantai timur Afrika. Kemudian
penyebarannya bergerak ke arah timur, mulai dari India, Srilangka, Malaysia, Indonesia, hingga Filipina. Penyebaran ke utara meliputi Thailand, Cina, dan
Taiwan, sedangkan ke selatan meliputi Papua Nugini, Australia, dan pulau-pulau di utara Selandia Baru. Kepiting bakau terdapat pula pada beberapa pulau di
Lautan Pasifik, seperti di Kepulauan Carolina, Kepulauan Mariana, Samoa, Kepulauan Tuamoto dan Hawaii Heasman 1980, diacu dalam Tossin 1992.
Spesies Scylla serrata di Australia tersebar mulai dari Broome di Australia Barat, Teluk Carpentaria di Australia Utara dan berlanjut menyusuri pantai timur
Australia, mulai dari Selat Torres di utara hingga Port Jackson Sydney di bagian selatan. Adapun di Indonesia, spesies ini terdapat hampir di seluruh pantai dan
perairan payau di sekitar hutan bakau. Menurut Cholik dan Hanafi 1991, kepiting bakau di Indonesia tersebar di sekitar perairan Sumatera Utara, Riau,
Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
Sebaran kepiting bakau menurut kedalamannya hanya terbatas pada paparan benua continental shelf atau pada kisaran kedalaman 0-32 meter. Walau
demikian, kepiting juga pernah tertangkap oleh alat tangkap trawl sejauh 75 km dari pantai pada kedalaman 25 m Moosa et al. 1975.
Kepiting bakau memiliki toleransi yang tinggi terhadap salinitas perairan. Organisma ini biasanya hidup pada salinitas antara 2-38 ppt Hill 1974, diacu
dalam Vay 2001. Nelayan Bone, Sulawesi Selatan, biasa menangkap kepiting
bakau di perairan pantai dengan salinitas antara 15-30 ppt, kondisi dasar perairan lumpur berpasir dan kecepatan arus antara 0,06-1,6 mdetik Mallawa 1991.
2.1.3 Kebiasaan makan