pesan pengirim menjadi pendapat penerima dan sangat dipengaruhi oleh kerangka berpikir atau keluasan pengalaman penerima. Komunikasi yang efektif akan dapat dicapai jika suasana setara
atau berbagai arti atau pengertian dapat dihadirkan atau telah dibangun sebelumnya antara pengirim dan penerima pesan.
E. Hambatan Noise — melalui proses komunikasi pesan menjadi subyek dari hambatan noise
yang merupakan faktor yang dapat mengganggu atau menginterfensi dengan gangguan sederhana atau komprehensif. Hambatan dapat terjadi selama proses encoding, pengiriman, atau decoding
pesan. Gangguan juga dapat terjadi karena tidak adanya kesamaan kondisi atau pemahaman antara pengirim dan penerima pesan.
F. TanggapanUmpan-balik ResponseFeedback — tanggapan response merujuk pada reaksi dari
penerima setelah melihat, mendengar danatau membaca pesan yang disampaikan. Tanggapan- tanggapan ini dapat berkisar dari aksi yang tak-teramati seperti penyimpanan informasi di dalam
ingatan sampai dengan pemberian aksi segera seperti memesan sebuah produk sebagai tanggapan langsung dari sebuah iklan. Umpan-balik feedback merupakan bagian dari tanggapan penerima
pesan yang dikomunikasi kembali kepada pengirim pesan dan dapat berupa beragam bentuk. Umpan-balik memberikan pengirim pesan cara untuk memonitor bagaimana pesan saat di-
decoding dan diterima oleh audiens yang menjadi target.
III. MENGANALISIS PENERIMA PESAN
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif, para pemasar harus mempunyai pengertian tentang siapa yang menjadi target audiens dan cara bagaimana mereka berkomunikasi sehingga dapat mempengaruhi proses
pembuatan pengambilan keputusan audiens. Audiens yang relevan harus diidentifikasi, dan juga identifikasi proses di mana konsumen memberi respons terhadap pesan promosional. Memahami audiens
yang menjadi target dan proses mereka memberikan respons menjadi dasar penting bagi evaluasi pengambilan keputusan terkait dengan variabel-variabel komunikasi yang dapat dikontrol sumber, pesan
dan saluran komunikasi. A.
Identifikasi Target Audiens — Proses komunikasi pemasaran dimulai dengan mengidentifikasi audiens yang akan menjadi fokus dari iklan perusahaan dan kerja pembuatan iklan dan promosi.
Target audiens secara umum terdiri atas pihak-pihak berikut : • Individu-individu Individuals — Target audiens dari sejumlah produk dan jasa dapat terdiri
atas kumpulan orang-orang pribadi yang akan menjadi sasaran dari komunikasi yang
dirancang. Asuransi jiwa, jasa keuangan, dan real-estate perumahan seringkali melakukan promosi melalui presentasi dari penjual-penjual perorangan
• Audiens Kelompok Group Audiences — Level kedua dari audiens adalah agregasi yang membentuk kelompok. Penjualan organisasi seringkali melibatkan pusat-pusat pembelian
atau panitia-panitia, dan membutuhkan bentuk komunikasi dalam bentuk beragam. Pengambilan keputusan dalam pasar konsumen dapat melibatkan satu kelompok jika berbagai
anggota keluarga terlibat dalam proses pembelian. • Segmen-segmen Pasar Market Segments — Para pemasar mencari konsumen yang
mempunyai kebutuhan dan keinginan yang mirip, dan oleh karena itu mewakili segmen pasar yang dapat dijangkau melalui strategi dasar komunikasi yang sama. Kelompok konsumen
yang sangat kecil yang terbentuk secara khusus seringkali merujuk pada pembentukan ceruk pasar market niches dan biasanya dapat dijangkau melalui media dengan target sangat
khusus seperti surat pos direct mail • Audiens Massa Mass Audience — Situasi yang paling sering dijumpai oleh para pemasar
adalah berkomunikasi dengan sejumlah besar konsumen atau audiens massa melalui komunikasi satu arah yaitu media massa.
IV. PROSES PEMBERIAN RESPONS TANGGAPAN